12. Flashback

45.1K 5.1K 48
                                    

Hay Semua♥

Budayakan VOTE sebelum membaca yah!

Typo Bertebaran!

•••

Alaska Aldebaran. Lelaki itu tengah duduk di balkon kamarnya, dengan sebatang rokok yang terjepit pada jari telunjuk dan jari tengahnya.

Alaska memang perokok, ya walaupun tidak setiap saat. Alaska hanya merokok saat waktu-waktu tertentu saja. Seperti sekarang misalnya, ia merokok guna menenangkan pikirannya yang sedang kalut.

Akhir-akhir ini pikiran Alaska dipenuhi oleh Acha. Ia dibuat penasaran oleh perubahan gadis itu.

Alaska merasa hampa, seketika ia merasa ada yang kosong didalam hidupnya. Dulu saat Acha masih mengejar-ngejar dirinya, ia merasa begitu risih.

Namun sekarang saat Acha mulai menjaga jarak darinya, ia merasa ada sesuatu yang hilang dihidupnya.

"Al, ini aku bawain bekal buat kamu. Dimakan yah," ucap Acha tersenyum sambil menyodorkan bekal makanan miliknya ke Alaska

"Apaan sih Lo. Udah gue bilangin ngga usah bawain gue bekal makanan. Kayak anak kecil tau ngga!" sahut Alaska marah

"Tapi aku udah capek Loh buatin makanannya. Masa kamu ngga mau makan sih?" ujar Acha memelas masih dengan  posisi yang sama

"Gue bilang ngga mau!" marah Alaska sambil menghempaskan tangan Acha.

Sontak, makanan yang terdapat dalam bekal tersebut jatuh berhamburan di lantai. Acha menatap miris makanan buatannya. Selalu saja begini, setiap ia membawa bekal untuk Laki-laki pujaannya itu, ia selalu ditolak mentah-mentah.

Acha tersenyum tipis kemudian berujar "Yah ... Makanannya jadi jatuh. Tapi ngga pa-pa besok aku buatin lagi yah."

Alaska tersenyum miris mengingat kejadian itu. Menurutnya Acha merupakan gadis terbodoh yang pernah ia temui. Seberapa seringpun Alaska berkata kasar dan menolak dirinya, namun Acha tak pernah kapok untuk terus mengejar Alaska.

Sebenarnya Alaska sempat merasa bersalah ketika mengingat dirinya begitu kasar kepada gadis itu. Dulu ia sempat berpikir untuk memberi kesempatan kepada Acha untuk masuk kedalam hidupnya. Melihat bagaimana kegigihan dan perjuangan Acha dalam mendapatkan hatinya.

Namun niatnya ia urungkan setelah tahu apa yang diperbuat gadis itu kepada sahabatnya, Elvina.

"Alaska gawat, Acha dan Vina berantem di tangga ujung koridor." Alaska yang saat itu sedang duduk santai bersama keempat sahabatnya dibuat terkejut dengan perkataan salah satu teman sekelasnya.

Tanpa memberikan respon apapun, Alaska berlari keluar kelas disusul oleh para sahabatnya.

Saat sudah tiba diujung tangga koridor, mata Alaska membelalak melihat Acha mendorong Vina dari atas tangga sana.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang