17. Mencari Bukti

41.2K 5.3K 235
                                    

Hay Semua♥

Budayakan Vote sebelum Membaca!

Typo Bertebaran!

Saat ini Acha, Nara dan Windy sudah berada di depan ruangan cctv SMA Candrawana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Acha, Nara dan Windy sudah berada di depan ruangan cctv SMA Candrawana.

Setelah mendapatkan info dari Windy, Acha dan Nara memutuskan untuk menunggu gadis itu saat jam pulang sekolah.

Semalam Windy memberitahu mereka bahwa, ia telah berhasil meminta pertolongan Pak Ramon, papi kandung Bella.

"Permisi pak. Kedatangan kami disini, mau mengecek rekaman cctv. Kami udah dapat izin dari kepala sekolah." ujar Acha kepada penjaga ruang cctv.

"Iya. Tadi saya juga sudah dapat telpon dari Pak Chandra. Kalian mau lihat rekaman tanggal berapa?" tanya Pak Herman, selaku penjaga ruang cctv.

"Bapak tolong cariin rekaman dua minggu yang lalu, rekaman yang waktu kejadian salah satu siswi jatuh dari tangga Pak." jelas Acha

Pak Herman mengangguk lalu mulai mengotak-atik komputer yang berada dihadapannya. Jarinya dengan lincah, mencari rekaman yang dimaksudkan oleh Acha.

"Ini dek. Kalian mau lihat rekaman yang bagian mana?" tanya Pak Herman

Mereka bertiga menatap rekaman video di hadapannya.

"Coba rekamannya dipercepat dikit pak," intrupsi Nara

Pak Herman mengikuti intrupsi Nara

"Nah, ini. Di-pause dulu pak!" perintah Nara saat menemukan Rekaman yang dicarinya.

"Nah, sekarang tolong di-play lagi Pak." lanjut Nara

Mereka memperhatikan rekaman tersebut dengan serius. Di dalam rekaman sana, terlihat Acha dan Vina sedang adu argumen.

"Ini suaranya emang ngga bisa kedengaran yah, pak?" tanya Windy

"Ngga bisa, dek."

Windy mengangguk. Lalu kembali menatap fokus komputer di depannya.

"Wah, emang beneran licik nih si Vina." ujar Nara masih dengan posisi yang sama

Terlihat di dalam rekaman tersebut, Alaska dan para sahabatnya berlari menuju kearah tangga. Saat mereka hampir tiba didekat tangga, Vina menarik kedua tangan Acha di depan tubuhnya, lalu menjatuhkan dirinya seolah-olah ia didorong oleh Acha. Detik selanjutnya, Vina sudah terjatuh dari atas tangga.

"Dasar, ratu drama! Gedek banget gue ngeliatnya." cibir Windy  kesal

"Pak, saya bisa minta rekamannya ngga? Soalnya ini penting banget buat saya pak." ujar Acha memohon

Pak Herman tampak terdiam sejenak, sebelum akhirnya mengangguk "Baiklah."

"Terima kasih Pak." Acha tersenyum, lalu menyerahkan sebuah flashdisk. "Tolong di copy disini aja, pak!"

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang