bab 23

3.7K 238 4
                                    

   Kesunyian menemani perjalanan mereka saat ini,satupun tak ada yang berniat membuka suara

bahkan yang biasanya Rigel bercerita heboh saat ini hanya diam membisu layaknya seperti patung lilin

Sherena jangan ditanya,ia tak akan mau membuka mulut kalau tidak dipancing oleh suara datar Angkasa.

"Tumben anak ayah diam,biasanya heboh luar biasa."tanya Angkasa memecah keheningan mereka

"Lagi cousplay jadi Patung pancoran oom."jawab Rigel ngawur

Angkasa hanya tersenyum tipis mendengar jawaban anaknya,sedangkan Sherena diam-diam menahan tawanya saat mendengar jawaban ngawur Rigel.

"Rigel,anak Ayah yang paling lucu,ayah mohon Baby manggil Ayah dengan sebutan "Ayah"jangan manggil oom lagi,Ayah pengen denger Rigel manggil Ayah." mohon Angkasa dengan raut muka dibuat sedikit memelas

Rigel yang mendengar perkataan tersebut bergidik geli apalagi melihat raut muka Angkasa yang dibuat memelas rasa-rasanya Rigel pengen kabur

muka yang biasa datar dan terkesan Angkuh dibuat memelas,apa kata anak buahnya jika mereka melihat bos mereka bertingkah seperti tadi.

"NO WAY!!"teriak Rigel lantang
"Belum saatnya oom,oom aja belum nerima kata maaf dari Buna Rigel,lagian kan Rigel pengen lihat perjuangan Oom meraih hati Buna Rigel,itupun kalau bisa."sambung Rigel dengan gaya songongnya

"Jadi,kalau Ayah udah dapat maaf dari Buna Sherena Rigel mau manggil Ayah dengan sebutan Ayah?"tanya Angkasa antusias

"Gak juga sih."jawab Rigel menghancurkan semangat Angkasa

"Kenapa Enggak."tanya Angkasa lagi

"Memangnya Buna mau maafin semua kelakuan oom yang dulu?"tanya Rigel balik

"Pasti."jawab Angkasa percaya diri

"Itu gak akan pernah terjadi."ucap Sherena yang sedaritadi mendengar pembicaraan Ayah dan anak tersebut

"Kok Gitu Sher?kamu kan udah janji sama Papi dan Mami akan mencoba memaafkanku."

"It-itu itukan cuma buat Papi dan Mami gak kecewa makanya saya meng iyakan saja." Sherena menjawab terbata-bata

"Kamu gak boleh kayak gitu Sher,dosa tau bohongin orangtua,ucap Angkasa
benerkan Baby?."tanya Angkasa meminta pembelaan dari Rigel

"It-itu Bener oom,Buna itu dosa loh,Buna kan ajarin Rigel gak boleh boong sama orang yang lebih tua,Buna harus pegang janji Buna jangan Ingkar."ucap Rigel menasehati Bunanya layaknya orang bijak

Sherena yang mendengar itu pun tidak bisa membantah ataupun berkutik,karena ia memang mengajarkan Rigel untuk tidak membohongi orangtua dan juga mengajarkan Rigel untuk jangan pernah ingkar janji pada seseorang.

"Maaf Baby."sesal Sherena

"Maaf diterima Buna."jawab Rigel

"Buna juga harus minta maaf sama oom,janjinya harus ditepati jangan ingkar."ucap Rigel

"Saya minta maaf atas Perkataan saya barusan."ucap Sherena sedikit ketus kepada Angkasa

"Aku udah maafin kamu kok Sher,walau kamu gak minta maafpun aku tetap maafin kamu."jawab Angkasa bijak

"Terima kasih."ucap Sherena

"Sama-sama calon Ibu untuk anak-anakku."jawab Angkasa dengan pedenya

Sherena yang mendengar itu hanya diam,tak ingin memperpanjang percakapan mereka lagi bisa-bisa ia akan gila bila terus mendengar ucapan Angkasa yang kelewat pede.

Rigel OrionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang