48. Acha bukan Bella!

26.2K 3.1K 736
                                    

Hay Semua♥

Budayakan Vote sebelum Membaca!

Yakali guys baca doang kagak follow😌

Absen dulu kalian baca cerita ini jam berapa?

Tandai bila ada typo, akan Author perbaiki nanti.

Alaska mengetuk-ngetuk meja di depannya sembari memperhatikan isi ruangan tempat ia menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alaska mengetuk-ngetuk meja di depannya sembari memperhatikan isi ruangan tempat ia menunggu.

Kantor Polisi. Iya, saat ini lelaki berparas tampan itu sedang mengunjungi sahabatnya Elvina. Ah ralat, mungkin lebih tepatnya disebut mantan sahabat.

Vina berjalan menghampiri Alaska dengan ditemani satu orang polisi. Gadis itu duduk tepat dihadapan Alaska.

"Waktu kalian hanya 10 menit." beritahu Pak Polisi lalu beranjak meninggalkan keduanya.

Vina menatap Alaska senang. Lelaki itu pasti datang menolongnya, dia sangat yakin.

"Gue tau Ka, lo pasti bakal temuin gue." ucap gadis itu

"Ka, tolong bantuin gue keluar dari sini yah. Gue ngga betah di penjara, tolong bantu gue yah." mohonnya

Alaska menghela napas sejenak, "Vin, please.. Apa ngga ada sedikit pun rasa bersalah di hati Lo?"

"Apa maksud Lo ngomong gitu? Kalo kesini cuma mau camerahin gue, mending lo pergi." ucap Vina mulai kesal.

"Vin, kenapa Lo jadi gini sih?"

"Lo yang kenapa? Apa yang salah dengan sikap gue, Kenapa cuma gue yang disalahin disini?!" gadis itu terdiam sejenak, sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Gue tahu gue jahat karna udah nyelakain Acha, tapi apa lo pernah pikir kenapa gue lakuin itu?! Itu semua karna Acha sendiri yang buat gue nekat untuk lakuin itu semua ke dia! Semua yang menimpa Acha, itu akarnya dari dia sendiri!"

Vina marah, wajahnya memerah menahan emosi yang siap meledak kapan saja.

"Ngga Vin." Alaska menggeleng, "Akarnya bukan dari Acha, tapi dari diri Lo sendiri! Dari rasa benci yang ada di hati Lo!" sahut Alaska tegas.

"Iya, gue emang benci sama Acha! Gue benci banget sama dia! Karna dia udah rebut segalanya dari gue, dia udah rebut temen-temen gue dan dia juga udah rebut Lo dari gue, Ka." mata gadis itu memerah menahan tangis, "Dia udah rebut sahabat sekaligus orang yang gue cintai, kenapa Lo ngga ngerti Ka?! Hati gue sakit, liat orang yang gue cintai malah mencintai wanita lain." tanpa bisa dicegah air mata gadis itu meluruh.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang