Anastasya's Destiny [END]

11. Berangkat bareng Kenan

Hay Semua♥

Budayakan VOTE sebelum membaca yah para Reader yang baik hati :')

Typo Bertebaran !

•••

Acha bangun dengan tergesa dari tempat tidurnya. Sekarang jam menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit. Gara-gara maraton drakor, ia jadi kesiangan.

Acha memutuskan untuk tidak mandi, toh badannya juga harum.
Ia hanya mencuci muka lalu bersiap-siap dengan tergesa. Bahkan rambutnya tak ia sisir.

Luar biasa, ini merupakan rekor baru bagi Acha.

Acha berlari keluar kamar sambil menenteng tas miliknya. Saat ia melewai ruang makan, tak ada seorangpun disana. Sepertinya mereka semua sudah berangkat ketujuan masing-masing.

"Bibi, Acha berangkat dulu yah. Assalamu'alaikum," teriak Acha sambil berlari keluar rumah.

"Wa'alaikumussalam ... Eh non, ngga sarapan dulu?" tanya Bi Inem balas berteriak

"Ngga sempet Bi. Udah telat."

Bi Inem geleng-geleng kepala melihat tingkah anak majikannya itu.

Acha terus berlari keluar rumah. Sekarang waktunya sisa 10 menit. Saat ingin keluar dari gerbang rumah, tak sengaja matanya menangkap sosok Kenan yang berada di parkiran samping rumah. Sepertinya ia juga kesiangan.

Tanpa pikir panjang, Acha menghampiri Kenan. Dan tanpa mengatakan apapun, ia menaikkan dirinya diatas jok motor milik Kenan.

Kenan yang merasa terkejut karna tiba-tiba ada pergerakan dibelakangnya, lantas menolehkan kepala. Ia menatap Acha heran "Lo ngapain? Turun ngga?!"

"Issh, apaan sih Lo. Buruan jalan, keburu telat nih."

"Ngga! Turun ngga Lo. Gue ngga sudi yah, motor gue dinaikin sama cewek pembawa sial kayak lo!" ucap Kenan tak berperasaan.

Jujur saja Acha kesal mendengar perkataan Kenan. Dalam keadaan genting begini, ia masih sempatnya berkata pedas seperti itu. Tidakkah ia memikirkan bagaimana perasaan Acha?

Tapi sudahlah, Acha tak ingin memusingkan hal itu. Sekarang yang terpenting adalah ia harus segera berangkat kesekolah.

Acha memukul helm Kenan "Cerewet banget sih Lo. Ngga usah bawel deh. Lo mau kita telat, hah?!"

Kenan mendengus kesal. Tanpa mengatakan apapun lagi ia mulai menjalankan motor sport miliknya. Andai bukan karna dirinya sudah mau telat, ia tak akan sudi memberi tumpangan kepada gadis itu.

Tiba-tiba ide jahil terlintas diotak Kenan. Ia menarik pegal gas dan menaikkan kecepatan laju motornya.

Sontak hal itu membuat Acha Refleks memeluk pinggang Kenan. Ia terkejut setengah mati. Apa laki-laki ini berniat membunuhnya?