Sesaat setelah mereka sampai disana Sherena segera bergegas buru-buru untuk turun dari mobil angkasa,dirinya tidak ingin berada terlalu dekat dengan Angkasa,bisa-bisa darah tingginya akan kumat
melihat muka Angkasa saja dirinya harus mempuyai stok kesabaran yang cukup banyak,belum lagi tingkah lakunya yang sok akrab pada dirinya,Sherena harus terus-menerus mengelus dada supaya dirinya tetap memiliki panjang umurSatu hal lagi yang membuat Sherena menahan kekesalan akut jika ia melihat muka Angkasa yang kelewat ganteng pengen sekali ia tampol,kalau bisa diremas-remas kayak kertas sampai lusuh tak berbentuk baru ia akan membuangnya ke tempat sampah.
Angkasa yang melihat itupun hanya bisa menggelengkan kepalanya,ia tahu Sherena tidak suka berada didekatnya,akan tetapi ia tidak akan pantang menyerah ia akan slalu terus berusaha,mau Sherena marah ataupun alergi terhadap dirinya ia tidak peduli,ini adalah cara satu-satunya agar tujuan utamanya tercapai.
Angkasa kembali menyusul Sherena,iapun mencari dimana Sherena berada dan seketika matanya langsung terfokus kepada seseorang perempuan yang tangannya seoalah sangat cekatan dalam mengambil beberapa kebutuhan dapur yang diperlukan dan seseorang perempuan yang ia lihat tersebut adalah Sherena
ia juga melihat Sherena sedikit kesusahan saat mengambil barang yang berada di rak bagian atas,wajar saja Sherena itu tinggi badan hanya 153 cm atau kalau disejajarkan dengan Angkasa tingginya hanya sebatas dada angkasa,iapun segera menghampiri Sherena dan berniat untuk menawarkan sedikit bantuan.
"Mau kubantu."
"Tak perlu,saya bisa sendiri,sebaiknya anda mencari apa yang anda ingin beli dan jangan pedulikan saya,karena saya tidak suka dengan kepedulian anda tuan Angkasa yang terhormat,dan anda jangan pura-pura lupa,ingat!!!untuk selalu menjaga jarak dengan saya."
Sebenarnya Sherena memang sangat butuh sekali bantuan Angkasa,tapi apa daya,rasa bencinya kepada Angkasa mengalahkan semua akal pikiran sehatnya."Ya sudah kalau kamu tidak mau."ucap Angkasa
iapun meninggalkan Sherena dan segera kembali lagi untuk mencari beberapa jenis makanan ringan kesukaan Rigel,tapi ia menjadi bingung Rigel tidak menjelaskan secara rinci apa yang disukainya
Tanpa berfikir panjang ia akhirnya memborong segala jenis makanan ringan yang terpajang disitu dan tidak lupa juga ia membeli eskrim strawberry kesukaan Rigel tidak hanya satu kotak melainkan lima kotak eskrim dengan ukuran besar.Setelah selesai dengan semuanya Angkasa berjalan menuju bagian kasir untuk membayar semua belanjaannya,saat sampai dikasir ia hampir saja lupa dengan Sherena,iapun segera berbalik arah lagi dan mencari keberadaan Sherena
Sementara itu ditempat yang sama terjadi sebuah keributan antara tiga orang perempuan,satu diantaranya adalah Sherena
"Hy Sherena lama tak bertemu ya padahal kita masih tetanggaan,apa kau masih saja menjajakan tubuhmu hanya untuk memikat para laki-laki??,ya secara kan anakmu butuh figur seorang Ayah."ucap salah satu perempuan tersebut dengan sangat pedas
"Belum lagi muka sok polosmu itu yang dibuat-buat,benerkan!!!,hanya untuk mencari laki-laki yang kaya raya,dasar kau Sherena memanglah pantas disebut sebagai wanita murahan,sekali murahan selamanya murahan."ucap perempuan satunya bernama Bunga dengan sangat kejam
"Apa kalian bilang!!!,saya murahan,kalian nggak ngaca!!!,kalian bilang saya murahan tapi kalian yang lebih murahan,perempuan mana yang tiap hari gonta-ganti cowok kayak gonta-ganti celana dalam,kalian apa saya yang menjijikkan!!!"
PLAK...!!!!
tangan wanita tersebut menampar pipi Sherena dan kembali mencaci maki Sherena dengan kata-kata pedasnya
"HE....WANITA JALANG,jangan asal fitnah ya kalau tidak ada bukti!!!,bukannya KAU WANITA JALANG,wanita yang melahirkan anak haram tanpa seorang suami."ucap perempuan yang pertama kali menegur Sherena dengan kata-kata hinaan yang tak lain tetangga Sherena bernama Saras
"Kau boleh menghina apapun tentang diriku,akan tetapi jangan sekali-kali kau menyebut anakku sebagai anak haram dengan mulut kotormu Saras,mengenai bukti!!!,bukan kah kita tetanggaan Saras!"
