41. Great Jealousy

10.8K 597 27
                                    

Erwin POV

Pagi menjelang siang, tak ada yang kukerjakan selain duduk di kursi kerjaku dengan setumpuk dokumen di atas meja. Sudah ada beberapa dokumen yang kutangani namun rupanya tumpukan dokumen tersebut belumlah surut juga.

Semua dokumen itu adalah akumulasi dari kegiatan bisnis dunia gelap dengan kegiatan bisnis di dunia atas. Aku tak sempat kembali ke kantor karena banyak hal yang ku urus disini sehingga Jameson sekretaris pribadi ku mengantar dokumen yang perlu persetujuan dariku ke Mansion.

Tak hanya itu, laporan dari para anak buahku seputar bisnis narkoba dan perencanaan matang setelah perebutan saham mafia lain juga menumpuk untuk di baca.

Aku membolak-balik halaman per halaman dan membaca inti dari laporan tersebut. Lalu kemudian, aku memberikan stempel Nothnagel di atasnya sebagai bukti persetujuan.

Beberapa dokumen ada yang tidak perlu di tangani dalam waktu dekat sehingga aku menyisihkannya ke bagian samping meja agar tak tercampur dengan dokumen yang telah kutangani.

Aku menghela napas panjang, meminum segelas wine yang disediakan maid di atas meja lalu bersandar dengan menatap laptop yang masih menyala.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar di telingaku. Aku menekan sebuah tombol di atas meja yang berfungsi untuk menyalurkan suara ke sebuah mini speaker di depan pintu.

"Masuk" ucapku singkat disusul oleh pintu yang terbuka secara perlahan.

Licia, ia masuk ke dalam ruang kerjaku dengan memeluk sebuah map berwarna keemasan.

Aku memperhatikan Licia yang berjalan melenggak-lenggok mendekat ke arah meja kerjaku. Tatapannya fokus ke wajahku membuat aku merasa sedikit aneh karena sikapnya yang lain dari biasa.

Dan lagi, penampilan Licia tak seperti biasanya ketika ia berada di Mansion. Ia mengenakan rok mini yang hanya menutup seperempat dari bagian bawah tubuhnya dengan kemeja putih terbuka karena tak di kancingkan hingga menampilkan bra berwarna hitam yang dipakainya.

Begitu sampai di meja kerjaku, Licia meletakkan map yang di bawanya di atas meja. Aku menerimanya dan melihat halaman demi halaman, menelisik poin penting pentingnya tanpa membaca keseluruhan.

Map tersebut adalah laporan tentang senjata jenis baru yang dikembangkan oleh Anneth dan Nichole. Menggabungkan kemampuan sains Anneth dan skill Nichole dalam teknologi menciptakan ide bagus untuk membuat senjata biologis yang lebih mematikan dibandingkan dengan versi sebelumnya yaitu Batrachotoxin berbentuk robot nyamuk.

"Laporannya hanya tentang senjata yang telah selesai dibuat dan replikanya. Bagaimana dengan hasil akhirnya?" aku mempertanyakan kejelasannya dari Licia.

"Anneth dan Nichole sedang mengujinya dibantu dengan Rebecca. Mereka akan melaporkan kembali jika pengujiannya sudah selesai" Licia menjelaskan yang kubalas dengan anggukan paham.

"Kau boleh pergi sekarang" tuturku yang tak mendapat tanggapan.

Selesai dengan pembahasan laporan bersama Licia, aku kembali memberikan fokus pada laptopku. Menyusun kembali diagram perkembangan bisnis untuk dijadikan bahan meeting bulanan di kantor pada kesempatan berikutnya.

Beberapa menit berlalu, diagram yang kubuat telah selesai. Namun masih ada satu hal yang mengganggu pikiranku, ialah Licia.

Wanita itu tetap berdiri di depan meja kerjaku sembari menatap ke arahku tanpa berkedip. Aku yang merasa aneh pun mendongak, melihat ke arah Licia yang juga sedang memandangku.

"Ada apa lagi?" aku bertanya dan Licia tak kunjung menjawab.

Licia hanya memasang tatapan sayu, lalu menggigit bibir bawahnya sendiri dan berpindah tempat ke samping kursiku. Aku mengerutkan kening, keheranan dengan tingkah Licia saat ini.

The King Of The Dark WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang