32. Bad Day (Acha)

33.3K 3.7K 665
                                    

Hay Semua♥

Budayakan VOTE sebelum Membaca!!

Jangan lupa spam komen diakhir cerita kalau kalian pengen Author update cepet.

Tandai bila ada Typo, akan Author perbaiki nanti.

"Gue perlu ngomong sesuatu sama Lo," ucap Alaska setelah menghampiri Angkasa dibangkunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue perlu ngomong sesuatu sama Lo," ucap Alaska setelah menghampiri Angkasa dibangkunya.

"Ngomongin apa?" ucapnya

"Ngga disini. Kita bicara diluar," Angkasa mengangguk lalu mengikuti Alaska keluar kelas.

"Lo mau ngomong apa?" ucap Angkasa setelah mereka tiba di koridor yang nampak sepi.

"Lo deket sama Acha?" tanya Alaska to the point.

Angkasa terdiam sejenak, sebelum akhirnya berujar. "Ngga! Gue emang sering bareng ama dia, tapi itu semua karna tuntutan tugas dari sekolah."

Alaska bernafas lega mendengar perkataannya, "Syukurlah. Berarti Lo ngga suka kan sama dia?"

Dengan ragu Angkasa mengangguk.

"Kalo gitu, Lo bisa bantuin gue ngga?" tanya Alaska,

"Tentang?"

"Tolong bantu gue deket sama Acha. Lo kan sering bareng sama dia, bantuin gue buat bisa bicara sama dia. Gue mau minta maaf dan perbaikin semua kesalahan gue di masa lalu." ucapnya penuh harap, "Gue sadar kalau selama ini gue bodoh karna udah sia-siain cewek setulus dia." lanjutnya dengan sesal.

Angkasa terdiam. Lelaki itu terus memperhatikan raut wajah Alaska, ada sorot sedih dan penyesalan di wajah lelaki itu dan Angkasa dengan jelas melihatnya.

"Oke. Gue bakal bantuin Lo," putus Angkasa.

Alaska tersenyum, "Thank's bro. Lo emang sahabat terbaik gue." ucapnya senang sembari menepuk pundak Angkasa.

♥♥♥♥

Bel pulang mengalun begitu indah ditelinga, tidak bisa dipungkiri bel pulang adalah irama yang selalu dinanti bunyi-nya oleh para pelajar. Bukankah begitu?

Para siswa berbondong-bondong keluar kelas, ada yang menuju parkiran adapula yang menuju gerbang entah untuk menunggu jemputan atau menaiki kendaraan umum.

Begitupun dengan Nara dan Acha, keduanya berjalan beriringan menuju parkiran.

"Lo ngga mau nebeng sama gue aja?" tanya Nara

"Ngga usah Nar. Gue sama bang Kenan aja, lagian rumah kita kan ngga searah. Gue ngga mau ngerepotin Lu." tolaknya halus

"Yaelah Cha, sans aja kali. Gue malah seneng kalo bisa pulang bareng lo," ucapnya tersenyum.

"Iya, iya. Lain kali gue nebeng Lo deh."

"Yaudah kalo gitu gue duluan yah. Bye," pamit Nara saat tiba disamping mobil miliknya.

Anastasya's Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang