33. Penjelasan Angkasa

31.6K 4K 1.1K
                                    

Hay Semua♥

Absen dulu kalian baca cerita ini jam berapa?

Budayakan Vote sebelum Membaca!!

Tandai bila ada typo, akan Author perbaiki nanti.

Seorang gadis dengan rambut kucir kuda dan kacamata tebal berjalan menghampiri gerombolan lelaki yang nampak asyik bercanda di pojok kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis dengan rambut kucir kuda dan kacamata tebal berjalan menghampiri gerombolan lelaki yang nampak asyik bercanda di pojok kantin.

"Hai Ka," sapanya tersenyum riang

Mereka yang melihat kehadiran gadis itu menatap sinis kearahnya, kecuali satu orang-menatapnya tanpa ekspresi.

"Ngapain Lo kesini?" sahut lelaki itu datar

Gadis itu mengangkat kotak bekal berwarna pink ditangannya,"Bawain kamu bekal," ucapnya tersenyum lebar dengan menampilkan jejeran giginya.

"Berapa kali gue harus bilang ke Lo, berhenti bawain gue makanan. Gue ngga sudi makan, makanan murahan kayak gitu." ucapnya tak berperasaan.

Sakit? Pastinya! Perkataan lelaki itu selalu menyakiti perasaannya, namun bukan Acha namanya jika akan menyerah hanya karna perkataan pedas dari mulut lelaki yang sialnya punya tempat spesial di hatinya, siapa lagi kalau bukan Alaska Aldebaran.

Mengabaikan perasaan sesak di dadanya, Acha memaksakan senyum, "Makanan ini memang murah Ka, ngga sebanding dengan makanan yang sering kamu pesan di restoran mahal, tapi ini enak kok. Serius deh, Kamu cobain dulu yah," ujarnya sembari menyodorkan bekal tersebut.

Alaska berdiri kasar dari posisi duduknya, hingga menimbulkan decit bunyi yang keras "Lo budek yah, gue bilang ngga mau yah ngga mau!!" sahutnya sedikit membentak.

"Tapi Ka--"

"Cabut!" intruksinya pergi yang disusul oleh Kenan, Risky dan Bima. Sedangkan Angkasa, lelaki itu tetap diam ditempatnya.

"Yah, ditolak lagi." ucapnya mendesah pelan. Netra-nya kemudian jatuh pada sosok lelaki yang menatapnya datar, "Kalau gitu makanannya buat kamu aja deh." Ia beralih menyodorkan bekal makanan-nya ke Angkasa, "Dimakan yah, jangan dibuang. Nanti nasinya nangis kalau dibuang." ucapnya menyengir, lalu pergi dari hadapan lelaki itu.

Angkasa menatap punggung gadis itu dengan ekspresi bingung. Bagaimana bisa gadis itu tetap terlihat ceria setelah kejadian barusan?! Ia kemudian membuka bekal di hadapannya. Nasi goreng dengan telur ceplok, ia mencicipi makanan tersebut. No bad! Rasanya tidak buruk, ini enak sungguh.

Suapan demi suapan terus masuk kedalam mulutnya, hingga tak terasa makanan itu habis. Untuk pertama kalinya Angkasa menyukai makanan seseorang selain masakan Bunda-nya. Makanan sederhana yang sangat cocok dilidahnya.
_____________

Di tengah gelapnya malam, Angkasa menatap hamparan langit yang dipenuhi oleh cahaya bintang-bintang yang berkerlip.

Cuaca malam ini tampak baik, sejuk dan damai. Tapi, tidak dengan lelaki itu. Ia merasa gelisah, sedari tadi pikirannya dipenuhi oleh seorang gadis yang berhasil menarik perhatiannya akhir-akhir ini.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang