54. Ending

43.7K 3.4K 211
                                    

Hay Semua♥

Budayakan Vote sebelum Membaca!

Sebelumnya aku minta maaf banget yah, baru bisa up sekarang. Soalnya lagi sibuk banget, hehehe.

Bacanya perlahan aja yah, ini part nya lumayan panjang. Nikmatin aja setiap katanya :)

Tandai bila ada Typo, akan Author perbaiki nanti.

*****

Sudah satu bulan berlalu sejak pertemuan Bella dan Angkasa dirumah Windy kala itu.

Bella benar-benar serius dengan perkataannya. Ia menjauhi Angkasa dan tidak membiarkan lelaki itu untuk mendekatinya.

Jika boleh jujur, sebenarnya perasaan Bella masih sama. Tidak ada yang berubah. Hanya saja egonya terlalu tinggi, keyakinan akan keseriusan Angkasa padanya masih membuatnya ragu. Ada banyak ketakutan - ketakutan yang mendesak di benaknya.

Huft. Untuk kesekian kalinya helaan nafas terdengar  dari mulut gadis itu. Ia memandangi langit-langit kamar dengan perasaan sedikit- hampa.

"Ck. Kenapa tuh cowok selalu muncul di pikiran gue sih," decaknya kesal

"Ayo Bel lo pasti bisa!"

"Lupain Angkasa, lupain Angkasa." Bella memegang kedua keningnya sambil memejamkan mata, "Akh, ngga bisa." rengeknya sambil menggulingkan badan diatas kasur.

****

"Kakak ngga ikutan main?" Acha menghampiri Angkasa dan duduk disamping lelaki itu.

Angkasa menoleh, lalu menggeleng sesaat. "Ngga," jawabnya singkat

Acha hanya mengangguk, kemudian ikut menatap Alaska dan teman-temannya yang sedang bermain bola basket.

Hening melanda keduanya. Hanya suara riuh para gadis yang berada di lapangan dan pantulan bola yang menghiasi suasana canggung diantara  mereka.

Mungkin itu hanya perasaan Acha. Rasanya untuk mengajak Angkasa berbicara, dia merasa sedikit kikuk.

"Tumben lo sendiri, Nara kemana?" tanya Angkasa setelah terdiam cukup lama.

"Haa, Nara lagi ke kantin kak." Sahutnya

"Ohh," Angkasa mengangguk anggukan kepala, "Hubungan lo sama Alaska gimana?"

"Ngga gimana-gimana," Acha menggeleng "cukup baik." lanjutnya

Angkasa mengerutkan keningnya, "Bukannya kalian udah jadian yah?"

"Haa, engga kok." Elaknya

Angkasa menaikkan sebelah alisnya menatap penuh tanya kearah Acha.

"Suer kak, kita ngga jadian. Cuman temenan doang. Emang sih, kak Alaska sempet nembak Acha waktu itu, tapi Acha tolak." Jelasnya

"Kenapa lo tolak? Bukannya lo cinta banget yah sama dia?"

Acha menghela napasnya, menyenderkan punggung mungilnya di badan kursi. "Aku juga bingung kak, mungkin rasa itu udah memudar. Atau mungkin, aku terlalu takut."

"Lo ngeraguin cinta Alaska?" Angkasa kembali bertanya sambil menatap wajah Acha dari samping.

Gadis itu terlihat seperti memendam sesuatu, matanya menerawang menatap Alaska yang sibuk mendrible bola disana.

"Hubungan kakak sendiri sama Bella gimana?" Alih-alih menjawab pertanyaannya, Acha justru mengalihkan topik dengan balik bertanya.

Angkasa menggeleng, rautnya berubah jadi sedikit sendu.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang