29. Kecewa

40.7K 4.2K 426
                                    

Hay Semua♥

Budayakan Vote sebelum Membaca!

Jangan Lupa spam komen diakhir cerita kalau mau Author update cepet.

Tandai bila ada salah penulisan, akan Auhtor perbaiki nanti.

Tandai bila ada salah penulisan, akan Auhtor perbaiki nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

"Ngga usah main teriak-teriak juga, bisa kan?!"

Sontak suara bariton dari arah belakang mengintrupsi perhatian keduanya. Kenan menolehkan kepala dan menatap sosok yang berjalan kearahnya dengan sorot tajam.

Sedangkan Vina tersenyum lega. Akhirnya ia bisa bebas dari amukan lelaki jangkung itu. Kini sosok Pangeran-nya telah hadir untuk menolongnya. "Ka,"

Alaska berjalan menghampiir keduanya, lalu berdiri tepat disamping Vina. Dia menatap gadis itu sekilas, lalu kembali mengalihkan tatapannya kedepan menatap kearah Kenan.

"Lo ngga bisa seenaknya aja ngebentak dia kayak gitu, Ken. Vina ini cewek, ngga seharusnya Lo bersikap kasar ke dia." ucap Alaska

"Lo ngga usah ikut campur!! Nih cewek harus diberi pelajaran, sikap dia udah keterlaluan." desis Kenan

"Gue udah bilang, kalau gue ngga bohong Ken. Semua yang diomongin Alexa tuh ngga bener." ujar Vina masih berusaha meyakinkan Lelaki itu.

"Anj**g Lo yah! Mending sekarang Lo ngaku sebelum gue buat Lo nyesel!!" ancamnya tak main-main.

Vina menatap takut kearah Kenan, tangannya terasa sangat dingin. Dia sangat tau bagaimana Kenan, bersahabat hampir tiga tahun dengannya membuat Vina tau bahwa lelalaki itu tak pernah main-main dengan ucapannya.

Vina memegang sebelah lengan Alaska dengan kedua tangannya, lalu berujar "Ka, Lo percaya kan sama gue? Tolong bantuin gue buat yakinin Kenan, kalau semua yang dituduhin Alexa tuh ngga bener." ucap gadis itu menatap penuh harap kearah Alaska

Alaska menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia bimbang sekaligus bingung, otaknya mempercayai Vina namun hatinya seolah meragukan gadis yang berstatus sebagai sahabat masa kecilnya itu.

♥♥♥

Sedangkan disisi lain, Suara hentakan sepatu yang berburu, terdengar jelas memasuki area kantin. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Risky dan Bima. Keduanya tampak ngos-ngosan, mereka berhenti sejenak untuk mengatur deru napasnya akibat lelah berlari.

"Huh, kita mesti cari Kenan kemana lagi nih?" ucap Risky

"Elu sih, lambat banget kayak siput. Kita kehilangan jejak kan." ucap Bima kesal

"Yee, sekate-kate Lo. Enak aja nyalahin gue seenaknya."

"Yah emang salah elo kan. Orang situasi lagi genting kayak gini, elo malah sempet-sempetnya ngegombalin dekel tadi,"

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang