Gak sengaja Bab 1 nya kehapus jadi aku upload ulang
Pagi yang cerah dikediaman sederhana milik seorang wanita dengan seorang pemuda yang kini tengah bersiap-siap pergi kesekolah untuk menjadi seorang siswa SMAmemakai kemeja berwarna putih dan celana kain berwarna hitam dengan sepatu hitam plus kaus kaki warna warni,berkalung papan.
pemuda itu bernama Rigel orion,pemuda berpostur lumayan tinggi, dengan wajah baby facenya dan tidak lupa lesung pipi yang bertengger manis dipipi masing-masing disebelah kanan dan kirinya.
"Pagi Buna sayang!!" sapa Rigel pada bunanyaRigel memang memanggil bundanya dengan sebutan "Buna".
"Pagi babynya Buna yang imut ,manis dan juga lucu.""No...no...no...Buna,Rigel bukan imut,manis dan lucu Buna? BIG NO!!! Rigel itu cool and badboy,satu lagi Buna jangan sebut Rigel lagi dengan sebutan baby,Rigel kan udah gede,udah masuk SMA."
"Heee....dari mana coolnya sama badboynya coba!!,kalau babynya Buna tiap paginya minta dibuatin minuman susu rasa stroberry??."
"Iss..iss.iss..Buna mah gitu,Rigel kan memang suka yang berbau-bau stroberry Buna!!!"
"Ya,,ya,,ya, buna tau kok dari shampo,odol bahkan parfumpun berbau stroberry,ya udah cepat abisin sarapanmu,entar terlambat lagi,baru pertama masuk masa udah terlambat."
"Ok buna,,,sayang banyak-banyak buat Buna,i love you Buna."
"Love you too,Rigel babynya Buna."
***
Jika diingat-ingat lagi,Dulu saat pertama kali sherena di nyatakan hamil,dunianya seakan runtuh dalam waktu sekejap,sudah hamil diluar nikah, laki-lakinya tidak mau bertanggung jawab,bahkan ia sempat berpikir untuk menggugurkan janin yang ada didalam perutnya.
Mengingat itu Sherena kembali merasakan sesak didadanya,seolah ada malaikat yang berbisik kepadanya bahwa janin yang dikandungnya adalah janin yang tidak berdosa dan tidak tau apa-apasetelah mendengar bisikan itu dia yakin Rigel Bayi mungilnya,malaikatnya,jantungnya,dan nadinya bukanlah sebuah musibah yang menimpa dihidupnya melainkan anugrah yang diberikan Tuhan kepadanya.
"Buna Rigel berangkat ya."
Sherena tersentak dalam lamunannya kala suara Rigel menyapa dirinya,
"hati-hati ya babynya buna."jawab Sherena"Iihh Buna,,jangan panggil baby lagi donk,kan Rigel udah anak SMA."
"Mau kamu,sudah SMA,Kuliah ataupun kamu sudah bekerja kamu itu tetap baby nya buna,Rigel."
"Iya,,iya. Buna."
***
SMA CAKRAWALA,sekolah elit bertaraf internasional dengan fasilitas yang super lengkap,anak-anak yang menempuh pendidikan disana. rata-rata dari kalangan atas.
walaupun sekolah tersebut sekolah elit dan bertaraf internasional,SMA CAKRAWALA juga menerima anak-anak dari kalangan menengah kebawah yang mau belajar disana melalui jalur beasiswa,ya termasuk salah satunya adalah Rigel.
Rigel memang terbilang anak yang sangat jenius,ia hampir menguasai semua bidang baik dibidang akademik maupun non akademik,diusianya yang ke tigabelas tahun dia sudah menjadi Murid SMA,ya Rigel juga sering ikut kelas akselarasi.
Sedangkan dibidang non akademik Rigel berhasil menyabet beberapa juara diantaranya basket dan sepak bola,Rigel juga pernah mengharumkan sekolahnya saat masih SMP dengan membawa piala pertandingan bola basket antar provinsi sebagai juara pertama dan piala pertandingan sepak bola antar sekolah sebagai juara pertama juga.Rigel memasuki kawasan sekolah Cakrawala dengan mulut yang menganga lebar,dia hampir tidak percaya bahwa gedung sekolah Cakrawala sangat luas sepanjang perjalanan tidak henti-hentinya Rigel mengucapkan kata woah...sangkin terpananya,bahkan dia juga menepuk-nepuk pipinya berharap ini cuma mimpi.Ia tidak tahu saja perbuatannya tersebut mampu mengundang tatapan gemas setiap orang yang dilaluinya.
"Ya ampun itu Bayi siapa yang kesasar disini."
"Calon adek gue tuh."
"Ya ampun calon pacar gue lewat."
"OMG ada bayi nyasar."
itulah sebagian bathin mereka yang melihat Rigel dan mengagumi Rigel"Aw..aw...aw... Kirain ini mimpi tapi beneran."monolog Rigel
Rigelpun kembali berjalan menuju aula gedung SMA CAKRAWALA tempat diadakannya mos untuk murid-murid yang memasuki tahun ajaran baru.
Saat sampai di aula gedung Cakrawala,Rigel berbaur dengan anak-anak yang juga akan mengikuti mos
mudah baginya untuk mencari seorang teman karena dia juga termasuk orang yang pandai bergaul.Tidak butuh waktu lama bagi Rigel mendapatkan seorang teman bukan seorang saja melain kan beberapa teman
diantaranya Dion sailendra anak dari seorang anggota parlemen,
shaka abimanyu anak dari pemilik tambang batubara di beberapa wilayah diIndonesia,
dan terakhir leon adijaya anak salah satu pemilik hotel bintang lima yang tersebar dibeberapa bagian diIndonesia termasuk juga mancanegara.
Mereka bertiga berteman tidak memandang kaya atau miskin,termasuk berteman dengan Rigel,justrumereka bertigalah yang pertama kali menyapa Rigel,dikarenakan muka rigel yang lucu dan juga sangat imut.
bahkan mereka bertiga langsung saja mengklaim bahwa Rigel adalah adik mereka.
itu dikarenakan Rigel termuda diantara mereka berempat,Rigel berumur tigalbelas tahun sedangkan Dion,shaka dan Leon masing-masing berumur limabelas tahun."Rigel pokoknya panggil kami bertiga abang, ok!!"ucap Dion muthlak
"No...no...no dari mananya Rigel manggil kalian abang??,Rigel kan udah gede,udah SMA dan udah bisa pacaran!."
"Hee..darimana udah gedenya coba,muka lo tu masih masuk kategori imut,lucu kayak anak balita."kata Shaka menimpali
"Lagi pula umur kami bertiga masih diatasmu jadi panggil kami bertiga dengan sebutan abang" kata Leon ikut juga menimpali.Bertepatan saat mereka ribut hanya karena sebuah panggilan ,seseorang menegur mereka tepatnya salah satu pengurus osis.
"He,,kalian berempat yang ada dibarisan paling belakang dipojok kanan,kalian dengar apa saya ucapkan barusan??."
"Itu..itu...kak..maaf kami berempat gak tau apa yang kakak ucapin tadi didepan."jawab Rigel dengan polosnya disertai tatapan mata bulatnya yang lucu dan muka yang menggemaskanSeketika kakak osis yang menegur mereka terpana dengan raut muka Rigel yang bisa dikatakan imut,polos dan juga menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigel Orion
Teen FictionRigel itu pemuda sederhana berparas rupawan,ia hidup bersama bunanya yang berprofesi sebagai penjual nasi uduk. Pemuda yang sangat mencintai dan menghormati bunanya,pemuda yang tidak malu akan nasib hidup dirinya,dan pemuda yang tidak diakui ayah...