27. Drama Baru Vina

37.3K 4.4K 440
                                    

Hay Semua♥

Budayakan Vote sebelum Membaca!

Sebelum lanjut, Aku mau nanya dulu dong. Para Pembaca cerita Anastasya dari kota mana aja nih?

Jangan Lupa spam komen diakhir cerita, biar aku cepat Update-nya.

Tandai bila ada salah penulisan, akan Author perbaiki nanti.

Tandai bila ada salah penulisan, akan Author perbaiki nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

"Asa tunggu." teriak Acha sambil berlari kearah Angkasa

Angkasa menghentikan langkahnya saat mendengar teriakan gadis itu, lalu membalikkan badan kearah Acha yang kini tampak ngos-ngosan.

"Aduh, capek banget gue." keluhnya dengan membungkukkan badan sambil memegang kedua lututnya.

"Lo kenapa sih?" tanya Acha to the point

Angkasa menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Dari kemaren Lo ngehindarin gue. Bahkan tadi saat di ruangan Pak Budi, Lo langsung ninggalin gue gitu aja." Jelas gadis itu.

Beberapa waktu yang lalu Angkasa dan Acha dipanggil oleh Pak Budi, untuk membahas mengenai Olimpiade yang akan mereka ikuti beberapa hari lagi.

"Ngapain gue ngehindarin Lo?" tanya Angkasa dengan raut datarnya

"Yaa, mana gue tau. Makanya gue nanya ke elo."

Acha merasa bingung dengan sikap Angkasa belakangan ini. Setelah pertemuan terakhir mereka di kantin kemarin, ia merasa Angkasa tengah menghindar darinya.

Saat jam pulang kemarin, ketika Acha ingin menyapa Angkasa di parkiran, laki-laki itu malah membuang muka dan pergi begitu saja. Bukan hanya itu, pagi tadi saat mereka tidak sengaja berpapasan di koridor, Angkasa mengacuhkan Acha seolah tidak melihat kehadiran gadis itu. Memang benar lelaki itu tidak pernah peduli dengan sekitarnya, namun Acha merasa sikap acuh Angkasa kali ini berbeda.

Acha berusaha untuk berpikir positif, namun dugaanya semakin kuat saat melihat Angkasa tampak kembali menghindarinya di ruangan Pak Budi tadi.

"Gue ada salah yah sama elo? Kalo emang ada, gue minta maaf deh."

Acha menghela napas pelan saat tak mendapat respon dari Angkasa. "Jangan gini Sa. Gue jadi ngga enak kalau sikap lo kayak gini. Beberapa hari lagi kita bakal ikut Olim Loh, gue ngga mau yah belajar kita keganggu gara-gara ini."

"Lo masih suka sama Alaska?" tanya Angkasa tiba-tiba

Acha mengernyit bingung. "Apaan sih, kok jadi bahas Alaska."

"Jawab pertanyaan gue."

"Yah, enggaklah. Ada-ada aja Lo."

"Kemarin Gue liat Lo pelukan sama dia, di taman belakang."

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang