Bab 44

3K 220 12
                                    

     Semenjak tinggal bersama keluarga Mahendra kehidupan Rigel telah berubah total

kalau dulu dirinya sebelum berangkat sekolah ia akan membantu bunanya mendorong gerobak pagi-pagi  sekali tapi sekarang ia tidak perlu bersusah payah mendorong gerobak lagi

kalau dulu ia harus menyisihkan uang jajannya untuk membeli mainan lihatlah sekarang ia tinggal meminta pada salah satu anggota keluarga Mahendra

     Semuanya telah berubah total,kadang Rigel ingin kembali merasakan aktivitas lamanya,tapi keadaan tidak mengizinkannya lagi

Seperti pagi ini jika biasanya ia harus naik kendaraan umum sendirian untuk sampai ke sekolah

maka mulai sekarang ia akan diantar oleh Angkasa dan selain itu juga ia tidak akan pergi sendirian lagi karena ada Langit dan juga Samudra yang akan senang hati berangkat bersamanya

"Nape lu tong ngelamun."sapa Leon mengagetkan Rigel

"Cihh sok kenal."sinis Rigel

"Ya udah kalau gak mau kenal,padahal abang lagi bawa banyak makanan." goda Leon sambil mengangkat bungkusan plastik ke muka Rigel. "ada bakwan,ada risol,ada pisang goreng terus ada...

"Ehhh ada abang Rigel yang paling ganteng dan baik sedunia,abang tadi ngomong apa Rigel tadi itu lagi kurang konsentrasi."ucap Rigel merayu memotong perkataan Leon

"Giliran makanan aja cepet mana sok baik lagi,udah deh abang udah tau kalau lo itu modus doang nih ambil."jawab Leon sambil menyerahkan sebungkus gorengan yang dia bawa tadi

"HEHEHEEE tau aja kalau Rigel lagi modus,thank you ya bang."jawab Rigel mengambil dengan antusias

"Iye iye lo bilang thank you ikhlas gak." tanya Leon curiga

"Ikhlas bang."jawab Rigel sambil mengunyah. "yang laen pada kemana bang."tanya Rigel kemudian

"Siapa."

"Bang Dion sama Bang Shaka lah emang siapa lagi."

"Oh mereka lagi ke ruang OSIS."

"Lah ngapain kesana sok sibuk banget."

"Mereka mau daftar jadi anggota OSIS."Jawab Leon yang tentu saja mengagetkan Rigel

"WHATTTT!!! Mereka mau nyalon jadi anggota OSIS,bisa-bisa runtuh dunia persilatan."heboh Rigel yang mendramatisir

"Lah kok gitu gak nyambung lo dek apa hubungannya OSIS sama dunia persilatan."

"Dihubung-hubungin aja bang biar cepet." polos Rigel menjawab

"Dah lah ngomong sama lo dek butuh stok kesabaran yang banyak,nyok sekarang kita susulin mereka berdua."

"HWAYOKKK."ucap Rigel sambil berdiri

***
    Semenjak Sherena tinggal bersama keluarga Mahendra kegiatannya hanya berputar pada dapur dan kebun belakang.

Pernah terpikir olehnya untuk kabur dari mereka akan tetapi ia masih bisa berpikiran jernih untuk melakukan tindakan tersebut

       Sherena juga tidak akan lupa jika Keluarga ini mempunyai pengaruh yang sangat luar biasa,tidak sulit untuk menemukan dirinya dan Rigel jika ia bertindak untuk kabur dari mereka seperti yang direncanakan otaknya

   Saat sore seperti ini kegiatannya hanya melamun dan bengong sendiri,tak banyak kegiatan yang dapat ia kerjakan karena semua sudah diambil tugasnya oleh para maid

Jika ia mencoba untuk membantu membersihkan dapur maka dengan lihai maid yang bertugas dibagian tersebut akan melarangnya dengan alasan ini perintah dari Nyonya Mentari

Jika ia memegang sapu atau kain pel lagi-lagi ia akan mendapat larangan juga dari para maid dengan alasan yang sama juga.

      Jadi disini lah ia sekarang terdampar sendirian di kebun belakang sambil menikmati pemandangan dengan berbagai jenis Bunga,tanaman herbal dan juga pohon buah seperti Mangga dan juga Jambu air.

melihat Pohon Mangga yang berbuah matang Sherenapun beriinisiatif untuk memanjat dan mengelolanya menjadi Puding jelly kesukaan Rigel dan mungkin juga akan menjadi kesukaan keponakkan-keponakkannya.

     Dengan lihai Sherena memanjat pohon tesebut bak seekor monyet dan memetik beberapa buah yang matang dan menjatuhkannya kebawah

jangan heran melihat Sherena bisa memanjat pohon dengan sangat lihat,dulu sewaktu ia remaja dan sangat tomboy ia sangat hobi memanjat pohon atau lebih ekstrimnya ia juga pernah ikut tawuran

    Sementara itu Angkasa yang baru pulang dari kantor mendengar adanya suara jatuh dari belakang Mansionnya

ia pun segera berlari menuju asal  suara tersebut,Angkasa takut jika yang jatuh itu Rigel karena ia tahu jika Rigel orangnya sangat ceroboh dan juga blingsatan seperti cacing kepanasan

   Angkasa sedikit lega karena yang ia lihat hanya buah Mangga yang jatuh tetapi ia juga heran kenapa bisa buah mangga jatuh dari pohonnya sangat banyak sedangkan diMansion ini tidak ada yang memelihara Monyet ataupun tupai

Ia pun segera berjalan mendekati pohon tersebut  mendongak keatas dan sangat terkejut melihat Sherena lah yang berada diatas pohon yang dengan lincahnya memanjat kesana kemari seperti seekor monyet

"ASTAGA SHERENA APA YANG KAMU LAKUKAN DIATAS."teriak Angkasa

"Matamu buta apa!kau tidak lihat aku sedang memanjat."sewot Sherena

"maksudku kenapa kau memanjat pohon."tanya Kasa yang hampir jantungan melihat kelakuan ajaib Sherena

"Sepertinya kau perlu periksa matamu itu ke dokter mata,kau tidak lihat aku sedang memetik buah mangga."kesal Sherena

"Ya aku tahu tapi maksudku kamu bisa menyuruh Maid atau bodyguard untuk mengambilnya."ucap Angkasa

"tak perlu aku bisa sendiri bahkan kalau kau menyuruhku sekarang mengambil kelapa aku pun dengan senang hati memanjatnya."

"HAH!!Gak-gak perlu,sekarang juga kamu turun sebelum Mami dan Papi lihat kelakuan ajaib kamu."ucap Angkasa yang sangat terkejut mendengar perkataan Sherena yang terakhir

"Ya inipun aku mau turun kalau kau terus saja mengoceh,makanya kau jangan berisik seperti mulut pedas tetangga aku sudah turun dari tadi."kesal Sherena

Sherenapun turun dengan lincah dan segera mengumpulkan beberapa mangga yang baru ia petik tadi

"Daripada kau sibuk melihatku lebih baik kau bantu bawa ini kedalam."

Angkasa yang masih mengumpulkan nyawanya akibat tingkah ajaib Sherena segera menuruti perintah Sherena.





























Kesayangan aku semua.Aku mau publish cerita baru dengan genre berbeda,sambil nunggu ilham buat cerita Rigel.

Aku mau publish cerita baru dengan genre berbeda,sambil nunggu ilham buat cerita Rigel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Rigel OrionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang