7. Langkah Awal

51.9K 5.6K 114
                                    

Hay Semua♥

Jangan lupa Vote dan Comment yah :')

Typo Bertebaran!

Note : Mulai part ini hingga part selanjutnya Bella kita sebut dengan nama Acha aja yah. Biar ngga ribet, wkwkwk

•••

Sosok gadis tengah menatap pantulan sempurnanya di cermin. Setelah galau memutuskan untuk mengikat atau menggerai rambutnya akhirnya ia memilih untuk menggerainya saja.

Dia Anastasya Rabella. Ah ralat, sekarang ia adalah Anastasya Kiera. Sosok gadis lugu yang selalu ditindas dan diperlakukan buruk oleh orang-orang.

Tapi itu dulu, sekarang tidak akan lagi!!

Bella memutuskan bahwa ia akan membawa perubahan pada hidup Acha. Tidak akan ada lagi Acha yang cupu, tidak akan ada lagi Acha yang mudah ditindas dan tidak akan ada lagi Acha yang penakut.

Sekarang hanya ada Acha yang Kejam, Acha yang tidak akan tinggal diam saat ditindas dan Acha yang tidak punya belas kasihan.

Bella berjanji bahwa ia akan membalas segala rasa sakit yang diterima Acha selama ini.

"Welcome to the new Acha." Gumamnya dengan senyum penuh arti.

Hari ini, jam ini, menit ini, detik ini tidak ada lagi Anastasya Rabella. Yang ada hanya Anastasya Kiera, gadis dengan penampilan dan sifat yang baru.

Menghela napas dengan pelan, lalu tersenyum tipis. Bella melangkahkan kaki keluar dari kamar. Saat di pertengahan anak tangga, ia berpapasan dengan Nathan. Acha terus melangkahkan kakinya tanpa menghiraukan Nathan.

"Cha" panggil Nathan sambil menahan sebelah tangan Acha

"Lepasin!" ujar Acha dengan penuh penekanan

"Maaf," lirih Nathan

Ada sorot penyesalan dimata laki-laki itu. Namun Acha tak perduli. Balas menatap tatapan sang Kakak dan nengangkat sebelah Alisnya  "Buat?"

"Semalam. Gu-gue ngga bermaksud mau nampar Lo,"

"Udah biasa kali gue digituin. Lepas! Gue udah telat ke sekolah." Acha menarik tangannya dari cengkraman Nathan secara kasar, lalu melanjutkan langkahnya keluar rumah.

Nathan hanya menatap kepergian sang Adik dengan raut wajah yang sendu. Nathan merasa bersalah karna telah berlaku kasar kepada Acha. Ia memang membenci Adiknya itu, namun selama ini ia tak pernah kasar kepadanya. Namun apa yang dia telah lakukan? Dia menampar adiknya itu.

Semalam, saat ia berjalan menuju kamarnya ia tak sengaja mendengar tangisan Acha dari luar kamar gadis itu. Ada rasa sakit yang menghantam dadanya saat ia mendengar tangisan Acha. Ia juga tak paham, mengapa saat mendengar tangisan Acha ia seolah-olah ikut merasakan kepedihan yang dirasakan oleh Acha.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang