Part 17.

1K 166 17
                                    

Pagi sudah menyapa Jisoo, dia langsung bangun dari tidurnya, lalu beranjak pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan mukanya.

Setelah keluar kamar mandi dirinya berganti pakaian, dan berhadapan bersama cermin yang ada di depannya, wajahnya begitu pucat sekali.

Jisoo buru-buru memakai make up untuk menutupi wajahnya itu agar tidak pucat, sudah dua hari dirinya itu tidak pernah memasukan makanan kedalam perutnya, minum pun hanya sedikit, karena tidak mood sama sekali.

Mengambil tas, lalu membuka pintu secara perlahan, tubuhnya masih terasa lemas, akhir-akhir ini dirinya terlalu lemah sekali.

"Jisoo" langkah kaki Jisoo terhenti ketika seorang pria memanggilnya dari belakang.

Wanita itu sudah tahu siapa yang memanggilnya, Jisoo kembali melangkahkan kakinya, dan mengabaikan pria itu.

Taehyung dengan cepat berlari kecil membuntuti Jisoo dari belakang.

"Kau mau kemana?" tanya Taehyung.

Jisoo masih tidak menyahut dia sekarang sedang menuruni tangga, dan tak mau menoleh kebelakang.

"Emmmmm...aku mengantarmu boleh?"

"Boleh ya" paksanya.

"Gausah" dinginnya dia langsung berjalan dengan cepat.

Taehyung langsung menarik pergelangan tangan Jisoo.

"Kau masih marah?"

Jisoo terdiam dia membuang pandangannya.

Lalu menepis pergelangan tangan Taehyung.

Pergi meninggalkannya tanpa berbicara, Taehyung menghela nafas berat ketika Jisoo sudah di telan pintu, mungkin istrinya itu sangat marah, atau pun Jisoo sangat kecewa karena Taehyung tidak mempercayai Jisoo.

Lelaki itu menyesal, dia ingin meminta maaf sekarang juga dan mengejar Jisoo, tapi dia tidak bisa karena mungkin Jisoo akan mengabaikannya seperti tadi.

Drett!

Ponsel Jisoo bergetar di dalam tas, dengan cepat wanita itu mengambilnya, dia langsung mengernyitkan keningnya melihat siapa yang mengirim pesan, nomer yang tidak di kenal, wanita itu membelalakkan kedua bola matanya terkejut, ketika membaca pesan itu.

08xxxxxxxx

Semoga hari mu menyenangkan Jisoo, hari ini jangan terlalu lega karena masalah yang memfitnahmu itu selesai, tunggu saja nanti.

Nomer yang sama entah siapa yang mengirim pesan kepada Jisoo, wanita itu meremas ponselnya, menatap ponsel itu dengan sendu, dirinya sekarang sangat tertekan apa yang harus dia lakukan nomer ini terus menghubunginya.

Jisoo langsung memencet tombol blok, dia memblok nomer tersebut dengan cepat karena takut, tangannya sangat bergetar.

Wanita itu langsung membuka mobil dengan tergesa-gesa.

***
Irene sedang melamun di belakang rumah kolam renang, dirinya sangat pusing semalaman tidak bisa tidur.

Dia terus menggenggam ponselnya, sembari menggigit jarinya.

Seorang pria tua sedari tadi melihatnya, lalu dia menghampiri Irene yang tengah melamun.

"Kiperingatkan kau jangan terus menggangu menantuku" Siwon langsung menyambar di keheningan Irene.

Gudang Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang