Pagi ini Angkasa sedang melakukan pertemuan dengan kliennya disebuah cafe yang terletak bersebelahan dengan gedung kantor miliknya.
Setelah itu ia berencana untuk membelikan anaknya berbagai macam mainan untuk Rigel,ia kepikiran untuk menebus semua waktu yang telah terbuang bahkan waktu yang terlewat untuk Rigel
Sambil berjalan meninggalkan cafe ia berjalan dengan mengecek Gawainya untuk melihat apakah ada pekerjaan yang ia lewatkan tapi tanpa sengaja ia menabrak seorang yang juga berjalan didepannya
Angkasa segera mendongakkan kepalanya untuk meminta maaf dan iapun sangat terkejut orang yang ia tabrak adalah seseorang dimasa lalunya yang tak lain adalah Mantan istrinya Anastasia Aprilia
Sama halnya dengan Anas ia pun juga sangat terkejut melihat siapa orang yang menabraknya tapi ia segera mengembalikan raut wajahnya menjadi sangat angkuh
"Anas."sapa Angkasa berbasa-basi
"Hy."jawab Anas terkesan angkuh
"Apa kabar."ujar Angkasa kembali berbasa-basi
"Seperti yang anda lihat saya sangat baik."jawab Anas formal
"Sejak kapan kamu berada di Indonesia."
"Tak perlu kau pura-pura tak tau Bapak Angkasa yang terhormat,kau bahkan seluruh keluargamu pasti tahu sejak kapan aku disini."ketus Anas
"Hanya ingin berbasa-basi saja,apakah kamu tidak mau bertemu dengan anakmu."
"kau Jangan pura-pura lupa juga tentang perjanjian kita Bapak Angkasa."
"Setidaknya kau harus bertemu walau hanya sebentar saja."
"Sekali tidak tetap tidak."kekeh Anas
"Dimana hatimu sebagai seorang Ibu Anas."
"Hatiku untuk kalian sudah aku buang semenjak kita bercerai."
"Menjijikkan sekali,kau memang tidak pantas menyandang gelar seorang Ibu Anas."
Anaspun tertegun mendengar perkataan tajam Angkasa,seorang Angkasa yang dulu sangat memuja dirinya sekarang sungguhlah sangat berbeda dimata Anas sekarang,Angkasa yang saat ini ia lihat menatap dirinya dengan pandangan yang sangat tajam dan dengan raut muka yang amat sangat dingin
tetapi kembali Anas merubah raut wajahnya menjadi sangat Angkuh seolah tak terpengaruh dengan tatapan tajam yang dilayangkan kepadanya dan juga ucapan pedas mantan suaminya,ia tetap mempertahankan egonya yang sangat tinggi itu
"Kalau aku tak pantas menyandang gelar seorang ibu,bagaimana dengan anda Tuan,bukankah anda dulu juga meninggalkan seorang wanita hamil agar bisa menikah denganku."
"Setidaknya mulai mengakui darah dagingku yang selama ini aku hina bahkan aku buang dan aku juga mengakui kesalahan-kesalahanku bahkan aju berusaha untuk mendapatkan maaf dari mereka,TAPI KAU!!!kau pikir kau bisa tenang dan bahagia dengan hidupmu yang sekarang ini,karier yang cemerlang?ciihhh,kAU PIKIR AKU TIDAK MAMPU MEMBUAT KARIRMU JATUH???!! kalau saja tidak dihalangi oleh Langit anak yang tak mau kau temui atau bahkan yang kau lupakan." jawab Angkasa telak setelah itu dengan amarah yang ia tahan Angkasapun meninggalkan Anas yang masih terpaku ditempatnya
Angkasa tidak ingin orang-orang disekitarnya yang saat ini mulai penasaran antara dirinya maupun Anas melihat ia meledakkan amarah dan menimbulkan kontroversi tentang dirinya dikemudian hari
Angkasapun menghubungi seseorang untuk mencegah bocornya pertemuan tanpa sengaja antara dirinya maupun Mantan istrinya agar tak disebarluaskan dan menjadi santapan hangat para pencari berita,tetapi ia yakin untuk masalah ini keluarganya pasti tahu dan akan menginterogasi dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigel Orion
Teen FictionRigel itu pemuda sederhana berparas rupawan,ia hidup bersama bunanya yang berprofesi sebagai penjual nasi uduk. Pemuda yang sangat mencintai dan menghormati bunanya,pemuda yang tidak malu akan nasib hidup dirinya,dan pemuda yang tidak diakui ayah...