Bab 14

5.7K 352 2
                                    

  Bagaskara masih malu-malu menampakkan sinarnya,Sherena yang tiap harinya harus bangun pagi kembali lagi berkutat didapur rumahnya untuk menghidangkan sarapan bagi mereka sambil juga menyiapkan barang-barang dagangannya.

  Lain halnya dengan Rigel dan Langit mereka masih saja sibuk berdebat siapa yang terlebih dahulu yang akan masuk kekamar mandi.maklum saja kamar mandi dirumah Rigel hanya ada satu,sampai mereka berdua tidak menyadari bahwa Angkasa telah duluan masuk kekamar mandi

     Sherena yang mendengar itupun segera saja menghentikan perdebatan diantara mereka.
"kalian dari tadi sibuk berdebat,bahkan kalian gak sadar apa kalau ada orang lain yang udah duluan masuk."

mendengar itupun Langit dan Rigel sontak menoleh kearah pintu kamar mandi dan mendapati bahwa pintu kamar mandi tersebut sudah tertutup rapat menandakan bahwa sudah ada seseorang yang masuk terlebih dahulu.

"Ya ampun Buna kenapa gak beritahu daritadi sih percuma dong Rigel berdebat daritadi hanya untuk mempertahankan kekuasaan Rigel,belum lagi Rigelkan mau sekalian luluran,jadinya gak jadi deh nanti keburu telat."

"Kalian aja daritadi sibuk adu mulut yang gak jelas,kan bisa gantian makenya,ini loh masih pagi,kalau sedaritadi kalian ada salah satu yang mengalah pasti gak akan kayak gini."

"Dek,kamu kayak cewek aja pake luluran,yang ada otak kamu dulu dilulurin biar gak makin ngaco kalau ngomong,memangnya kamu mandi lima jam apa pake telat lagi alasannya,ini loh masih pagi gak akan telat kalau kamu mandinya yang bener,apa perlu abang ajarin cara mandi yang bener."

"Najong banget Bang,Rigel udah gede jadi udah tau caranya mandi,satu lagi ya bang gak ada istilah cewek aja yang bisa luluran,cowok juga bisa dong,lihat noh artis-artis korea yang cowoknya mereka gak malu tuh kalau luluran apalagi kalau kesalon kecantikkan untuk memanjakan diri,cuma di Indo aja bang kalau cowok luluran plus kalau pergi kesalon langsung di cap sebagai bencong kaki lima."ucap Rigel dengan sewotnya.

Karena tahu Langit akan kalah jika beradu mulut dengan Rigel,iapun akhirnya memilih diam saja,mengingat apa yang dikatakan Rigel juga benar adanya,tak semua laki-laki yang suka luluran dan suka kesalon dicap sebagai banci,karena apa yang terlihat dimata belum tentu benar adanya.

"Oom...oiyy...oom masih lama gak Rigel udah kebelet nih."ucap Rigel sambil menggedor pintu kamar mandi.
Angkasa yang sudah selesai melaksanakan Ritual paginya pun segera membukakan pintu

"Sudah selesai adu mulutnya."tanya Angkasa

"Sudah oom,sekarang pengennya mau bunuh orang yang dengan seenak jidatnya masuk kekamar mandi tanpa permisi dulu,."jawab Rigel sambil melengos dan masuk kekamar mandi.

Angkasa yang mendengar perkataan Rigel hanya bisa tersenyum,ada-ada aja kelakuan anaknya yang satu ini.
Angkasa sebenarnya sangat senang apalagi ia bisa merasakan kebahagiaan kembali melihat kejadian seperti ini,seolah dirinya merasakan kehangatan sebuah keluarga yang kembali utuh lagi.

Langit yang seolah bisa membaca pikiran Ayahnya pun ikut tersenyum
"Dad hari itu pasti akan terjadi,Langit yakin kita akan merasakannya kembali,merasakan kehangatan yang dinamakan keluarga."

Selesai dengan ritual mereka masing-masing,merekapun menikmati sarapan yang telah dimasak oleh Sherena

Sambil menikmati makanannya Angkasapun berucap kepada Rigel
"Rigel nanti berangkatnya bareng sama Ayah dan Langit ya,Ayah akan mengantar kalian berdua ke sekolah

"Gak bisa oom,Rigel harus mendorong gerobak dagangan Buna terlebih dahulu kedepan gang sana,Rigelkan superhero Buna,jadi Rigel harus membantu kanjeng ratu dulu."

"Ya udah,Ayah aja yang menggantikan Rigel mendorong gerobak Buna mu habis ini,kalian tunggu aja sebentar ya,Ayah gak akan lama."

"Tak perlu,kami bisa sendiri,saya tak butuh bantuan dari anda."
ucap Sherena dengan kalimat tajamnya seperti biasa.

Rigel OrionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang