66. Something Surprising

7.4K 505 152
                                    

Up cepet kali ini 😁 enjoy the chapter guys 🤗

Normal POV

Butuh waktu cukup lama untuk tiba di Dusseldorf dari kediaman Nothnagel di Jerman. Anak buah yang mereka bawa begitu banyak namun yang berhasil pulang hanya 50% saja. Beberapa mati dalam pertarungan dan sisinya mungkin tertangkap.

Tetapi itu memang rencana yang mereka buat dengan sengaja. Kehilangan 50% anak buah kelas teri tak akan berakibat buruk bagi Kemafiaan mereka saat ini.

Mereka yang dibawa untuk menyerang Mansion Nothnagel tak lebih dari orang yang menjadi anak buah dadakan dengan iming-iming gaji besar. Tentu Noir Crussion Lawren akan memberikan upah sesuai dengan yang di janjikan pada mereka-mereka yang berhasil mundur dan pulang dengan selamat.

Selain itu, bagian yang merugikan adalah fakta bahwa salah satu dari enam pembunuh bayaran yang telah di sewa oleh pihak Kemafiaan Lawren meregang nyawa ketika berhadapan dengan satu orang wanita scientist gila.

Dan sialnya juga, salah satu rekan ellite Kemafiaan Lawren juga terluka cukup parah.

Sepanjang perjalanan, seorang wanita yang bagian wajahnya telah di obrak-abrik dengan kuku-kuku musuhnya terus menjerit kesakitan. Umpatan-umpatan kasar keluar dari mulutnya, menyumpah serapahi musuh wanitanya yaitu Anneth yang telah membuatnya seperti ini.

Bahkan ketika mereka telah tiba di kediaman Lawren, Jessie masih tak menghentikan histerisnya. Ia langsung ditangani oleh para penjaga dan di bawa ke area lain untuk mendapatkan pengobatan sesegera mungkin.

Sementara itu, Dereck yang kini membawa seorang gadis yang menjadi target mereka dalam gendongannya langsung menghampiri Boss-nya yang telah menunggu di ruang tamu.

"Mau kita apakan wanita ini, Boss?" Dereck bertanya.

"Obati lukanya. Kita harus memastikan wanita itu dalam kondisi baik disini" Noir menjawab sembari bangkit dari duduknya dan memperhatikan Rashti yang memejamkan mata pulas dalam gendongan Dereck.

"Aku sudah menyiapkan ruangan khusus untuknya. Lantai 3 belok kanan dari tangga utama di kamar nomor 6" seorang wanita yang merupakan rekan Dereck, duduk di samping sofa Boss-nya dan tidak ikut dalam penyerangan ambil berbicara.

Tanpa banyak bicara, Dereck langsung melangkah pergi menuju ruangan yang di maksud oleh rekannya itu.

"Bagaimana dengan Jessie, Morgan? Aku mendengar teriakannya dari sini" wanita itu kembali bertanya.

"Jessie mendapat luka berat di bagian wajah. Selain itu, Girham juga tewas di tempat" Morgan memberikan laporan.

Noir menggeretakkan gigi kesal mendengar laporan tersebut. Pertarungan yang mengutamakan menggunakan kroco tersebut tak disangka rupanya berhasil membuat ia kehilangan bidak berharganya.

"Aku turut berduka untuk kalian" kata seorang wanita yang duduk di sofa dengan pandangan sendu.

Ucapan tersebut ditujukan kepada rekan pembunuh bayaran yang ikut duduk di sofa yang sama dengannya. Para pembunuh bayaran yang tersisa duduk di ruang tamu menunggu hasil dari penyerangan. Namun mereka berlima juga tak menyangka bahwa satu diantara mereka akan ditumbangkan dengan mudah.

"Aku tidak terlalu berduka dengan itu, Michelle. Lagipula aku dan Girham hanya sebatas rekan sesama pekerjaan. Kami bukan teman dekat" balas salah satu pria dengan rokok yang menyala di sudut bibirnya sebagai tanggapan.

"Oh, kupikir kalian memiliki chemistry yang baik karena sering bersama, Joan" balas Michelle.

"Kalau dia mati dengan mudah maknanya dia adalah orang lemah" pria yang dipanggil Joan itu menjawab.

The King Of The Dark WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang