Mulmed >> [ Cast : Dasha Taran as Rashti Queenzia Anderson ]
Rashti POV
Aku mengakhiri sarapanku dan membereskan piring kotor dengan membawanya kembali ke dapur.
Sesampainya di dapur, aku hanya perlu menyerahkan nampan tersebut pada maid yang sedang bekerja.
Sampai disini, aku kembali bingung untuk apa yang akan aku lakukan selanjutnya.
Berbeda dengan Elsa yang jelas-jelas memiliki pekerjaan terjadwal, aku tidak memiliki pekerjaan apapun alias pengangguran.
Meski Papa dan Mama berkata bahwa anak perusahaan yang akan mereka bangun bersama Erwin diserahkan kepadaku, tetapi pada akhirnya sama saja aku tidak mendapatkan apapun.
Kesepakatan itu adalah Fifty-Fifty antara aku dan Erwin. Mengetahui bahwa diriku masih tak banyak mengenal ilmu seputar dunia kebisnisan, Papa dan Mama justru mempercayakan Erwin sebagai pendamping sekaligus pembimbing untukku.
Nyatanya, Erwin sama sekali tidak membimbing ataupun mengajariku akan hal itu. Yang ia lakukan hanyalah melakukan kepuasannya terhadapku dan membiarkan aku menganggur cukup lama di Mansion besarnya dalam kebosanan.
Aku pun mengisi waktuku dengan membawa Carlo si puppy untuk ku ajak jalan-jalan. Cavhailles bersaudara bahkan sampai merajutkan baju untuk Carlo beserta dengan kalungnya.
Meski baru dalam hitungan hari Carlo di Mansion ini, sepertinya ia sudah mulai terbiasa dan menghafal setiap orang yang ada disini.
Cavhailles bersaudara dan Marcell sempat bermain-main dengan Carlo sehingga ia tidak menggonggong ketika bertemu mereka.
Berbeda ketika bertemu dengan Brant yang tak sengaja berpapasan dengan kami. Carlo justru menggonggong kuat dan langsung melompat lalu menggigit kaki Brant.
Sementara pria yang tergigit kakinya hanya berhenti melangkah, diam tanpa mengatakan apapun sambil memperhatikan si anjing yang masih setia menempelkan gigi di kaki yang berlapis celana.
"Brant, maafkan Carlo. Dia belum terbiasa denganmu" tuturku langsung meraih Carlo untuk kuangkat dan kudekap dalam pelukanku.
"Tidak apa-apa. Mungkin lain kali aku akan ikut bermain dengannya agar ia ramah padaku" balas Brant dengan tangan yang terulur dan mengelus-elus kepala Carlo.
Mendapat perlakuan seperti itu, Carlo menjadi lebih jinak. Lidahnya terulur dengan suara helaan nafas yang sepertinya menunjukkan ia sedang senang.
"Dasar anjing nakal! Kalau bertemu orang, menyapalah dengan baik. Jangan menggigit!" ucap Brant sambil menepuk-nepuk kepala Carlo dengan pelan.
Carlo benar-benar kegirangan kali ini, ia bergerak tak nyaman, mendesak agar terlepas dari delapan. Aku pun melepaskan Carlo dan membiarkan ia turun kembali ke lantai.
Setelah itu, Carlo justru berjalan mendekati kaki Brant. Kali ini ia tidak menggigitnya, melainkan berdiri dengan mengangkat dua kaki depannya dan hanya bertumpu dengan dua kaki belakangnya.
"Argghhh... Menggemaskan sekali" ucapku kegemasan melihat tingkah Carlo yang benar-benar lucu.
"Sepertinya sekarang kau sudah menjadi anjing baik, Carlo" puji Brant yang membuat Carlo semakin kesenangan.
Kaki bagian depan Carlo yang menggantung bergerak-gerak. Carlo jadi terlihat seperti seorang bocah yang meminta untuk di gendong.
Baiknya, Brant sangat tidak keberatan dengan itu. Ia langsung meraih Carlo dan menggendongnya. Rasa senang Carlo sepertinya bertambah.

KAMU SEDANG MEMBACA
The King Of The Dark World
ActionRashti Queenzia Anderson (20), memilih Berlin sebagai tempat ia merayakan ulang tahun. Bersama dengan seorang temannya, Elsa Emelliene Meyr (21) mengunjungi sebuah bar dan berpesta ria disana. Tetapi siapa yang menyangka bila malam itu adalah awal d...