25. Permintaan Maaf dari Ayah

43.2K 4.4K 250
                                    

Hay Semua♥

Budayakan Vote sebelum membaca!

Absen dulu kalian baca cerita ini jam berapa?

Kasih nilai dong buat Cerita ini sesuai daya baterai hp kalian.

Tandai bila ada salah penulisan, akan Author perbaiki nanti

Tandai bila ada salah penulisan, akan Author perbaiki nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Kenan dan Acha berjalan beriringan memasuki rumah. Setelah dirawat selama tiga hari di rumah sakit, akhirnya Acha sudah diperbolehkan untuk pulang.

"Berhenti disitu!!"

Langkah keduanya terhenti. Mereka menatap Adilson dengan tatapan bingung.

Kenan menggenggam jemari Acha erat, lalu menyembunyikan tubuh gadis itu dibelakangnya, pasang badan takut-takut Ayahnya akan kembali melukai Adiknya.

"Ayah mau apa?" tanyanya

"Minggir Ken. Ayah ingin berbicara kepadanya!!"

"Ngga! Kali ini Kenan ngga bakal biarin Ayah, buat nyakitin Acha lagi."

Adilson menghela napasnya pelan "Ayah cuma mau bicara sama Adik kamu Kenan." ujarnya

Acha memegang pergelangan tangan Kenan pelan. Seolah dapat membaca pikiran gadis itu, Kenan menggelengkan kepalanya menolak. Acha mengelus tangan Kenan pelan, memberi isyarat bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Kenan menggeser tubuhnya, memberi ruang untuk Ayahnya. Acha menatap Adilson tepat dimanik matanya, tatapan itu adalah tatapan yang sulit Acha jelaskan.

Adilson berjalan mendekat lalu tanpa aba-aba langsung memeluk tubuh Putrinya. Acha membeku, ia terkejut mendapatkan pelukan tiba-tiba dari Ayahnya itu.

Begitupun dengan Kenan, ia tak menyangka dengan tindakan Ayahnya. Namun tak bisa dipungkiri ada rasa senang dihatinya.

"Maafin Ayah Nah, Maaf." ucapnya pelan

"Tolong maafin Ayah." Adilson terus neminta maaf kepada putrinya.

Acha masih terdiam tanpa membalas pelukan Sang Ayah. Bibirnya kelu, perasaan sedih, kecewa sekaligus senang bercampur menjadi satu. Acha bingung bagaimana harus memberi respon.

Adilson melepaskan pelukannya dan terus menatap putrinya dengan sorot penyesalan.

"Ayah tahu, kamu sulit memaafkan segala perbuatan Ayah selama ini. Tapi, tolong beri Ayah kesempatan untuk memperbaiki semuanya Nak." ujarnya memohon

"Kenapa baru sekarang Yah?" tanpa sadar air mata gadis itu terjatuh "Kenapa?" tanyanya dengan nada bergetar

"Maafkan Ayah, Nak. Maaf."

Adilson terus mengucapkan kata maaf dengan mata berkaca-kaca.

Walaupun kata tersebut tidak bisa menyembuhkan luka yang telah Ia berikan selama ini kepada putrinya, namun kata itu memawikili betapa menyesalnya Lelaki paruh baya itu.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang