Bab 47

1.4K 119 14
                                    

Sepanjang perjalanan pulang dari Mall sampai perjalanan pulangpun Rigel tak henti-hentinya tersenyum,sambil menyapa orang-orang yang ia temui dijalan,sampai dimansionpun ia masih tetap mempertahankan senyumnya

Tak lupa juga menyapa para pekerja dimansion tersebut,orang-orang yang melihat kelakuan Rigelpun terheran-heran dengan kelakuan cucu bungsu kesayangan Mahendra termasuk juga Seluruh Penghuni Mansion

Bahkan mereka juga heran kenapa Tuan muda mereka menyapa dan tersenyum kepada seluruh penghuni mansion dari pekerja kebun,pelayan dan juga para pengawal

Dewa yang menemaninya sepanjang perjalanan pulangpun merasa aneh dengan kelakuan adeknya,tapi itu tidak berlaku bagi Sherena Buna kesayangannya,Sherena yakin senyum Rigel ini ada kaitannya dengan hasil rampokkan belanjaannya yang sangat banyak

"Adek,jangan bilang kamu habis nguras dompet abang kamu ya?"tanya Sherena menyelidik

"Kok tau sih bun."jawab Rigel menyengir

"Buna tau ya segala sesuatu tentang kamu,dari makanan kesukaan kamu,tontonan favorit kamu,ukuran baju kamu sampai ukuran celana da-

"Stop Bun!!!jangan dilanjutin Adek nanti kehilangan harga diri didepan bang Dewa kalau Buna lanjutin ucapan Buna."ucap Rigel menahan malu

"Bang,lain kali kalau Rigel minta yang aneh-aneh apalagi sampe nguras uang kamu jangan mau ya."nasehat Sherena

"Gak papa Bun,kalau untuk adek uang abang gak akan habis,keturunan Mahendra pantang kalau gak ngabisin uang."jawab Dewa

"Sombonggg amattt."sahut Rigel

"Bukannya sombong adek,tapi abang sama yang lain gak tau mau beli apa lagi,semua sudah tersedia."jawab Dewa dengan kesombongannya yang menembus langit

"Pretttt sok iye,,jatuh miskin nyaho lohhh,belum pernah kan makan nasi pake garam."ucap Rigel

"Sudah-sudah kalian sekarang bersihin diri dulu,abis itu keruang makan,sudah ditungguin sama yang lain."sahut Sherena menyudahi perdebatan mereka

"Emangnya para tetua gak ada yang masuk kantor ya."tanya Rigel penasaran

"Mereka mulai sekarang kalau siangnya makan dirumah dek,satu lagi adek gak sopan lo ngomong para tetua,panggil yang sopan Buna gak pernah loh ngajarin ngomong kasar kayak gitu."

"Iya Buna ku sayanggggg.....jawab Rigel acuh
Bang coba jongkok Dulu."

"Mau ngapain."curiga Dewa

"Jongkok dulu aja,Rigel gak buat yang aneh-aneh."

Dewa dengan patuhnya berjongkok dan tanpa ia sadari Rigel melompat kepunggungnya hampir saja mereka akan jatuh jika saja Dewa tidak memiliki insting dan tenaga yang kuat

"Adek kalau jatuh barusan bagaimana??"panik Buna Sherena

"Ya gak gimana-gimana bun jatuh ya paling kebawah,jungkir balik abis tuh lecet dikit."

"Lain kali jangan buat kayak gitu lagi dek,abang akan hukum kamu kalau kamu ngelakuin lagi."tegas Dewa

"Iye-iye abangku yang paling guantenngggg tapi masih gantengan Rigel ya."

***
Semua keluarga sudah berkumpul diruang makan,para istri menghidangkan berbagai macam masakkan rumahan,semua duduk ditempatnya masing-masing dengan tenang,terkecuali Rigel yang memang tidak pernah duduk dengan tenang.

Ada-ada saja kelakuannya yang absurd,seperti saat ini Rigel dengan pedenya sesekali mencomot makanan tanpa menggunakan sendok atau garpu

dan kelakuannya itu tidak luput dari penglihatan semua keluarga,tak ada yang mau menegur karena tahta tertinggi dalam keluarga Mahendra sekarang adalah Rigel.

Tetapi masih ada yang bisa menegur kelakuan nyeleneh Rigel siapa lagi kalau bukan Sherena,anaknya sekarang ini sangat dimanja oleh keluarga Mahendra makanya tak jarang Rigel sekarang berkelakuan seenaknya walau masih dibatas wajar

"Adek." tegur Sherena

"Ya Buna."jawab Rigel masih dengan kelakuannya mencomot makanan diatas Meja

"Jangan pake tangan ngambil makanannya,gak sopan."kembali Sherena menegur

"He...he...he...sorry Buna."jawab Rigel dengan cengiran dan wajah tanpa dosanya

"Gak papa Sher,maklumin aja,Adek kan masih bayi."ucap Angkasa tanpa Dosanya

"Heee enak aja om bilangin Rigel masih bayi,Rigel sudah besar,sudah bisa mandi sendiri,makan sendiri,pake baju sendiri,tidur juga sendiri."

"Ya elah apaan udah gede,minumnya aja masih minum susu strobery,sampo sama sabun bau strobery gak gentle."ejek Samudra

"Dasar bang Sam jelek kaya set-

"Sudah sebaiknya kalian hentikan perdebatannya,sekarang waktunya kita makan."ucap Opa Bumi menyudahi perdebatan para cucunya


Update kembali setelah sekian lama hiatus dari dunia oren,sorry buat kesayangan aku yang lama nunggunya,dan juga mungkin sudah bete sama Des yg gak pernah balas komen dan chat kalian yg minta up cerita kesayangan kita

2024 semoga Des nulis ceritanya lancar ya,,gak ngilang2 lagi😁😁😁


Rigel OrionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang