Seperti hari-hari sebelumnya Rigel bangun pagi-pagi sekali hanya untuk membantu Bunanya dalam menyiapkan dagangan,setelah itu ia akan segera bersiap-siap kesekolah." Buna,Rigel pergi ya bun."
"Loh,,,Babynya buna gak sarapan dulu..nanti perutnya kosong gak bisa konsentrasi belajar lagi."
"Nanti disekolah ajha buna,Rigel lagi buru-buru ada tugas negara yang harus diselesaikan."
"Kayak orang penting ajha kamu,sok-sok an lagi bilang tugas negara,
bilang aja lupa ngerjain tugas sekolah!,ya udah hati-hati dijalan jangan sampai lupa sarapan kalau udah nyampe disekolah.""Hehehe....tau ajha buna kalau Rigel lupa ngerjain tugas, oke deh bun Rigel berangkat dulu,
bunanya Rigel jangan kangen ya sampai jumpa untuk 7 jam kedepan,papay."***
Saat tiba disekolah Rigel tak sengaja berpapasan dengan Langit dan teman-temannya,namanya juga Rigel,dengan tampang yang sok cool bergaya songong plus muka dibuat sedatar-datarnya persis kayak talenan milik bunanya,ia berjalan bak model papan atas melewati Langit beserta antek-anteknya
tanpa menyapa atau tersenyum,seolah olah Rigel sedang berjalan di karpet merah,dagu diangkat sedikit,jalan dibuat tegap,raut mukanya dibuat angkuh,dengan sorotan mata yang dibuat tajamLangit dan teman-temannya dibuat syok,kaget dan juga melongok seperti orang bodoh,mereka bukan terpesona dengan kelakuan absurd Rigel melainkan mereka ingin sekali mengarungi Rigel dan dibawa pulang buat pajangan di depan rumah.
Bagaimana tidak,dimata mereka Rigel bukannya terlihat cool dan angkuh,tetapi dimata mereka Rigel makin terlihat semakin imut dan lucu melebihi lucunya ayam warna-warni yang sering dijual didepan gerbang disetiap Sekolah Dasar ataupun dipasar-pasar tradisional bahkan disekitar pinggir jalan.
"Dhim..gue pengen ngarungi tuh bocah,trus gue jadiin adek gue,lucu banget kelakuan tuh bocah."bisik Samudra pelan
"He...loe gak tau tu bocah udah punya pawangnya,bisa abis loe kalau didenger sama pawangnya."jawab Dhimas
"Siapa pawangnya tuh bocah,paling juga temen-temennya yang sama-sama berkelakuan absurd."
"Tuh..tuh,
tunjuk Dhimas,dia pawangnya masib berani loe?.""Darimana loe tau tuh pawangnya siRigel,jangan ngadi-ngadi loe ya."ucap Samudra Sangat terkejut saat tau yang ditunjuk Dimas adalah Langit
"Loe gak lihat kelakuan Langit dari kemaren-kemaren,tiap ketemu tuh bocah tampang dinginnya langsung hilang,trus dia suka senyum kalau lihat tuh bocah walau senyumnya tipis kayak kertas minyak."
"Loe bener juga,tapi tak apalah kalau Langit jadi pawangnya Rigel berarti gue juga termasuk,karena gue sepupunya."ucap Samudra dengan tampang songongnya
***
Saat sampai dikelasnya Rigel tanpa permisi langsung merebut buku Shaka dari Leon,
sontak saja Leon yang sedang berkonsentrasi penuh menyalin dibuat kaget.
"Heyyy Rigel adek abang Leon yang paling imut kayak tikus got,kalau mau ngambil itu permisi dulu jangan langsung direbut,
kamu tau abangkan jadi kaget,untungnya abang gak punya penyakit jantung,kalaupun abang punya penyakit jantung bisa-bisa udah koit duluan,
nanti gak ada lagi manusia tampan dimuka bumi ini yang sama persis kayak abang,mana lagi abang kan punya rencana mau ngelamar lisa blackpink jadi bininya abang."
"Sorry ya bang,abang itu kalau ngomong bibir difilter dulu napa, abang ganteng?gak salah bang!!ganteng karena efek kamera aja bangga bener apalagi mau ngelamar lisa blackpink ngimpi kalee bang,
kalau ibarat abang dibandingi sandalnya Lisa ya pasti sandalnya Lisa lebih cakep dari muka abang yang kayak duit lecek dua ribuan,jadi jangan ngadi-ngadi,
Trus apa abang bilang tadi??abang bilang Rigel imut kayak tikus got,
bukannya tikus got itu saudara kembarnya abang ya,pake nggak ngaku-ngaku lagi."jawab Rigel menggebu-gebu"Kalian kalau mau berantem diluar aja sana jangan disini,mengganggu polusi udara dan keberlangsungan hidup manusia."sambar Dion dengan mulut pedasnya sepedas bon cabe yang kayak diiklan-iklan
"maaf bang ini nih sikutu loncat yang ngajak ribut duluan."jawab Rigel
***
Sementara itu ditempat lain Sherena lagi menyiapkan lapak untuk dagangannya,
dia tidak tau bahwa saat ini ada seseorang yang sedang mengawasi dirinya,bahkan orang tersebut diam-diam mengambil foto dirinya yang sedang melakukan aktivitas apa saja yang ia lakukan,dan melaporkan ke atasannya.
Seseorang tersebut adalah orang suruhan dari Angkasa,dia disuruh memata-matai aktivitas Sherena,agar Angkasa mengetahui apa saja kegiatan Sherena sehari-harinya,
dia juga sudah tau sampai saat ini Sherena belum mempunyai pendamping hidup.
Itu suatu keuntungan bagi Angkasa untuk mencapai tujuannya,
dengan rencana menikahi Sherena dia bisa dekat dengan anak kandungnya walau pernikahan tersebut sama sekali tidak berdasarkan cinta.Angkasa juga sudah tau apa titik kelemahan dari seorang Sherena, yaitu dengan menghancurkan usaha dagangnya
sampai sherena tidak memiliki uang untuk kehidupan seharinya dan membayar biaya sekolah Rigel dengan begitu rencananya akan berjalan lancar.
Setelah itu Angkasa akan berubah menjadi sosok yang sangat dibutuhkan,
dan dengan mudahnya dia bisa mendekati anaknya.Untuk saat ini Angkasa akan melakukan pendekatan dengan cara meminta maaf terlebih dahulu kepada Sherena,walau itu sangat sulit mengingat Sherena sangat membenci sekali terhadap dirinya
Tapi jika rencana tersebut tidak berhasil,ia akan memakai rencana yang ia pikirkan tadi secara matang yaitu dengan menghancurkan mata pencaharian Sherena
ia tau rencana tersebut sangat licik,walaupun begitu dirinya adalah orang yang tidak mengenal kata kalah,jadi mau rencana licik sekalipun dia tetap akan laksanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigel Orion
Teen FictionRigel itu pemuda sederhana berparas rupawan,ia hidup bersama bunanya yang berprofesi sebagai penjual nasi uduk. Pemuda yang sangat mencintai dan menghormati bunanya,pemuda yang tidak malu akan nasib hidup dirinya,dan pemuda yang tidak diakui ayah...