bab 6

10.3K 710 9
                                    


    Bel istirahat terdengar diseluruh penjuru SMA Cakrawala,semua murid berlomba-lomba keluar menuju kantin,termasuk juga Rigel dan ketiga sahabatnya.

      Setelah sampai dikantin mata mereka menelusuri seluruh area dikantin untuk mencari meja yang kosong,
seketika mata Rigel yang bening dengan cepat menemukan meja yang kosong tak berpenghuni untuk mereka berempat tepatnya dibagian pojok kanan kantin
  
  Rigelpun berjalan menuju ke meja kosong tersebut,
    Tanpa tahu bahwa meja tersebut memang sengaja dibiarkan kosong oleh seluruh penghuni Cakrawala.
     
       sebab penghuni Cakrawala tahu meja tersebut sengaja dikosongkan khusus untuk murid terpopuler di Cakrawala
siapa lagi kalau bukan Langit beserta sahabat-sahabatnya.
   
          Namanya juga Rigel,gak pernah peka kalau semua murid menatap kagum akan keimutannya apalagi Rigel juga gak peka dengan keadaan sekitar,dia tidak tahu saja bahwa murid-murid Cakrawala menatap dirinya dengan iba bahkan prihatin.

"Hey apa dia tidak tau itu meja,meja kramat."

"Ya ampun tuh makhluk lucu ngapain disitu nanti kena semprot penguasa."

"Ya Tuhan,adek khayalan gue mau kena siraman rohani."

"Eh..tuh pacar khayalan gue ngapain disitu,nanti kena damprat penguasa,kasihan banget pengen ditolongin tapi takut."

Itulah sebagian bisik-bisik dari penghuni kantin yang tidak di dengar oleh Rigel maupun teman-temannya,bagaimana mau didengar mereka semua kan pada bisik-bisik,karena mereka takut ada mata-mata dari sipenguasa.

    Rigel tidak tahu saja siapa yang berani duduk ditempat tersebut siap-siap bakalan dipermaluin sampai tujuh turunan,tujuh tanjakkan bahkan tujuh samudra oleh seorang Langit.

    "Bang Dion pesenin Rigel Bakso satu,mie goreng satu sama jus jeruknya dua ya."perintah Rigel muthlak
   
    "Ya elah Rigel loe itu kelaparan atau memang perut loe itu perut yang terbuat dari karet,kayak gak pernah makan setahun aja mesen makanan sampe sebakul."
     
    "He...he...he..Rigel laper bang,otak Rigel lagi runyam habis pelajaran Sejarah tadi, apalagi tuh guru rese bener masak kita dituntut untuk mengingat masa lalu,
    Rigel kan orangnya gak suka mengingat masa lalu apalagi masa lalu yang menyakitkan
   Rigel itu harus selalu menatap lurus untuk masa depan Rigel,apalagi masa depan yang cemerlang."
  
   "loe curhat ye tong!!."ucap Shaka dan Leon serempak.

     "suka-suka Rigel lah,kan Rigel yang punya mulut,punya hati yang juga sangat rapuh,wajar donk Rigel ngomong dari hati Rigel yang paling dalam,sedalam cintanya Rigel untuk Buna Rigel."

    "Iye dah...ngalah aja sama anak bayi."ucap Leon

  "Rigel bukan bayi bang tapi Rigel itu anak yang cool dan swag",ucap Rigel dengan tampang dibuat sok dingin sedingin es difreezer kulkas kepunyaan Buna tapi jatuhnya dimata ketiga sahabatnya tampak lucu dan imut.

    "Sudah,sudah daripada dengerin bacotan kalian yang gak jelas gue mau pesan makanan dulu,loe Shaka dan Leon,mau pesan apa biar sekalian gue pesanin."

