30. Perasaan Aneh

38.8K 4.3K 583
                                    

Hay Semua♥

Budayakan Vote sebelum Membaca Yah, karna 1 Vote dari kalian sangat berarti untuk cerita Author.

Jangan lupa juga untuk spam komen diakhir cerita, kalau kalian mau Author update cepet.

Tandai bila ada salah penulisan, akan Author perbaiki nanti.

Tandai bila ada salah penulisan, akan Author perbaiki nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♥♥♥♥

Weekend kali ini Acha tidak bisa bersantai dikamar, menikmati waktu dengan Rebahan sembari menonton drama favoritnya seperti biasanya.

Hari ini dia akan kerumah Angkasa. Dikarnakan Olimpiade mereka sisa beberapa hari lagi, jadi waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk belajar.

Acha berjalan menuruni tangga, menghampiri Keluarganya yang tengah melakukan sarapan.

"Good morning all." sapanya riang

"Morning." ucap mereka

"Mau kemana Cha? Tumben udah Rapi." tanya Nathan sembari mengoleskan selai di roti miliknya.

"Mau kerumah Asa bang buat belajar bareng."

Acha mendudukkan diri disamping Nathan, lalu mengambil selembar roti dan memakannya.

"Emangnya kapan olimpiade kalian akan diadakan?" kali ini Adilson- ayah Acha yang bertanya.

"Beberapa hari lagi Yah. Makanya belakangan ini, Acha lebih banyak habisin waktu di sekolah soalnya masih banyak banget yang mau diurus." ucap gadis itu curhat

Nathan tersenyum mendengar curhatan sang Adik, ia mengelus rambut Acha dengan sayang. "Yaudah, semangat yah belajarnya."

Acha mengangguk, lalu menengguk habis susu miliknya.

"Acha udah selesai." gadis itu berdiri dari duduknya dan menghampiri sang Ayah. "Acha pergi dulu. " pamitnya sembari mencium punggung tangan sang Ayah.

"Iya, hati-hati yah sayang." pesan Adilson.

Acha mengangguk lalu mulai melangkahkan kakinya pergi. Namun baru beberapa langkah, ia harus berhenti karna panggilan dari Kenan

"Cha, tunggu. Gue anterin Lo yah?"

Acha tersenyum, "Ngga usah Bang," ucap gadis itu seadanya, lalu melanjutkan langkahnya keluar rumah.

Kenan menghela napasnya pelan, ia menyenderkan punggungnya di kursi dengan lesu. Terhitung sudah tiga hari Acha mendiaminya dan selama itu pula Kenan dibuat frustasi oleh perubahan sikap sang Adik.

Nathan yang melihat wajah lesuh Kenan, menatapnya dengan bingung.

"Kamu ada masalah Ken, sama Acha?" tanya Nathan

Kenan menolehkan kepala, "Ngga kok, bang." alibinya

"Beneran?" ucapnya tak percaya

"Iya, beneran. Abang ngga perlu khawatir, semuanya baik kok." ucap Kenan meyakinkan.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang