Bab 9(revisi)

8.1K 503 8
                                    


    bagi Rigel cinta pertama dihidupnya adalah Bunanya seorang,saat dirinya pertama kali bisa tengkurap pasti buna lah yang pertama kali mengetahuinya
  
saat dirinya pertama kali belajar berbicara pasti Buna jugalah yang mengajari dirinya dan saat pertama kali dirinya bisa berjalanpun pasti buna juga yang pertama kali mengajari dirinya
    
    Hanya Bunalah yang ada didalam hidupnya selama ini,akan tetapi semenjak ada seseorang yang mengaku sebagai ayah kandungnya,hidup Rigel seakan jungkir balik
 

Laki-laki yang selama ini menyakiti hati Bunanya,laki-laki yang tidak mau bertanggung jawab,laki-laki yang ingin sekali melenyapkan dirinya,mengingat itu semua hati Rigel merasakan sakit disertai sesak yang luar biasa.
  

Tetapi dari hatinya yang paling dalam Rigel memang ingin sekali bertemu dengan Ayahnya,dan menanyakan semua pertanyaan yang selama ini bersarang dibenaknya

   "Ayah kenapa Ayah gak mau Rigel terlahir kedidunia?Rigel salah apa sama ayah?Ayah tau nggak dari Rigel kecil,Rigel sering dibilang anak haram,anak yang terbuang,ayah...Rigel ada salah apa sama kehidupan ayah?"

      Itulah seluruh ungkapan hati seorang Rigel selama ini yang ia simpan rapat-rapat,yang bahkan mungkin juga tidak diketahui oleh bunanya
   

kalau bisa dikatakan Rigel juga sebenarnya sangat senang bahwa ia telah bertemu dengan ayah kandungnya dan orang tersebut juga telah mengakui segala kesalahannya kepada bunanya maupun kepada dirinya

      dirinya sangat mengetahui sekali kalau bunanya itu sangat membenci ayahnya,ia juga tidak menampik kalau dirinya juga sangat kecewa terhadap ayahnya,hati anak mana yang tidak sakit jika ada seorang ayah yang tidak ingin kehadirannya ada didunia.

      Rigel juga kembali lagi mengingat bagaimana bunanya itu berjuang untuk kehidupan mereka,dari menjadi tukang cuci baju tetangga sampai memulung barang bekas,
   Rigel juga lagi-lagi mengingat saat itu bunanya tidak mempunyai uang sepeserpun dan saat itu mereka terpaksa hanya makan nasi dicampur garam
 
     Saat ini ia sangat bersyukur karena sekarang bunanya mempunyai pekerjaan tetap walau hanya menjadi pedagang nasi uduk,banyak yang menyukai masakkan Bunanya bahkan pernah ada orang yang meminta Bunanya memasak Nasi uduk beberapa porsi untuk sebuah hajatan dan juga pesta besar

   bunanya memang pandai dalam hal memasak,menurut Rigel semua masakkan buna bagi Rigel sangatlah the best melebihi masakkan hotel bintang lima,makanya dagangan bunanya sangat laku keras.

 

***
"Buna,Bang Langit nanti mau datang kerumah,katanya pengen nginap disini,boleh gak?,kalau nggak ya ga papa kata bang Langit."

    "Siapa bilang gak boleh,boleh banget,Buna juga udah kangen sama Langit."

"Oke,bun Rigel kabarin bang Langit sekarang ya bun,pasti bang Langit seneng,apalagi bisa bertemu dengan Rigel Calon artis yang bakalan terkenal di seluruh dunia."ucap Rigel dengan pedenya

 
***

Langit sangat senang mengetahui bahwa Buna Sherena mengizinkan ia untuk tinggal beberapa hari dikediaman mereka,iapun tak henti-hentinya senyum-seyum sendiri
 
   Angkasa yang melihat anaknya sedaritadi hanya senyum-senyum sendiri menjadi penasaran apa yang membuat Langit seperti orang gila dengan hanya senyum-senyum sendiri.

"Langit,kok kamu daritadi senyum-senyum sendiri kayak orang gila,gak biasanya Daddy lihat kelakuan kamu kayak gini?"

"Langit seneng banget Dad,kalau Langit diizinin untuk tinggal beberapa hari dirumahnya Rigel."ceplos Langit

"KAMU MAU NGINAP DIRUMAH RIGEL???."

Langit baru sadar bahwa ia keceplosan saat mengatakan ia akan menginap dirumahnya Rigel,padahal rencananya ia akan bilang keayahnya ia akan menginap dirumah Samudra sepupunya.

  "Eh..eh...itu ayah..Langit salah bicara,Langit mau nginap dirumah Samudra."ucap Langit dengan sangat gugup

"Kamu jangan bohong sama Daddy ya Langit,Daddy gak budeg,Daddy tadi dengar kamu mengatakan akan menginap dirumah Rigel."

"Iyah Daddy,maaf,Langit memang mau nginap dirumah Rigel."

"Oke kalau gitu Daddy juga akan ikut pergi kesana."

"Tapi Dad,Buna Sherena ama Rigel taunya hanya Langit aja yang akan pergi kesana,nanti kalau Daddy ikut bisa-bisa ada perang dunia ketiga."

"Kamu jangan takut Daddy bisa menghadapinya,sekarang bersiaplah kita akan berangkat sebentar lagi,Daddy juga akan bersiap-siap sebentar,baru kita berangkat bareng."

"Ya,Daddy."ucap Langit dengan suaranya yang lemas,dia tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan datang bersama Daddynya  pasti bunanya akan marah besar dan setelah itu akan terjadi perang nuklir

***
Sesampai dirumahnya Rigel Langitpun mengetuk pintu Rumah Rigel,ia sedikit was-was jika Rigel dan Buna Sherena melihat wajah Ayahnya,membayangkannya saja sudah membuat dia bergidik ngeri.
 
  "Hey langit ayok masuk,Rigel udah nungguin kamu daritadi loh."

"Bun sebenarnya Langit datang gak sendiri,tapi... .

Belum sempat Langit menyelesaikan ucapannya,tiba-tiba muncul angkasa dari belakang Langit.

  "Hy Sherena apa kabar?,saya tadi mendengar pembicaraan Langit dengan Rigel  ditelephone,katanya dia akan menginap disini,jadi saya juga ikut,bolehkan?"ucap Angkasa to the point

"Enak ajha anda pikir ini hotel seenak jidat anda membuat keputusan!"

"kalau kamu anggap seperti itu,baiklah,saya akan membayar permalamnya."jawab Angkasa enteng

"Menjijikkan,anda pikir uang anda bisa membeli segalanya,sekarang angkat kaki anda dari sini,melihat muka anda saja saya sudah muak dan mau muntah."

"Terserah kamu berpikiran seperti itu,saya kesini untuk menemani Langit dan juga ingin bertemu anak saya."

"KAU... ."

"Bun,kok lama sih,daritadi Rigel tungguin loh,kasihan kan bang Langit gak disuruh masuk dulu,ayok bang kekamar Rigel beres-beres dulu,baru kita makan soalnya Rigel udah lapar maksimal nungguin Bang Langit gak nongol-nongol batang hidungnya."

"Hy anak Ayah,kok ayah gak disuruh masuk juga,ayah juga ikut loh kesini."

"Maaf bapak siapa ya,tukang minta sumbangan??,kalau minta sumbangan bapak salah sasaran tapi kalau Bapak yang mau nyumbang Rigel terima dengan tangan terbuka lebar."

"Ayah kesini ingin bertemu anak ayah Rigel,bolehkan?"ucap Angkasa dengan raut muka dibuat sesedih mungkin.

"Bun,suruh masuk ajah ni oom-oom,kasian mukanya kayak gembel yang butuh kasih sayang,lumayan bun kita beramal sama tu oom."ucap Rigel

  Rigel sebenarnya  tidak tega melihat muka Angkasa yang dibuat seakan menyedihkan,padahal Rigel sebenarnya tau kalau Angkasa lagi akting,tapi tak apa dengan begitu ia bisa memanfaatkan Angkasa,menyuruhnya ini itu,atau bahkan memoroti uangnya.

"Ya udah terserah Baby Rigel deh,yang penting jaga jarak aja sama Buna,soalnya Buna alergi sama orang kayak dia."

   

   

Rigel OrionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang