34. Salah tingkah

32K 3.6K 574
                                    

Hay Semua♥

Budayakan Vote sebelum membaca yah para Readers yang baik hati :)

Mau nanya dong, kalian nemu cerita ini gimana?

Tandai bila ada typo, akan Author perbaiki nanti.

Rooftop sekolah menjadi tempat nongkrong terbaik bagi kelima remaja lelaki yang kini sedang duduk anteng dekat pinggiran pembatas Rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rooftop sekolah menjadi tempat nongkrong terbaik bagi kelima remaja lelaki yang kini sedang duduk anteng dekat pinggiran pembatas Rooftop.

Selain karna tempatnya aman untuk membolos, juga jarang ada Guru yang kesana untuk patroli.

Kelimanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Risky dan Kenan sibuk main catur, Bima sibuk mengupas kulit Kuaci, Angkasa yang sibuk dengan Handphone-nya entah sedang apa, dan Alaska yang hanya terdiam tanpa melakukan kegiatan apa-apa.

"Itu catur Pak Somat belum Lo balikin, Ky?" celetuk Bima masih sibuk dengan kuaci-nya.

"Belum sempet," sahut Risky yang masih fokus pada anak catur di depannya.

"Wah parah Lo, pasti Pak Somat sibuk nyari papan caturnya yang hilang. Tau-taunya malah lo curi,"

"Gue ngga nyuri yah Anjir, gue minjem!"

Bima melempar kulit kuaci kearah wajah Risky, "Mana ada orang minjem tapi ngambil-nya diem-diem,"

Jadi beberapa hari yang lalu, Risky tuh ngga sengaja lihat papan catur di pos satpam dekat gerbang, dia ambil dong papan catur itu dan bawa ke kelas. Niat awalnya sih cuma mau minjem doang dan balikin pas jam pulang. Tau-taunya sampe sekarang belum dibalikin juga.

Gak ada akhlak emang.

"Apaan sih Lo!" Risky mengusap pipinya yang terkena lemparan kulit kuaci, "Nanti juga gue balikin kok." sahutnya kesal.

"Lo ngga capek Bim, ngupasin kulit kuaci kayak gitu?" tanya Kenan, Ia jadi lelah sendiri melihat lelaki itu mengupas kulit kuaci segitu banyaknya.

"Ngga tuh," sahutnya

"Kenapa ngga langsung Lo makan aja? Ngapain kumpulin kayak gitu?" tanya Kenan heran.

"Lebih enak kalo makan satu kali,"

Kenan geleng-geleng kecil melihatnya. Ia jadi heran, mengapa sahabatnya yang satu ini sangat menyukai makanan yang super ribet itu. Iya ribet! Udah kecil, makannya susah lagi karna harus ngupasin kulitnya dulu.

"Lo kenapa dah Ska, dari tadi gue perhatiin muka Lo kusut bener." ucap Bima bertanya, sontak yang lain mengarahkan pandangannya ke Alaska.

"Kayaknya Acha beneran benci deh sama gue," ucapnya.

"Bahkan untuk ngobrol bentar aja sama gue, dia ngga mau." Alaska menghela napas pelan, lalu menatap Angkasa, "Sa, gimana Lo udah berhasil bujukin dia?" tanya Alaska.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang