Rashti Queenzia Anderson (20), memilih Berlin sebagai tempat ia merayakan ulang tahun. Bersama dengan seorang temannya, Elsa Emelliene Meyr (21) mengunjungi sebuah bar dan berpesta ria disana. Tetapi siapa yang menyangka bila malam itu adalah awal d...
Mulmed >> [ Cast : Daniel Toni Jais as Marcell Daren Adbert ]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mulmed ini untuk cast Marcell di timeline sekarang bukan pada flashback 11 tahun yang lalu ~
Enjoy the Story 🤗
[[ FLASHBACK ON ]]
Marcell kebingungan setengah mati kala berada dalam sel tahanannya. Tidak hanya Marcell, beberapa rekan sesama terpidana mati yang berada dalam satu sel yang sama dengannya juga dilanda kepanikan.
Suara dentuman ledakan yang begitu nyaring terdengar begitu jelas di telinga mereka.
Meski mereka tak melihat ledakan tersebut, namun mereka bisa merasakan bahwa ledakan tersebut berasal dari bom yang sangat kuat karena getarannya sampai ke tempat mereka.
Marcell menduga kalau ledakan itu berasal dari pintu masuk alias post utama penjaga penjara.
BOOM! BOOM!
Ledakan demi ledakan terdengar membuat keributan di dalam masing-masing sel tahanan. Bahkan Marcell semakin ketakutan tatkala melihat beberapa mayat terlempar di depan sel tahanannya akibat sel tahanan lain yang meledak.
Suara keributan dapat di dengar dengan jelas. Teriakan, tembakan, pukulan, ledakan, benturan, dan macam-macam suara tak mengenakkan.
Semua orang yang berada di dalam sel tersebut beranjak, meraih pagar besi yang mengurung mereka untuk melirik apa yang sedang terjadi.
"Apa yang terjadi?" Marcell bertanya pada teman satu selnya.
"Aku tak melihat dengan jelas" jawab temannya.
Sekilas, Marcell dapat melihat beberapa orang berpakaian serba hitam dengan senjata lengkap yang sibuk membantai para petugas di setiap lorong sel tahanan.
Lalu samar-samar diiringi dengan suara sepatu hak tinggi yang semakin mendekat ke arah mereka.
Marcell menelan ludahnya gugup, seorang wanita dengan celana pendek dilengkapi ikat pinggang dimana terdapat pistol di sisi kanan dan kiri pinggangnya tengah berdiri angkuh di hadapan selnya.
"Kau yang bernama Marcellino Zuekerberg kan?" wanita itu bertanya sembari menyunggingkan senyum yang lebar.
Sementara Marcell yang mendapat pertanyaan tersebut, terdiam seribu bahasa. Pikirannya masih mencoba untuk mencerna apa yang sebetulnya terjadi.
Tatapannya masih menatap lekat ke arah wanita cantik di hadapannya. Dan lagi, ia bingung dengan kondisi sekitar yang tiba-tiba menjadi hening.
"Sebenarnya aku sudah tau namamu dan wajahmu dari foto. Aku hanya berbasa-basi" kata wanita itu lagi dan Marcell masih terdiam tak menanggapi.
"Oi, wanita bodoh! Siapa sebenarnya kau dan apa maumu?!" salah seorang teman pria Marcell bertanya.
