64. Shocking Report

8.2K 543 118
                                        

Mulmed >> [ Cast : Pietro Boselli as Erwin Kingsley Nothnagel ]

Normal POV

Seluruh pasukan musuh, baik di lantai satu maupun dua berhamburan pergi tanpa formasi.

Rebecca yang sedang menghadapi mereka terlihat begitu heran karena musuh yang tiba-tiba menghentikan pertarungan dan memilih untuk lari.

Rebecca bisa menebak bahwa musuh dapat berkomunikasi melalui sebuah earphone yang mereka gunakan di telinga.

Ia mengetahui dari ketika dirinya mengambil senjata musuh yang telah mati.

Rebecca melihat musuh yang menggunakan benda itu di telinganya.

Tetapi, Rebecca benar-benar keheranan dan tak habis pikir dengan jalan pikiran musuh kali ini.

Menyerang tiba-tiba dengan menggunakan kroco dalam jumlah banyak lalu mundur secara sepihak.

Merasa dipermainkan, Rebecca pun menembaki musuh-musuh yang berlarian itu dengan membabi buta.

Beberapa musuh berhasil tertembak mati namun tak sedikit pula yang kabur dengan melompat dari jendela lantai dua.

Rebecca dan tim yang dibawanya kembali memeriksa sekeliling sepanjang lantai dua untuk menemukan musuh yang tersisa.

Meski telah menjelajahi lantai dua secara keseluruhan, ia tak menemukan musuh di area manapun.

Rebecca berteriak memanggil beberapa orang lalu menyuruh mereka memeriksa dalam beberapa menit.

Setelah orang suruhan Rebecca kembali menghadap, laporan yang diterima olehnya adalah keberhasilan musuh dalam mundur dari arena pertarungan.

"Aneh" Rebecca bergumam. Sejenak Rebecca berpikir musuh begitu bodoh dan tidak jelas.

Seperti orang gila yang tiba-tiba menyerang tanpa alasan. Tetapi itu hanyalah pemikiran singkat Rebecca. Musuh tak mungkin dengan begitu gila melakukan penyerangan hanya dengan kroco tanpa memiliki alasan yang penting.

Merasa pekerjaannya di lantai dua telah selesai, Rebecca pun memutuskan untuk bergabung dengan yang lain.

"Kalian bereskan mayat-mayat di lantai ini. Panggil pelayan untuk membersihkan darah yang menggenang" perintah Rebecca pada bawahannya.

Setelah perintahnya disanggupi, Rebecca pun bergegas untuk mencari rekan-rekannya untuk menemukan titik terang dari penyerangan tak masuk akal ini.

Sementara di area lain, Brant yang berada di sisi samping Mansion berlawanan arah dari titik dimana Jessie dan kawan-kawannya datang, pria itu berhasil menyingkirkan musuh-musuhnya hanya bermodalkan sebilah pedang.

Area belakang dari Mansion juga telah berhasil di bereskan. Brant hanya direpotkan dengan jumlah musuh yang tak kunjung habis.

Setiap kali ia selesai membantai tim musuh, maka datang tim susulan yang membantu. Seakan tak ada habisnya membuat dirinya sibuk di area itu.

Tetapi kali ini berbeda, ketika musuhnya telah habis terbantai, Brant menganggur akibat musuh yang beterbangan dengan helikopter di udara mundur begitu saja. Tanpa alasan jelas, mereka terbang menjauh dari area Mansion.

"Apa mereka ketakutan karena aku membantai pasukan mereka dalam jumlah banyak?" Brant bertanya menggumam.

Sebuah alasan tak masuk akal bagi Brant jika benar apa yang ia gumamkan. Sampai Brant mendapat pemikiran lain bahwa, apa yang terjadi di samping Mansion yang ia jaga hanyalah jebakan atau pengalihan.

Jika memang benar, Brant mulai merasa tak tenang. Akhirnya ia pun memutuskan untuk mencari rekannya yang lain selagi ia santai akibat tak adanya musuh yang menyerang.

The King Of The Dark WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang