13. Petunjuk Kecil

44.4K 4.8K 32
                                    

Hay Semua♥

Budayakan VOTE sebelum membaca yah para Reader yang baik hati :')

Typo Bertebaran!

Hari Rabu merupakan hari yang dibenci oleh siswa Kelas XI Ipa 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Rabu merupakan hari yang dibenci oleh siswa Kelas XI Ipa 3. Bagaimana tidak, hari ini mereka harus bertemu dengan Pak Budi, guru killer yang galaknya minta ampun. Ditambah lagi pak Budi ini ngajarin matematika, pelajaran yang paling tidak disukai oleh anak Ipa tiga.

Tapi mau bagaimana lagi, agar tidak mendapat semprot dari Guru itu, mereka terpaksa harus mengikuti kelas dengan serius.

Pak Budi ini kalau marah, serem loh. Selain itu Guru ini dikenal sangat tegas dan tidak main-main dalam memberikan hukuman bagi para siswa yang suka melanggar aturannya.

Pernah hari itu ada yang membolos dikelasnya, pak Budi menghukum siswa tersebut dengan berlari dilapangan sebanyak 30 kali dan diberi tugas tambahan sebanyak 50 nomor. Iya 50 nomor soal matematika. Jadi lebih baik tidak mencari masalah dengannya.

Sedari tadi Acha terus saja menguap mendengar penjelasan pak Budi. Matanya terasa berat, karna sudah tak sanggup lagi menahan kantuknya akhirnya Acha menjatuhkan kepalanya diatas meja dengan kedua tangan sebagai bantalan.

"Bagaimana, apa ada yang bisa menjawab pertanyaan diatas?" tanya Pak Budi

Hening. Tak ada sahutan. Pak Budi mengedarkan pandangan menatap siswanya satu persatu. Ada yang pura-pura nulis, ada yang tertunduk dan ada yang berpura-pura berpikir dengan mengetuk-mengetukkan pulpen didagunya.

Pak Budi  geleng-geleng kepala melihat tingkah siswanya.

Namun, ia dibuat menggeram marah saat melihat salah satu dari mereka sedang menelengkupkan kepala dimeja pojok.

"Anastasya Kiera!" panggil Pak Budi dengan sorot tajam.

Sontak atensi semua siswa mengarah ke Acha.

Nara menepuk jidat pelan melihat kelakuan sahabatnya itu. Sedangkan sang pelaku masih asyik tertidur tanpa mengetahui bahwa sekarang nyawanya diujung tanduk.

Merasa tak ada pergerakan dari sang murid, pak Budi akhirnya memukul meja menggunakan penggaris miliknya sambil meneriaki nama Acha "ANASTASYA KIERA!"

Acha terkelonjat kaget mendengar suara nyaring masuk kedalam gendang telinganya. Ia mengangkat kepala lalu mengerjapkan matanya.

Dilihatnya Pak Budi berdiri berkacak pinggang, sambil memandangnya tajam.

"Anastasya, siapa yang menyuruh kamu tidur dikelas saya hah?!" tanya pak Budi marah

"Maaf Pak," ucap Acha tertunduk.

Jangan salah yah, Bella a.k.a Acha walaupun dulu saat disekolah lamanya agak bandel, namun ia tetap menghormati orang yang lebih tua. Ia selalu diajarkan oleh kedua orang tuanya untuk bersikap sopan dan baik kepada orang yang lebih tua darinya.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang