23. Khawatir

40.8K 4.5K 48
                                    

Hay Semua♥

Absen dulu, kalian baca cerita ini jam berapa?

Kasih nilai dong buat cerita ini sesuai daya baterai hp kalian!

Tandai bila ada salah penulisan, akan Author perbaiki nanti.

Tandai bila ada salah penulisan, akan Author perbaiki nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Pintu ruangan rumah sakit terbuka lebar menampilkan seorang Lelaki berjas putih dengan stetoskop yang tergantung rapi dilehernya.

Kenan dan lainnya berdiri dari duduknya saat melihat Dokter keluar dari ruang rawat Acha.

"Gimana keadaan Adek saya, dok?" tanya Kenan

"Adik kamu mengalami shock berat. Apakah sebelumnya, dia pernah mengalami kejadiaan serupa seperti yang dia alami hari ini?" Sang dokter balik bertanya

"Sepertinya tidak dok," Jawab Kenan ragu

"Iya dok! Acha pernah mengalami hal serupa sebelumnya." Jelas Nara membantah perkataan Kenan.

Sebenarnya Bella-lah yang mempunyai trauma masa lalu, bukan Acha. Dulu gadis itu sempat diculik dan disekap oleh musuh Papinya selama berhari-hari di sebuah rumah tua yang terletak di tengah hutan. Semenjak itu Bella mengalami trauma yang luar biasa, yang mengakibatkan gadis itu harus bolak balik ke psikiater untuk kontrol kondisi psikisnya.

Kenan menatap bingung kearah Nara. Ia ingin bertanya kepada gadis itu tentang perkataannya, namun ini bukan waktu yang tepat.

"Saya sudah menduga akan hal itu. Untuk sekarang biarkan pasien istirahat dulu dan juga saat dia sudah sadar usahakan untuk tidak bertanya atau menyinggung tentang kejadian yang dia alami hari ini " beritahu sang Dokter

"Apakah kondisi Adik saya sangat mengkhawatirkan dok?" tanya Kenan khawatir

"Tidak! Dia hanya perlu ruang untuk menenangkan diri serta istirahat yang cukup."

Kenan mengangguk mendengar jawaban sang Dokter.

"Kalau begitu saya permisi dulu." pamit sang Dokter

Setelah kepergian sang Dokter, mereka memasuki ruang rawat Acha untuk melihat kondisi gadis itu.

Kenan mengelus rambut Acha  dengan sayang, gadis itu masih setia memejamkan matanya. Kenan merasa begitu khawatir melihat kondisi Adiknya yang sekarang. Badan gadis itu sangat dingin, dan tangannya sedikit gemetar. Kenan menggenggam tangan Acha yang gemetar, lalu mengusapnya menggunakan tangan satunya.

"Jadi Acha beneran Adik Lo, Ken?" tanya Bima

Kenan mengangguk "Iya dia Adik kandung gua."

Para sahabat Kenan sontak terkejut mendengar pengakuan Lelaki itu. Pasalnya, selama ini mereka hanya tau bahwa Kenan anak Bungsu dan tidak memiliki seorang Adik. Terlebih melihat bagaimana sikap Kenan selama ini kepada Acha, mereka tidak menyangka bahwa Acha merupakan adiknya.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang