15. Rumah Angkasa

42.5K 4.9K 58
                                    

Hay Semua♥

Budayakan VOTE sebelum membaca!

Typo Bertebaran!

Typo Bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Bu Dian dan Acha menuruni taksi yang ditumpanginya. Mereka berjalan secara berdampingan.

Acha menatap Rumah dihadapannya. Rumah tersebut cukup mewah, menurut Acha. Ditatapnya sekeliling rumah yang tampak Asri. Ada banyak macam bunga-bungaan yang tertata rapi disana, sepertinya Ibu Dian ini penyuka Bunga. Selain itu, ada beberapa tumbuhan yang berjejer rapi, di kiri kanan rumah.

Perhatian Acha terhenti pada beberapa buah motor sport, yang terparkir rapi dihalaman samping. Tuh motor kayak ngga asing yah?, pikirnya.

"Ayo kita masuk." Ajak ibu Dian

"Eh, iya Tan." Acha mengangguk mengikuti langkah bu Dian masuk kedalam rumah.

"Assalamu'alaikum.." salam keduanya

Atensi mereka yang sedang berada diruang tamu, beralih kearah dua sosok yang baru saja memasuki Rumah.

"Acha!" seru Risky dan Bima kompak

Alaska dan para sahabatnya, terkejut melihat keberadaan Acha. Begitupun dengan Acha, ia tak mengira akan bertemu dengan mereka semua disini. Terkecuali Elvina, yang tampak keheranan ditempatnya.

"Loh, kalian udah pada saling kenal toh?" tanya ibu Dian

"Kita satu sekolah Bu," sahut Risky

Bu Dian hanya ber' Oh ria. Sedangkan Acha tampak Acuh ditempatnya.

"Bunda kenapa bisa bareng dia?" tanya Angkasa sambil menunjuk Acha menggunakan dagunya.

"Oh, jadi Bu Dian ini ibunya Angkasa" Ujar Acha dalam hati

"Astaga, Bunda lupa. Bang, tolong ambilin kotak P3K dong. Ayo cha, duduk dulu." pinta bu Dian sambil menggiring Acha untuk duduk disofa.

"Buat apa Bun?"

"Buat obatin luka Acha, udah cepetan ambil sana!"

Angkasa mengangguk lalu beranjak dari tempatnya. Tak perlu menunggu lama, Angkasa kembali dengan membawa kotak P3K ditangannya.

"Ini Bun," ucap Angkasa sambil menyodorkan kotak P3K kepada Bundanya.

"Bang, kamu obatin Luka Acha dulu yah. Bunda mau taruh barang-barang ini dulu." tanpa menunggu jawaban sang Anak, Bu Dian beranjak pergi

"Udah, ngga usah. Gue bisa sendiri!" ujar Acha sambil menarik kasar kotak P3K yang berada ditangan Angkasa.

Angkasa mengangkat bahunya acuh. Lalu duduk di sofa samping Acha.

Acha mengobati lukanya dengan telaten, sesekali ia meringis pelan.

"Lo beneran Acha?" tanya Vina tiba-tiba

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang