Part 40.

989 142 14
                                    

"Kau tahu bahwa-" Irene menjedanya sebentar menatap Jisoo dengan tatapan membunuh.

Wanita itu langsung mencengkeram tangan Jisoo dengan kasar, Jisoo yang merasa kesakitan pun sebisa mungkin ingin melepaskan tangannya dari cengkraman Irene.

"Bahwa apa hah?" Tanya Jisoo masih ingin melepaskan tangannya.

Jisoo yang sudah berusaha pun akhirnya melepaskan tangannya dari cengkraman Irene.

"Euh" wanita itu menghempaskan tangan Irene dan mendorong wanita itu kebelakang.

Jisoo tidak takut dia langsung pergi menuruni tangga, dengan cepat Irene langsung menyusul Jisoo di petengahan anak tangga. Dara terkejut dia pun mengikuti Irene dari belakang.

Padahal beberapa langkah lagi Jisoo akan sampai di atas lantai ruang tengah, tapi Irene kembali menariknya.

Jisoo otomatis membulatkan kedua bola matanya ketika Irene kembali menariknya, jantungnya seperti akan copot karena sebentar lagi dirinya akan terjatuh diatas tangga.

"Sebelum kau mengatakan ini kepada Taehyung, kau harus tahu suatu kebenaran tentang aku datang ke kehidupanmu"

"Jika kau sudah tahu ini, beritahukan kepada suami tersayangmu itu"

"Apa mau tahu? Bahwa ada orang yang lebih hina dari diriku di keluargamu"

Dia langsung mengalihkan suasana dan perkataannya, mungkin ini sudah waktunya untuk menekan wanita yang ada di hadapannya.

Jisoo mengernyitkan keningnya. "Apa maksudmu Irene." Dia merasa tidak terima jika Irene langsung membawa keluarganya.

"Jangan pura-pura tidak tahu Jisoo" wanita itu tersenyum miring.

"Aku tidak mengerti."

"Kau adalah anak dari seorang pengkhianat, yang pernah menghancurkan kehidupan seorang wanita." Irene mendorong kening Jisoo.

Jisoo semakin tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Irene.

Bibir Jisoo bergetar. "Aku tidak mengerti sama sekali"

"Kau adalah anak dari seorang pria yang pernah menghancurkan kehidupan dan kebahagiaan seorang wanita." 

Deggg!

Jantung Jisoo langsung berhenti ketika mendengar itu, seperti ada sambaran petir di telinga wanita itu.

"Ayahmu telah menghancurkan ibuku Jisoo" teriak Irene, mata Irene berkaca-kaca karena merasa marah.

"Dia pria bajingan itu, meninggalkan ibuku demi seorang wanita yang telah melahirkanmu" sentaknya menghempaskan tangan Jisoo dengan kasar.

Air mata Jisoo jatuh, dia tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Irene, dia menggelengkan kepalanya, mungkin saja Irene berbohong dia hanya ingin menghalangi Jisoo untuk memberi tahu Taehyung, tubuhnya bergetar hebat.

"Tidakkk...ayahku tidak seperti itu"

"Jaga bicaramu Irene, jika kau membicarakan tentang ayahku–"

"Ayahku orang baik, dia tidak pernah seperti itu" Jisoo merasa tidak terima.

"Jika dia baik mana mungkin dia mecampakkan ibuku seperti ini"

"Iya itu benar Jisoo" tiba-tiba Dara ikut menyambar, dia langsung berdiri di samping Irene.

"Lihatlah jika kau tidak percaya" Dara langsung menyodorkan sebuah ponsel kepada Jisoo.

Dengan cepat wanita itu langsung mengambilnya, dia menatap dara sekilas, lalu menatapnya.

"Itu ketika kita masih bersama dan saling mencintai" ucap Dara.

Gudang Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang