Saat ini Langit sedang sibuk bermain game di gawainya,berbeda lagi dengan Rigel yang hanya sibuk mondar-mandir seperti setrikaan baju hanya untuk menunggu Angkasa eh..maksudnya makanan dan eskrim kesukaannya yang akan dibelikan oleh Angkasa,Langit yang melihatpun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Bang itu oom-oom beli makanan sama eskrimnya dimana sih?lama bener,apa mungkin belinya di singapura kali ya bang?"tanya Rigel penasaran
"Mungkin."jawab Langit singkat sambil terus menatap Gawainya
"Beneran bisa bang,bagaimana caranya bisa beli makanan sama eskrim ke singapura??,abang jangan boong lo."teriak Rigel kembali penasaran
"Abang gak boong,yang gak mungkin pasti mungkin bagi Daddy,kamu minta jet pribadi malam inipun,pasti akan Daddy kabulin,kamu tahu kan keluarga Mahendra kekayaannya gak bisa dikatakan main-main."jawab Langit dengan sombongnya
"Iya...iya...iya...yang uangnya banyak,kekayaannya gak habis sampe tujuh turunan plus tujuh tanjakkan bahkan sampai Langit ketujuh,apalah daya Rigel yang punya uang receh doang."
"Kamu kan juga keturunan Mahendra dek,jadi jangan suka merendah."
"Gak ah bang,itu belum bener-bener sah sebelum ada terucap kata maaf dari Buna,Rigel juga gak akan memaafkannya bang,Abang taukan ini berat bagi Buna termasuk juga Rigel."
"Abang tau Rigel pasti bisa mau menerima Daddy,Buna pun juga,walau kata maaf Buna susah didapetin sama Daddy, Abang yakin jika Daddy pasti terus berusaha tanpa menyerah."
Tok..
tok...
tok...
Permbicaraan diantara kakak dan adik tersebut harus terhenti sementara dikarenakan ada yang datang dan mengetuk pintu rumah mereka
"Bang kayaknya oom udah datang deh,Rigel mau bukain pintu dulu ya bang mau sekalian ngambil pesanan Rigel." ucap Rigel tanpa mendengar jawaban Langit
Rigelpun segera melengos dan berlari menuju ke depan untuk membukakan pintu,sesaat setelah pintu dibuka tidak hanya Angkasa yang ia lihat,Bunanya pun ada disana.
"Apa ini yang dinamakan keajaiban dunia yang kedelapan ya"bathin Rigel bertanya
iapun sangat penasaran kenapa tiba-tiba Bunanya mau dekat dengan Angkasa.Daripada ia mati karena penasaran dan juga terlanjur sangat kepo iapun bertanya kepada Bunanya
"Loh..loh...buna sama oom jalan berduaan ya."tanya Rigel dengan muka terlihat serius sambil memicingkan matanya
"Mana mau Buna jalan sama nih orang,buna gak sengaja bertemu pas didepan sana."ucap Sherena dengan nada sewotnya
"Memangnya Buna abis darimana sih??."kembali Rigel bertanya
"Buna abis dari minimarket."jawab Sherena singkat
"Berarti samaan dong sama oomnya."
"Ya memang,tapi buna gak lihat tuh dia berada disana."
Bohong Sherena"Oh oke,Rigel percaya kok,oom pesenan Rigel mana?"
"Nih."jawab Angkasa sambil mengangkat dua kantong plastik berukuran besar berisi pesanan Rigel
"Oh ya,Ayah gak tau apa aja makanan Ringan kesukaan Rigel jadi Ayah beli semua jenis makanan Ringan berbagai merk yang ada disana,gak papa kan?"
"Gak papa oom,Rigel pemakan segalanya kok,hehehe..." jawab Rige
"Bagi sama bang Langit juga ya,jangan dimakan semuanya."
"Siap oom."ucap Rigel sambil memberi tanda hormat layaknya Polisi
"Baby kamu kenapa minta sama nih orang,kalau mau kan Buna juga bisa beliin."
"Bunanya Rigel yang cantik,nih oom-oom sendiri yang nawarin,lagian gak papa juga ,kan duitnya oom ini banyak gak habis tujuh turunan kata bang Langit,kalau Rigel minta jet pribadi pun pasti dikabulin."
"Suka-suka Rigel lah,Buna tau kok baby kalau disogok sama makanan apalagi eskrim pasti lupa dengan segala hal,udahlah Buna mau kedapur aja mau nyiapin makan malam buat kita."
"Oke Buna,masak yang enak ya,masak yang banyak juga soalnya ada gembel juga yang mau ikut nebeng makan bareng kita."
"Siapa Baby gembelnya."ucap Sherena diiringi dengan tawanya
karena Sherena tau siapa gembel yang dimaksud Rigel"Nih".tunjuk Rigel kepada Angkasa
Angkasa yang ditunjukpun pura-pura tak mendengar.
"Kamu mau sekalian kubantu Sherena."
"Gak perlu,yang ada kamu bisa hancurin dapurku,belum lagi alergiku pasti kambuh kalau dekat-dekat sama kamu."ucap Sherena dengan nada pedasnya
"Ya udah oom,Rigel tinggal dulu ya soalnya Rigel mau gabung lagi sama bang Langit sekalian mau bagi-bagi sembako juga nih,nah kalau oom terserah deh mau ngapain disini,joget-joget boleh,jungkir balik boleh,kalau perlu jadi patung juga gak masalah."ucap Rigel dengan nada songongnya
"Ayah bolehkan ikut gabung sama kalian, sekalian juga Ayah mau lihat anak-anak Ayah kalau udah bareng kayak mana kelakuannya."
"serah-serah oom lah,asal oom jangan minta makanan dari Rigel ama bang Langit yang oom barusan kasih sama Rigel,kalau mau oom beli lagi aja duit oom kan banyak."
Angkasa yang mendengar ucapan Rigel sontak saja tersenyum,beginikah kelakuan dan sikap Rigel anaknya terkadang berperilaku polos,lucu,imut,terkadang juga bermulut pedas,dan terlebih lagi kadang tidak punya malu
walau begitu Angkasa patut bersyukur mempunyai dan memiliki Rigel,selain dengan kelakuannya yang kelewat ekstrim dan mempunyai sisi yang lucu dan juga keras kepalaRigel sebenarnya anak yang baik dan berhati mulia,juga bertanggung jawab diusianya yang masih sangat muda dan juga Rigel juga hormat kepada siapa saja yang lebih tua darinya.
Berbanding terbalik dengan anaknya yang satu lagi yaitu Langit
Langit yang sangat pendiam,dingin,jarang tersenyum,dan terkadang suka seenaknya sendiri.Angkasa sangat yakin jika Rigel terus bersama dengan Langit maka hidup Langit akan kembali lagi semakin berwarna apalagi jika ditambah dengan Sherena yang sangat menerima kehadiran Langit dengan tangan terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigel Orion
Fiksi RemajaRigel itu pemuda sederhana berparas rupawan,ia hidup bersama bunanya yang berprofesi sebagai penjual nasi uduk. Pemuda yang sangat mencintai dan menghormati bunanya,pemuda yang tidak malu akan nasib hidup dirinya,dan pemuda yang tidak diakui ayah...