Saras yang semakin panas mendengar ucapan Sherena kembali lagi akan mengangkat tangannya untuk menampar Sherena,tetapi sebelum tangannya melayang dipipi Sherena seseorang dengan segera mencegahnya
"Jangan sekali-kali kau mengangkat tangan kotormu terhadap calon istriku!!!,satu lagi anak haram yang kau sebut dengan mulut kotormu itu adalah anak kandungku,sekali lagi kau menghina Sherena dan anakku,kau berhadapan denganku."ucap Angkasa dengan raut wajahnya yang menahan amarah
Ya,Angkasa sedaritadi mendengar pertengkaran Antara Sherena dan dua wanita yang baru ia ketahui sebagai tetangga Sherena
amarah telah menguasai dirinya karena perempuan tersebut menyebut anaknya Rigel sebagai Anak haram dan menyebut Sherena dengan wanita murahan.
"Siapa kau berani mengancam diriku???,apa kau laki-laki yang membayar Sherena!!,pantas saja dia disebut wanita jalang!!!sudah terbuktikan!"
"Kau tidak tau siapa diriku,apa kau kenal dengan Keluarga Mahendra??,kalau kau mengenal keluarga Mahendra,perempuan yang kau hina ini adalah calon menantu keluarga Mahendra!"
"Ja-jadi kau adalah... ."
"Ya,saya adalah Angkasa Langit Mahendra,calon suami Sherena."ucap Angkasa lantang
sontak saja semua orang yang daritadi menonton bahkan merekam pertengkaran mereka sangat terkejut,terutama Saras,Bunga dan yang lebih kaget lagi adalah Sherena,dengan lancangnya Angkasa menyebut dirinya sebagai calon istrinya
"Apa-apaan bajingan ini,menyebut dirinya sebagai calon suamiku."
Bathin Sherena berkata"Aku ingatkan sekali lagi bagi kalian semua dan terutama Kalian berdua,berani kalian menghina calon istriku dan menyebut anakku sebagai anak haram dengan mulut kotor kalian maka bersiaplah kalian berhadapan dengan seluruh keluarga Mahendra,
satu lagi jangan sekali-kali kalian menyebar atau merekam pertengkaran ini,kalau kalian berani melakukannya kalian akan saya kejar dan saya akan buat kalian merasakan penderitaan seumur hidup,
dan juga bagi kalian semua yang sudah merekam kejadian ini silahkan dihapus sekarang juga,jika sudah kalian boleh bubar sekarang."Sontak saja semua orang yang merekam kejadian tersebut segera menghapus video yang mereka rekam barusan
mereka tidak ingin berhadapan dengan keluarga Mahendra karena mereka tahu berurusan dengan mereka sama saja berhadapan dengan kematian"dan,kau sekali lagi saya lihat dan saya dengar anda menghina bahkan mengangkat tangan anda kepada Sherena,seumur hidup kau akan kubuat merasakan penderitaan."
Saras dan Bunga pun yang diancam seperti itu segera pergi meninggalkan Sherena dan Angkasa dengan perasaan yang sangat malu,dalam hatinya Saras akan membalas perlakuan mereka terutama kepada Sherena lebih kejam lagi.
"Kau tidak apa-apa Sherena?,ada yang sakit?"
"Kau ingin tahu rasanya ditampar didepan umum!!,kau juga ingin tahu rasanya anak yang kau sayangi disebut anak haram?,atau kau ingin tahu rasanya disebut wanita jalang?"
"Maaf...maafkan aku atas semua perbuatanku padamu dulu Sher,dan atas semua penderitaan kalian."
Tanpa menghiraukan permintaan maaf dari Angkasa ia segera mengucapkan kata terima kasih atas pertolongan Angkasa terhadap dirinya
Sherena sadar jika tidak ada Angkasa yang menolongnya ia akan terus mendengar kata-kata hinaan terhadap dirinya
"Terima kasih karena Kau telah menolongku,oh ya satu lagi jangan kau sebut aku sebagai calon istrimu,itu tidak akan pernah terjadi."
"Itu akan segera terjadi Sherena."ucap Angkasa serius
Sherena pun berlalu meninggalkan Angkasa dengan wajah dongkolnya,akibat perkataan angkasa
"Apa-apaan bajingan itu,sampai dia berlutut bahkan jungkir balikpun aku tidak akan terima bila menjadi istrinya."monolog Sherena
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigel Orion
Teen FictionRigel itu pemuda sederhana berparas rupawan,ia hidup bersama bunanya yang berprofesi sebagai penjual nasi uduk. Pemuda yang sangat mencintai dan menghormati bunanya,pemuda yang tidak malu akan nasib hidup dirinya,dan pemuda yang tidak diakui ayah...