"Kayak biasanya aja."ucap Shaka

"Gue juga seperti biasa aja". timpal Leon

***

Sementara kantin yang tadi terdengar suasana yang sangat berisik juga sangat ramai akan celotehan seluruh penghuni Cakrawala,tiba-tiba saja mendadak hening dan sunyi bahkan jarum jatuhpun bisa terdengar itu dikarenakan tidak lain dan tidak bukan karena kedatangan pentolannya Cakrawala.

   Seperti biasa langit segera berjalan menuju ketempat biasa mereka duduk,iapun mendadak berhenti berjalan,ia juga sangat terkejut melihat ada orang lain duduk ditempat mereka,
dia kenal dua orang tersebut tapi tidak untuk seseorang yang membelakanginya.
      
    dua diantaranya Shaka dan Leon adik tingkat mereka
masa bodoh dengan orang tersebut,
yang dia tau pokoknya jangan ada yang berani menduduki tempat mereka
   
    Mau itu adik tingkat mereka,kakak kelas mereka,bahkan guru mereka pun tidak ada yang boleh menempatinya,
      Tidak ada yang mampu menentang keputusannya karena Langit adalah anak pemilik sekolah ini.
   
     Langitpun segera berjalan kesana menghampiri orang tersebut dan akan hendak melabrak mereka,tiba-tiba saja ia mendadak kaku karena orang yang membelakangi dirinya tersebut seketika tiba-tiba menoleh
   
    orang tersebut sama terkejutnya dengan dia dan segera tersenyum dengan lebar,
  dengan tampang polosnya dia menyapa Langit

  "ehh....ada kakak ketua osis,ngapain kakak ketua osis kesini,mau gabung sama Rigel ya?,
   tapi mohon maap ni ye,bangkunya udah full gak ada lagi yang kosong,kalau mau duduk,silahkan duduk aja dilantai."

     Seluruh penghuni sekolah semua menahan napas akibat ucapan Rigel,dalam hati mereka berkata,"ni anak mau cari mati ya sama monster sekolah!!."

    "Canda kali bang,mukanya jangan kayak gitu donk!!serius amat,hidup ini jangan terlalu serius nanti cepat mati loh,abang tau gak kemaren karena mukanya terlalu serius,tetangga Rigel tiba-tiba aja ada yang mendadak mati."

    "Emang bener ada orang mendadak mati karena mukanya terlalu serius?"tanya Brian salah satu most wanted dan juga sahabat Langit.
   
     "ada bang,kan Rigel baru bilang barusan abang budek ya?,tetangga Rigel kemaren mati gara-gara mendadak masang tampang yang sok serius,tau nggak... tetangga Rigel yang mati itu tak lain dan tak bukan  seekor kucing!!!.
   Abang juga tau gak,kucingnya mati gara-gara ditinggal kawin ama kucing lain,,ck...ck...ck...kasian kan bang."ucap Rigel dengan tampang yang sangat polos

   "Astaga Rigel...loe tau gak kita-kita pada serius denger ocehan lo,tapi taunya tetangga lo yang mati itu hanya seekor kucing?"ucap Leon mengomentari.
 
    "Suka-suka Rigel lah,bang Langit ajah gak sewot,ya kan bang?abang gak marah kan?kalau marah nanti aja ya di cancel dulu soalnya Rigel udah lapar pake bingits ditambah huruf S dibelakangnya,ya udah karena abang gantengnya masih dibawah Rigel,abang boleh kok gabung ama kita-kita,kalau abang mau?."
  
    "Okelah."jawab Langit

mendadak semua penghuni sekolah termasuk sahabat-sahabatnya Langitpun terkejut akan sikap Langit.
      Yang biasanya akan marah saat ada orang yang mengajaknya untuk bercanda apalagi orang tersebut bukan dari orang-orang terdekat Langit.

   "Ssttt,,,itu bener kan sepupu gue Langit?"bisik Samudra pada Bryan dan Arka.
 

"Gue juga gak tau??"ucap Bryan.
  

"dia memang sepupu dan sahabat kita oon."saut Arka yang sejak dari tadi hanya diam saja
    
 

    
 
     


   

Rigel OrionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang