Anastasya's Destiny [END]

20. Serigala berbulu Domba

Hay Semua♥

Absen dulu, kalian baca cerita ini jam berapa?

Dari angka 1 sampe 10 kalian kasih nilai berapa untuk cerita ini?

Tandai bila ada salah penulisan, nanti Author perbaiki.

••••

Hembusan Angin pagi menerpa wajah cantik seorang gadis yang sedang duduk dibawah pohon. Sudah tiga puluh menit berlalu, namun ia masih betah berada disana.

Hari ini Acha sengaja datang lebih awal ke sekolah. Bermaksud untuk menghindari Ayah dan juga para Abangnya.

Sekarang ia berada ditaman belakang sekolah.

Kejadian semalam terus berputar dikepala Acha. Mengapa hidup barunya begitu rumit? Pertanyaan itu terus terlintas dikepalanya.

Menghela napas untuk kesekian kalinya, Acha melihat jam dipergelangan tangan kirinya, lima belas menit lagi bel masuk. Ia bangkit dari duduknya lalu mulai berjalan menuju kelas.

Saat melewati koridor kelas, bisik-bisik terdengar ditelinganya. Gadis itu menatap sekitar dan semua tatapan siswa tertuju kepadanya

Acha mengernyit bingung. Apakah ada yang salah dengan penampilannya? Batinnya

Ia mulai meneliti penampilannya, tidak ada yang salah. Mengangkat bahunya acuh, Acha melanjutkan langkah ke kelas.

"Nar, ada apa sih?" tanya Acha heran

Pasalnya sejak tadi tatapan tertuju padanya, bahkan saat ia memasuki kelas.

"Hmm, cha. Gue mau nanya sesuatu, tapi Lo jangan marah yah?" bukannya menjawab pertanyaan Acha, Nara justru balik bertanya.

Acha mengangguk "Mau nanya apa?"

"Lo ... ada hubungan apa sama Kenan?" tanya Nara takut-takut

"Maksud Lo?"

"Lo lihat ini deh!" Nara menyodorkan HP miliknya kedepan wajah Acha

Acha terkejut. Ditampilan HP Nara terdapat foto dirinya yang sedang berpelukan bersama Kenan.

Acha mengamati foto itu dengan seksama. Fiks, ini foto saat dirinya tengah menangis dipelukan Kenan.

"Lo dapat darimana foto ini?" tanya Acha

"Ada yang kirim di grub sekolah." Jelas Nara

"Lo emang ada hubungan apa sama Kenan?" lanjutnya bertanya

"Dia abang gue!" jawab Acha

Nara terkejut "What? Serius Lo?"

"Ish, ngga usah kenceng-kenceng juga kali ngomongnya. Nanti ada yg denger!"