41. Menjauh

26.1K 3.2K 726
                                    

Hay Semua♥

Budayakan Vote sebelum Membaca!!

Yakali guys baca doang kagak Follow😌

Absen dulu kalian baca cerita ini jam berapa?

Tandai bila ada kesalahan, akan Author perbaiki nanti.

"Gue bingung sama Angkasa, sikap dia tuh kayak bunglon selalu berubah-ubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue bingung sama Angkasa, sikap dia tuh kayak bunglon selalu berubah-ubah." ucap Acha mulai cerita ke Risky.

Gadis itu terdiam sejenak, kemudian melanjutkan kalimatnya. " Kadang dia perhatian ke gue, kadang cuek dan bersikap gak peduli, tapi kadang juga dia bersikap seolah gue ini istimewa."

Acha menghela napas pelan, "Gue ngga ngerti lagi kak, mau gimana. Gue capek kayak gini terus."

"Lo cinta banget yah sama Angkasa?" tanya Risky.

"Kalo cinta, iya gue cinta ama dia kak. Angkasa orang pertama yang buat gue jatuh cinta. Tapi ... setelah semua yang terjadi, gue ngga mau berharap lebih."

"Cinta juga memiliki Musim, Cha. Terkadang kita tersorot cerahnya keindahan, terkadang juga terguyur oleh derasnya kesedihan. Langit ngga selamanya cerah, kadang hujan pun bisa membawa bencana dan perasaan sering kali bisa terluka."

Risky menoleh menatap Acha, "Perjalanan masih panjang, harapan masih belum pupus. Kalo elo cinta sama dia harusnya perjuangin, jangan nyerah kayak gini."

Acha terdiam, mencoba mencerna ucapan Risky.

"Gue udah coba berjuang kak, tapi mau sekeras apapun gue berjuang kalo dihati dia adalah orang lain, gue bisa apa?" ujar Acha putus asa

"Lo salah! Dia hati Angkasa hanya ada satu nama, dan itu adalah Lo! Angkasa hanya cinta sama Lo, Cha."

Acha menggelengkan kepala, tidak percaya ucapan Risky. "Ngga mungkin kak! Kalo memang dia cinta sama gue kenapa dia terus ngindarin gue dan jauhin gue?"

"Karna Angkasa takut kehilangan Lo! Dia ngga siap kalo suatu hari nanti Lo bakal ninggalin dia." jelas Risky

Acha mengernyitkan dahi bingung, "Maksud Lo apa, kak? Gue ngga mungkin ninggalin Angkasa,"

"Lo ngga lupa kan, kalo Lo bukan Acha, tapi fake Acha. Ngga ada yang bisa jamin bahwa selamanya Lo akan berada di tubuhnya Acha."

Gadis itu membeku mendengar penuturan Risky. Karna terlalu mendalami perannya sebagai Acha, ia sampai lupa bahwa ia bukanlah pemilik raga asli yang disemayangi oleh jiwanya.

"Lo bener Kak. Gue lupa kalo gue cuma fake Acha." ucapnya tersenyum pedih.

Risky yang melihat mata gadis itu memerah menahan tangis pun merasa bersalah. Ia tak bermaksud mau menyakitinya, ia spontan mengatakan hal tersebut.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang