2. Pindah Raga?

66K 6.6K 92
                                    

Hay semua👋❤

Jangan lupa vote yah para Readers yang baik hati. Gampang kok, tinggal pencet tanda bintang di pojok kiri bawah Hp kalian :')

Typo Bertebaran!

Typo Bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Di dalam sebuah ruangan bercat putih seorang gadis mengerjapkan matanya secara perlahan. Bau obat-obatan langsung menyeruak diindra penciumannya.

Terlihat para suster dan dokter berlarian menghampirinya. Memeriksa monitor, memeriksa matanya dengan senter, memeriksa denyut nadi dan memeriksa detak jantungnya. Dengan pandangan yang buram dan setengah sadar, dia melihat senyum lega para suster dan dokter yang memeriksanya.

"A-air" lirihnya dengan sangat pelan

Suster yang mendengarnya pun memberikan segelas air yang berada di atas meja samping brankar.

"Bagaimana keadaanmu Anastasya?" tanya Sang Dokter

"Kepala saya sakit dok, pusing." keluhnya sambil memegang bagian kepalanya yang sakit

"Yasudah, kalau begitu kamu istirahat dulu yah. Tubuh kamu masih lemah," Pesan sang Dokter tersenyum ramah, kemudian berlalu meninggalkan gadis tersebut.

Helaan nafas terdengar keluar dari mulut gadis itu. Huft, ternyata gue masih hidup. Ucapnya dalam hati.

Dia menatap sekeliling ruangan yang ditempatinya. Sepi. Tidak ada siapa pun dalam ruangan tersebut kecuali dirinya.

Dia mengernyit heran, "Apa keluarga Gue ngga tau yah kalau gue kecelakaan?" tanyanya pada diri sendiri.

"Tapi masa iya sih, masa mereka ngga nyariin gue? Terutama bang Rafael, kan biasanya dia bakal panik banget kalau gue ngga ada kabar."

Bella memijit pelipisnya bingung.

Karna merasa kepalanya semakin sakit, dia memutuskan untuk tertidur kembali. Mungkin saja keluarganya sedang keluar cari makan. Pikirnya.

*****

Sudah tiga hari berlalu semenjak Bella terbangun dari komanya. Sekarang kondisi tubuhnya sudah jauh lebih baik, bahkan sekarang dirinya sedang memakan buah pisang yang berada diatas meja samping brankar.

Dia merasa begitu bingung, mengapa dalam 3 hari ini tidak ada satu orang pun yang datang menjenguknya. Apakah pihak rumah sakit merahasiakan kecelakaan yang dialami dirinya? Tapi, tidak mungkin. Untuk apa juga pihak rumah sakit melakukan hal tersebut. Ataukah keluarganya tidak ada yang mengetahui tentang kecelakaan yang dia alami? Lalu kalau begitu, mengapa tidak ada yang mencari keberadaan dirinya? Gadis itu terus saja bertanya-tanya dalam hati.

Ceklek

Terlihat seorang dokter memasuki ruangannya. "Bagaimana keadaanmu Anastasya?" tanyanya dengan senyum ramah.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang