Meja makan sudah dipenuhi dengan hidangan,semua kursi sudah ditempati oleh pemiliknya masing-masing kecuali dua kursi yang masih terlihat kosong,kedua kursi tersebut milik Angkasa dan Rigel
Bumi sebagai kepala keluarga sangat heran kenapa Rigel yang notabenenya satu sekolahan dengan Langit dan Samudra tidak berbarengan pulang ditambah Angkasa yang saat ini juga belum kelihatan batang hidungnya
"Langit,Samudra kalian kenapa tidak berbarengan pulang bersama Rigel."tanya Bumi
"Langit tadi ada rapat Osis Opa jadi gak barengan sama adek pulangnya,tapi Langit tadi sudah pesan ke Sam untuk pulang bersama adek."
"Terus kenapa Opa tidak melihat kamu pulang sama Rigel,Sam?"
"Tadi pas mau pulang bareng Rigelnya udah gak ada Opa,kata teman-temannya Rigel pulang duluan kayak buru-buru gitu."jawab Samudra kemudian
"Oma juga heran,dua-duanya ditelpon tapi gak diangkat."
"Sher coba kamu telpon Rigel siapa tau diangkatnya."perintah Opa
"Baik dad."
"Cakra bukannya Kasa sudah daritadi selesai meeting,kenapa dia belum pulang juga."tanya Bumi
"Terjebak macet kali Dad,ini kan sudah masuk jam makan siang."
"itu gak mungkin,dia menyelesaikan meeting saja sudah lebih dari empat jam yang lalu."
"Jangan-jangan???" ucap Bintang menggantungkan perkataan nya
"Jangan-jangan apa Bang?"tanya Xandria penasaran
"Jangan-jangan mereka berdua sudah-??
"Sudah apa Bintang?"sahut seseorang tersebut yang tak lain Angkasa
"Eh Daddy Kasa yang ganteng udah nongol aja."cengir Bintang
"Untung daddy hari ini lagi bahagia,kalau gak udah daddy hukum kamu."
"Ampunnnnn bos."cengir Bintang
"Ckckck Bang Bintang takut sama pak tua ini."
"Memang kamu gak takut dek."timpal Alex
"Ya elah ngurus pak tua ini mah gampang,tinggal sodorin muka Buna langsung kicep."
"Dek kamu bawa apa?"tanya Bintang saat melihat Rigel membawa banyak belanjaan
"Biasa Bang ada crazy rich lagi pengen buang-buang uang."sindir Rigel
"Siapa dek?"tanya Michael ikut nimbrung
"Tuh."tunjuk Rigel kearah Angkasa
"Memang apa sih yang diborong sama daddy."tanya Michael lagi
"Mainan mehong bang,kata Pak tua ini semua buat Rigel jadi kalian semua jangan ada yang boleh minta atau minjam."
"Adek gak boleh gitu."tegur Sherena
"Canda Buna ku cayang."ucap Rigel lebay
"Ya elah dek,mainan gitu banyak dikamar abang bahkan ada juga yang kami simpan digudang jadi ngapain juga kami minta atau pinjam."sombong Bintang
"Iye kah,kalau gitu ngapain kita beli pak tua,buang-buang uang tau.kalau tau Rigel banyak mainan yang disimpan digudang lebih baik uangnya tadi buat Rigel aja."
"Terus dipakai buat apa?"timpal Samudra
"Buat beli pabrik makanan ringan,kan lumayan kalau beli pabriknya Rigel bisa makan semua snack secara gratis."
Diam-diam dua orang yang mendengar perkataan Rigel segera menghubungi anak buahnya masing-masing untuk membeli satu buah Pabrik dia adalah Dewa dan Raga
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigel Orion
Teen FictionRigel itu pemuda sederhana berparas rupawan,ia hidup bersama bunanya yang berprofesi sebagai penjual nasi uduk. Pemuda yang sangat mencintai dan menghormati bunanya,pemuda yang tidak malu akan nasib hidup dirinya,dan pemuda yang tidak diakui ayah...