51. Gadis Menyebalkan

23.4K 2.7K 366
                                    

Hay Semua♥

Budayakan Vote sebelum Membaca!

Yakali guys baca doang kagak follow :)

Absen dulu, kalian baca cerita ini jam berapa?

Tandai bila ada Typo, akan Author perbaiki nanti.

Alaska menghampiri Acha yang sedang melamun di taman sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alaska menghampiri Acha yang sedang melamun di taman sekolah. Ia duduk disamping gadis itu.

"Cha .." panggilnya pelan.

Acha melirik Alaska sekilas, lalu kembali menatap ke depan dengan tatapan kosong.

"Lo ngga pa-pa kan?"

Tak ada sahutan. Acha masih setia terdiam.

Alaska menghela napas pelan, "Hidup kadang begitu rumit, membawa kita pada kesedihan yang tak kunjung usai. Tapi, bukan berarti hal itu membuat kita putus asa dan menyerah. Selalu ada hal yang indah dibalik semua penderitaan yang kita alami."

"Gue ngerti saat ini lo lagi dilema, jangan dipendem Cha, ngga enak. Gue siap kok jadi pendengar Lo." ucap Alaska

Acha menatap Alaska, dan entah mengapa hatinya menghangat melihat tatapan tulus lelaki itu untuknya.

"Aku hanya merasa bersalah sama semua orang, Ka. Aku merasa, kehadiranku hanya membawa kesedihan untuk banyak orang, terutama Angkasa." cerita Acha sedih

"Kalo boleh jujur, sebenarnya gue juga kecewa dan sedih. Bella tuh udah bawa banyak dampak baik buat kita semua." Alaska menghela napas sejenak, lalu menatap Acha.

"Ngga usah sedih dan merasa bersalah, ini bukan salah Lo! Semua yang terjadi ini udah takdir Cha."

Acha mengangguk lemah.

"Sekarang tugas lo adalah jalani ini semua dengan baik, jangan biarin pengorbanan Bella jadi sia-sia. Perjuangan dia buat menata hidup lo itu ngga mudah," sambung Alaska

Acha terdiam, meresapi setiap kata yang keluar dari mulut Alaska.

Sejujurnya, Acha merasa belum siap menghadapi situasi sekarang. Dia tidak cukup kuat jika setiap saat harus melihat wajah kecewa teman-temannya.

Alaska memegang bahu Acha, "It's Okey. Ngga usah terlalu dipikiran, lo harus bersyukur karna Tuhan masih kasi kesempatan buat Lo bahagia." ujarnya dengan tersenyum.

*****

"Lo udah tau tentang Acha?" tanya Risky

Nara mengangguk sembari memainkan sedotan minumannya. Saat ini dia berada di kantin, hanya berdua dengan Risky.

Risky menghela napas sejenak, "Sumpah gue ngga nyangka sih, bakal kayak gini."

"Sama, gue juga. Gue pikir Bella bakal terus nempatin raga Acha, tapi ternyata ngga." sahut Nara dengan nada kecewa.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang