Bab 46

2.6K 183 35
                                    

Minggu pagi dihari yang cerah secerah isi dompetnya Dewa begitulah pemikirin Rigel kala ia melihat Dewa yang tengah duduk santai sambil memainkan gawainya dengan sangat fokus.

Terlintas dibenar Rigel untuk menguras seluruh isi dompet abangnya tersebut.Dengan keyakinan dan tekad yang bulat sebulat pipinya iapun melangkah dengan penuh percaya diri menghampiri abangnya tersebut

"Ehmm."

Dewa yang mendengar deheman adiknya dan mengalihkan tatapannya kepada Rigel hanya mengangkat alisnya untuk mendengar kicauan apa yang akan Rigel keluarkan dari mulut cerewet adik bungsunya ini

"Bang,abang Dewa ganteng banget deh pagi ini."rayu Rigel dengan kedip-kedip manja seperti banci ditaman lawang

Tetapi hanya dibalas Dewa dengan raut wajahnya yang datar sedatar perut Rigel tak lupa ia mengulum senyumnya melihat kelakuan absurd adeknya tersebut

Bagaimana tidak,Dewa menahan senyumnya ketika Rigel memanggil dirinya dengan rayuan manjanya disertai kedipan matanya seperti banci taman lawang yang membuat ia harus menahan tawanya agar tidak merudak image yang ia bangun selama ini

"Jajan yok bang."rayu Rigel lagi,tetapi Dewa masih berpura-pura menunjukkan raut wajahnya yang datar

Rigel yang melihat respon abangnya hanya menghela napas,rayuan gombalnya mungkin tak berguna bagi abangnya yang datar ini,fikir Rigel

"Yau udah deh Rigel cari korban yang lain aja."ucap Rigel putus asa

"Abang belum jawab"sahut Dewa masih dengan mempertahankan nadanya yang terkesan sangat dingin

"Terus Rigel harus bilang WOW gitu."sahut Rigel sedikit nyolot

"Adek mau jajan kemana."ucap Dewa akhirnya sedikit lembut

"SUPERMARKET."teriak Rigel dengan semangat membara

"Baiklah."jawab Dewa kemudian

***

Semua jajanan yang terlihat di depan mata Rigel ia masukkan ke troli tanpa berpikir seratus kali,dari yang termurah sampai yang paling mahal,dari yang manis bahkan yang pedas sekalipun,Sementara Dewa yang melihat tingkah adiknya hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Bang mau yang itu."tunjuk Rigel kearah dekat kasir

"NOOO"Teriak Dewa
Bagaimana Dewa tidak kaget benda yang ditunjuk Rigel adalah benda keramat dengan bungkus seperti permen,ya benda tersebut adalah "kondom" dengan berbagai rasa buah

"Loh kok gak boleh itukan permen rasa buah,pokoknya Rigel mau satu."ucap Rigel ngotot

"Pokoknya abang bilang gak boleh ya gak boleh."jawab Dewa sedikit membentak

"POKOKNYA MAU SATU,ABANG PELIT BANGET SIH." ucap Rigel kembali nyolot tanpa rasa takut sama sekali

"Itu gak bisa dimakan dek."ucap Dewa menurunkan nada suaranya

"Kok gak bisa Bang,itukan permen manis rasa buah-buahan."tanya Rigel sedikit kesal

"Bungkusnya aja buah-buahan,tapi kalau rasanya pedas dan pahit."ucap Dewa berbohong

"Beneran bang,abang sudah pernah coba mangnya?"

"Sudah,dan rasanya tidak enak sama sekali."ucap dewa kembali berbohong

"Ya udah deh Rigel gak jadi beli,tapi sebagai gantinya Rigel mau permen Yupi yang banyak yang bang."

"Ok."

Dewa akhirnya merasa sangat lega,setelah ia sedikit berbohong kepada Rigel.Jika ia tidak berbohong tadi apa jadinya Rigel pulang dengan membawa benda keramat tersebut,bisa-bisa seluruh penghuni Mansion akan membunuh dirinya dengan sekali tembak

Terutama situa Bumi yang berstatus Kakeknya,sebenarnya ia bisa saja melawan tapi Dewa masih tahu cara untuk menghormati yang lebih tua dalam keluarganya.

Sekarang ini keluarga Mahendra mempunyai pusat hidup bernama "Rigel" bocah kecil dengan tingkah lakunya yang ajaib, dan juga sekarang tidak ada seorangpun yang bisa menyakiti bahkan melukai Rigel

Jika dulu Rigel melindungi ibunya dengan mempertaruhkan hidupnya,maka sekarang seluruh penghuni Mansion mempertaruhkan hidup mereka hanya untuk seorang bernama Rigel

Dari keluarga inti Mahendra,Bodyguard,security,tukang kebun bahkan seluruh pelayan bersatu untuk melindungi cahaya keluarga Mahendra

hanya saja Rigel selama ini belum mengetahui bahwa ia sekarang dilindungi dengan sangat ketat,karena yang ada di otak seorang Rigel adalah makan,tidur dan bermain.

*****

Sementara ditempat lainnya seorang perempuan sedang memikirkan bagaimana caranya membalas dendam kepada mantan kakak-kakak iparnya

Perempuan tersebut ialah Anas,semenjak ia dipermalukan di mall ia menaruh dendam dengan mantan kakak iparnya,seorang Anas dipermalukan didepan umum adalah hal yang paling ia benci,Anas sendiri tidak akan pernah memaafkan mantak kakak iparnya

Setelah beberapa jam ia berpikir,ia bisa membalas dengan cara mendekati Langit,ya anaknya Langit pasti bisa ia manfaatkan untuk balas dendam kepada keluarga besar Mahendra

Jangan panggil ia Anas kalau ia tidak bisa membalaskan semua rasa sakit saat ia dipermalukan didepan umum,jika ia tidak dapat mendekati Langit anaknya maka ia akan mencoba merayu Mantan Suaminya Angkasa.

Cara-cara licik sudah ada dalam pikirinnya tinggal ia menjalanknannya sengam sangat hati-hati karena ia juga tahu Mantan mertuanya si tua Bangka Bumi pasti akan mencium semua rencana liciknya,Belum lagi Si nenek keriput Mentari yang sangat peka terhadap keadaan anak,manru dan cucunya jika ada suatu masalah.

















Rigel OrionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang