50. Perasaan Bersalah

23.7K 2.8K 375
                                    

Hay Semua♥

Budayakan Vote sebelum Membaca!

Yakali guys baca doang kagak follow :)

Absen dulu, kalian baca cerita ini jam berapa?

Tandai bila ada Typo, akan Author perbaiki nanti.

Tandai bila ada Typo, akan Author perbaiki nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok! Tok! Tok!

"Cha, Abang masuk yah." Kenan membuka pintu kamar Acha dan masuk kedalamnya.

"Heii, are you okay?" tanya Kenan saat melihat Acha melamun dengan tatapan kosong.

"Acha ngga pa-pa Kak," sahut Acha tersenyum lembut.

Kenan duduk disamping Acha, ikut menyender di bahu ranjang. Ia tahu bahwa Adiknya sedang menyembunyikan sesuatu.

"Kalo ada masalah cerita ke Abang,"

Acha menoleh dan menatap Kenan. Tanpa aba-aba, Acha memeluk Kenan dan menyenderkan kepalanya di dada bidang sang Kakak.

"Kenapa, hm?" tanya Kenan lembut sambil mengusap punggung Acha lembut.

"Ngga pa-pa, pengen gini aja." sahut Acha terus memeluk Kenan dengan nyaman.

Karna merasa kegelisahan sang Adik, Kenan berinisiatif untuk menghiburnya.

"Jalan yuk, Abang traktir." ajak Kenan

Acha melepaskan pelukannya dan menatap Kenan penuh binar, "Beneran?"

"Iya. Kamu siap-siap gih, Abang tunggu di bawah." ucap Kenan yang dibalas anggukan oleh Acha. Gadis itu terlihat sangat senang dan antusias. Kenan pun keluar dari kamar Adiknya itu.

*****

Acha mengayuh sepedanya dan mengejar Kenan yang melaju cepat di depannya.

Saat ini keduanya tengah berada di taman yang tak jauh dari komplek rumah, bersepeda dan menghabiskan sore bersama.

"Kakak tungguin," teriak Acha masih terus mengayuh sepedanya.

"Ayo kejar Abang kalo bisa." seru Kenan sembari menengok Acha yang berada di belakangnya.

"Kak Kenan jahat ih," Acha merajuk dan berhenti membuat Kenan ikut berhenti dan menghampiri Acha.

"Lah, kok ngambek." Kenan tertawa membuat Acha mencibik kesal.

"Daripada ngambek kayak gitu, mending lomba sama Abang yuk. Kalo Acha menang, Abang traktir ice cream deh." bujuk Kenan

Sontak mata Acha berbinar. "Tapi ice cream-nya dua yah?" sahut Acha sambil tersenyum lebar.

"Iya deh, iya."

"Yeyy, makasih Kak." senang Acha

Kenan mengambil posisi di samping kiri Acha, lalu mulai memberi aba-aba.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang