Bab 43

2.4K 227 9
                                    

     Semua orang mempunyai jalan cerita dan takdir hidup masing-masing,tak terkecuali cucu pertama dan cucu kedua dari Keluarga Mahendra yaitu Raga dan Dewa.merupakan perpaduan gen antara kakek dan Ayah mereka masing-masing.

Keras kepala,egois,bertindak semaunya,dingin kepada orang dan jarang berbicara halus dan sangat jarang untuk menebar senyuman bahkan Rigel saja mencap mereka dengan sebutan kulkas dua pintu.

      Apalagi semenjak Rigel hadir dihidup mereka,perlahan demi perlahan Dewa dan Bumi merasakan ada perubahan dari dalam diri mereka masing-masing.

Kadang mereka mulai sedikit tersenyum dengan melihat tingkah laku Rigel yang diluar batas kenormalan

terkadang juga mereka mulai merasa khawatir jika Rigel sedikit saja terluka apalagi jika Rigel tidak nampak sedikit saja batang hidungnya mereka pasti rindu dengan segala apa yang Rigel lakukan.

     Perubahan berikutnya ialah dengan kehadiran Buna Sherena,jika mereka risih dengan perhatian berlebih dari Ibu mereka masing-masing ataupun anggota keluarga lainnya

maka Dewa dan Raga tidak merasa sedikitpun risih jika Buna Sherena memberikan perhatian kecil pada mereka.

   Dewa dan Ragapun telah mengklaim Sherena sebagai Buna dan Rigel sebagai adik bungsu mereka semenjak Rigel dan Sherena tinggal bersama mereka

Seperti Dewa yang beberapa hari lalu bergadang menyelesaikan pekerjaan kantornya

tiba-tiba Buna Sherena datang menghampiri dirinya dengan membawa segelas coklat hangat sambil mengatakan

"jangan terlalu memforsir tubuh kamu Dewa nanti yang ada kamu sakit,uang mudah dicari kalau kesehatan sangat sulit kita cari."

Sambil mengelus pucuk kepala Dewa layaknya Sherena memperlakukannya seperti anak kecil.Dewa yang diperlakukan seperti itupun tersentak kaget

seumur hidupnya Dewa tidak memperbolehkan siapapun memegang kepalanya baik itu Ibunya ataupun anggota keluarganya yang lain

Ia akan marah besar jika salah satu anggota keluarganya berani mengelus kepalanya dan memperlakukannya seperti anak kecil

tetapi tadi Sherena sangat berani memegang kepalanya dan ia tidak marah sedikitpun bahkan Dewa bisa merasakan kehangatan kasih sayang tulus dari seorang Sherena.

Lain halnya dengan Raga,saat itu ia sedang menikmati udara pagi,Buna Sherena pun datang menghampiri dirinya dengan membawa Segelas susu hangat disertai sepiring cemilan

"Raga,ini Buna buat susu hangat sama singkong rebus buat kamu."sapa Sherena

"Singkong rebus???"tanya Raga bingung

"Ya,kata Rigel kamu pengen nyobain singkong rebus,nih buna sudah masakkin buat kamu."jawab Sherena

"Thank you."jawab Raga kemudian

Biasanya ia tidak pernah mengucapkan kata terima kasih pada siapapun tapi tadi dengan entengnya Raga mengucapkan kata terima kasih tersebut.

   Seperti saat ini juga mereka berdua sedang berdiskusi mengenai pekerjaan saat Sherena dengan santainya menghampiri mereka dengan membawa dua Cangkir kopi hangat

"Dewa,Raga ini Buna buatin kopi hangat untuk kalian."sapa Sherena

"Ya."jawab Dewa singkat seperti biasa

"Terima kasih."jawab Raga juga disertai senyumnya yang tulus

"Kalian mau Buna siapin makanan ringan juga gak."tanya Sherena lagi

"Bun emm Buna bisa buat bakwan."tanya Raga yang masih canggung menyebut kata "Buna"

"Bisa dong,Raga emangnya pengen makan Bakwan ya."

"Ya,mau mencoba."

"Memang Raga tau bakwan darimana."

"Rigel,kata Rigel Buna kalau masak bakwan sangat enak."

"Wah ternyata Rigel sudah banyak cerita ya sama kamu."

"Ya."

"Oke,Buna akan buatin sekarang." semangat Sherena.  "kalau Dewa mau Buna buatin makanan apa."tanya Sherena kepada Dewa yang sedari tadi sibuk dengan gawainya

"Samain."jawab Dewa seperti biasa singkat dan padat

"Oh oke Buna mau buat sekarang."jawab Sherena.  "Kalau pengen apa-apa jangan malu minta sama Buna ya,kalian itu udah Buna anggap sebagai anak dan abang-abangnya Rigel."ucap Sherena kemudian

"Oke Bun."jawab Raga sedangka Dewa hanya menganggukkan kepalanya saja

"Kau jangan pura-pura cuek Dewa,aku tahu daritadi kau mendengar percakapan kami."ejek Raga

"setidaknya aku tidak berbicara canggung seperti kau."ejek Dewa

"Terserah kau."

Mereka pun kembali menekuni pekerjaan masing-masing

    Beda lagi cerita anggota keluarga lainnya,jika Dewa dan Raga telah mulai sedikit mengekspresikan diri mereka maka Michael,Alex,Bintang dan Samudra hidupnya makin bertambah berwarna

Jika hari-hari mereka dihinggapi simuka datar Dewa dan Raga yang membawa warna abu-abu bagi hidup mereka sekarang telah diwarnai dengan berbagai macam warna Sejak kedatangan Rigel dan Sherena

    Rigel yang humoris,Rigel yang lucu dan Rigel yang cerewet adalah candu bagi hidup.Apalagi saling menjahili diantara mereka seakan itu sudah menjadi rutinitas mereka sehari-hari

Sedetik saja mereka tidak mendengar suara rombeng keluar dari mulut Rigel akibat kejahilan dari mereka seperti kekurangan vitamin A sampai Z.

  Coba saja jika mereka menjahili Dewa dan Raga dengan kalimat-kalimat godaan ataupun ejekkan maka yang didapat adalah delikkan tajam dan juga kalimat kejam yang akan keluar dari mulut keduanya

Bagi Alexandria cucu perempuan satu-satunya dikeluarga Mahendra menggambarkan hidupnya kembali terasa lebih dari hidup

Memang,Alex,Michael,Bintang dan Samudra bisa diandalkan dalam segala hal,mereka berempat tidaklah kaku seperti kedua abang kulkasnya

    Tapi sekarang ada sesosok adik lagi yang menghidupkan suasana keluarga mereka.Rigel adiknya yang paling cerewet melebihi dirinya,yang paling imut dan yang paling narsis melebihi kenarsisan Samudra

Bisa dibilang juga Rigel adalah patnernya dalam berbagai macam hal.Eksis di medsos bersama,mengerjai salah satu saudara mereka atau peegi memborong berbagai jenis cemilan

  Senyumnya,Candanya,kenarsisannya merupakan candu bagi seorang Alexandria,Xandriapun sekarang mulai menyombongkan diri kepada teman-teman kampusnya bahwa ia mempunyai adik laki-laki yang lucu,imut dan cerewetnya melebihi dirinya

dulu ia tidak bisa menyombongkan diri kalau ia mempunyai adik yang sangat menggemaskan karena semua teman-temannya tahu ia mempunyai saudara yang seperti kulkas dua pintu ataupun saudara laknat yang seperti setan dan iblis.



























Rigel OrionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang