Bab 28

3.1K 274 14
                                    


"ADEEKKK!!" teriak Langit dari arah luar

Sementara orang yang diteriakki tersebut sedang asyik bercanda dengan Bisma sahabat Dewa

"Adek gue pasti gak denger gara-gara ketimbun sama makanan."monolog Langit sambil masuk kedalam Rumah

"AD-
teriakkannya terhenti saat netranya menangkap sosok yang selama ini ia rindukan

"BANG DEWA."teriak Langit berlari kearah Dewa dan segera melompat dan memeluk tubuh atletis abangnya yang sangat ia rindukan

"Adek jangan teriak nanti tenggorokkanmu sakit."ucap Dewa dengan nada halusnya

"Ckckkck Bang jangan manggil adek lagi dong,soalnya posisi Langit sekarang sudah jadi Abang,yang pantes dipanggil adek sekarang Rigel."protes Langit dengan muka cemberutnya

"DAEBAK!!!BANG LANGIT BISA JUGA MANJA YA." teriak Rigel dengan hebohnya

"Kamu kenapa teriak dek."tanya Dewa menghiraukan Perkataan Rigel

"Oh ya,untung abang ingetin,adek kenapa Abang gak dicariin sama kamu,tau gak abang nungguin adek sampai lumutan belum lagi badan abang habis semua digigit sama semut."ucap Langit pura-pura marah

"Hehehe,mangap Bang abisnya adek nemu dua orang yang gantengnya ngalahin oom kasa."jawab Rigel

"Wah berarti Rigel ngakuin kalau abang Bisma ganteng dong."

"Iya,soalnya abang udah janji beliin Rigel es krim yang banyak."jawab Rigel

"Kalau gak dibeli?" tanya Bisma

"Ya Abang mah standar gantengnya jauhhh."sarkas Rigel

"Terus dengan gitu adek lupain Abang."ucap Langit menghiraukan percakapan antara Rigel dan Bisma

"Mangap Bang,adekkan kalau nemu yang gantengnya ngelewatin oom kasa bakalan Rigel jodohin sama Buna."jawab Rigel dengan polosnya

"Jadi kamu mau jodohin Bang Dewa sama Buna?"Teriak Langit syok

"Gatot Bang,ternyata bang Dewa masih keturunan Kakek."jawab Rigel lesu

"Abang gak keturunan Mahendra,jadi abang bisa dong?" sahut Bisma kemudian

"Sorry dori strobery ye Bang,muka abang tu masih dibawah standard kalau dibandingin sama pengawal Bang Langit jauh banget ibaratnya pengawalnya Bang Langit itu kayak mobil mercy ya Bang Bisma itu ibaratnya kayak mobil angkot."sarkas Rigel lagi

"BWAHAHAHAHA."Langit tertawa sangat keras mendengar ucapan Rigel

"Bang Dewa kalau mau senyum,ya senyum aja jangan ditahan,nanti mukanya kaku kek kanebo kering."tegur Rigel saat ia tak sengaja melihat Dewa menahan senyumnya

"Ka-

"Tapi memang muka abang udah kek kanebo kering sih,udah gitu datar lagi kayak triplek bekas."ucap Rigel polos memotong perkataan Dewa

"Bang,Abang udah kenal sama Rigel dan Buna."tanya Langit

"Hm."ucap Dewa dengan deheman

"Mereka baik kan Bang?"tanya langit lagi

"Hmm."jawab Dewa lagi dengan deheman

"Rigel lucu kan Bang." lagi-lagi Langit bertanya

"Hmm."

"Is bang jangan hmm hmm hmm aja kayak nisa sabyan,jawab iya kek."ucap Langit dongkol

"Ya."

"Kalau gitu udah cocok dong Buna sama Daddy."ucap Langit antusias

Rigel OrionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang