Part 19.

977 165 11
                                    

Jisoo langsung menuju ke arah balkon rumahnya, dia langsung berlari kesana, air yang membendung di pelupuk matanya itu lama-lama berjatuhan.

Nafasnya sangat menggebu-gebu karena dia sekarang sedang marah, dia mengepalkan tangannya, yang ada di pikirannya itu hanyalah ucapan yang baru saja Irene lontarkan tepat di telinga Jisoo.

Wanita itu, dia sama sekali tidak percaya apa yang sudah Irene lakukan, kenapa dia sangat kejam untuk menuduh Jisoo dengan yang tidak-tidak.

Baru pertama kali Jisoo menampakkan rasa marah kepada seseorang.

Jisoo membuang nafasnya pelan-pelan, dia sekarang tidak boleh marah, seharusnya dia tenang tapi ini tidak, anggap saja Irene tidak pernah berkata seperti itu, dan lupakan semua masalah yang sudah terjadi.

Wanita ini langsung membalikkan badannya, matanya langsung berbinar ketika dia mendapatkan sosok yang dia rindukan sedang berdiri di belakangnya.

"Appa"

Jisoo langsung berlari ke arah sang ayah yang sedari tadi menunggunya untuk menoleh, ayahnya langsung merenggangkan tangannya lebar, agar sang anak datang kedalam dekapan sang ayah.

Jisoo langsung memeluknya, Jinyoung membalas pelukan sang Jisoo dengan cepat, Jinyoung tertawa kekeh ketika anaknya itu berlari, lalu mengelus kepalanya dengan pelan.

"Bagaimana hari-hari mu sayang"

Anaknya itu terdiam lalu mendongakkan kepalanya.

"Baik ayah"

***

Jisoo sedang duduk di kolam sembari memainkan kakinya di air, ayahnya kemarin datang kesini, membuat wanita ini sangat senang.

Tapi kedatangan ayahnya kesini itu hal yang tidak Jisoo sukai, ayahnya menitip pesan agar dirinya itu tidak terlalu kelelahan, sudah dia duga kedatangan pria ini untuk kesini pasti menengoknya karena khawatir.

Jisoo mendengus kasar, dia mengambil ponselnya, untuk sekedar melihat jam, masih lama untuk menjelang malam.

Wanita ini merotasikan bola matanya malas, lalu kembali memainkan kakinya.

"Kau sedang apa?" bias suara pria menghampiri Jisoo yang tengah di kolam.

Pria itu langsung ikut duduk bersama Jisoo disana.

"Hemm kelihatannya?" jawab Jisoo.

"Jisoo" panggil Taehyung di samping Jisoo.

Otomatis dirinya menoleh ke arah sang suami.

"Hem?"

Pria itu menatapnya lamat-lamat, lalu menggelengkan kepalanya.

Jisoo mengernyitkan keningnya keningnya dengan heran, menatap sang suami

"Tidakk"

Jisoo mengangguk.

"Apakah benar kau sudah memaafkanku?"

Mengulas senyuman yang sangat indah "iya" ucap Jisoo, membuat Taehyung terdiam seribu bahasa untuk tetap menatapnya.

***

Gudang Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang