57. Evil Plan

8.3K 414 14
                                    

Lama tidak berjumpa, guys~

Miss you ~

And, enjoy the story 🤗

Normal POV

Kabar tentang sedikit kegaduhan dalam Kemafiaan Nothnagel terdengar sampai ke telinga Noir.

Berkat mata-mata ahli yang merupakan bawahan Nothnagel sendiri memberi laporan terhadapnya, Noir merasa telah mendapatkan kesempatan emas untuk menjalankan rencananya.

Apalagi salah satu anak buah ellite Nothnagel terluka akibat siksaan berupa hukum cambuk yang di deritanya.

Tentu ini juga kabar baik karena jumlah anak buah Nothnagel yang mampu bertarung dengan prima berkurang satu orang.

Selain itu, Noir bahkan juga mendapat laporan tentang Anneth yang sedang melakukan mogok kerja akibat penyiksaan yang Nothnagel lakukan terhadap adik perempuannya.

"Wanita bodoh itu sedang merajuk dengan Erwin. Aku yakin Anneth dan Licia saat ini tidak sedang dalam kondisi siaga untuk bertarung" Jessie menyampaikan laporannya.

Noir saat ini duduk di kursi kerjanya dengan di kelilingi oleh beberapa anak buahnya yang menyampaikan laporan satu persatu.

Rapat dadakan yang diadakan oleh Noir bertujuan untuk meninjau ulang tentang rencana mereka sebelumnya.

Yaitu menyerang Mansion utama Nothnagel dan menculik dua orang paling penting disana.

"Boss, kondisi Nothnagel tidak siap bertarung. Mengapa kita tidak melakukan penyerangan total malam ini saja?" Morgan mempertanyakan.

Sekali lagi, Morgan merasa bahwa pihaknya lebih diunggulkan dan Boss-nya itu sedang terlalu berhati-hati.

Dua anak buah ellite Nothnagel sudah tentu bisa disingkirkan mengingat adanya konflik batin diantara mereka.

Tetapi Boss-nya justru masih bersikukuh dengan rencana sebelumnya.

"Aku tak ingin kehilangan seorangpun diantara anak buah ellite-ku saat ini" jelas Noir menjawab pertanyaan anak buahnya itu.

"Apa menurutmu, penghianat Nothnagel itu benar-benar bisa dipercaya, Boss?" Ronald mempertanyakan.

Noir menyunggingkan seringai tipis sebelum dirinya menjawab,
"Tentu. Seorang yang telah dibutakan oleh nafsu duniawi akan melakukan apapun untuk mendapatkannya. Termasuk berkhianat pada orang yang selama ini menaunginya"

"Malam ini, kita lancarkan rencana yang telah disusun matang" lanjut Noir dengan degupan jantung yang lumayan cepat akibat rasa bersemangat dan ketidaksabaran.

Para ank buahnya yang telah berkumpul dalam ruangan tersebut membulatkan mata terkejut.

Mereka amat tak menyangka jika rencana yang disusun sedari lama akan dilangsungkan dalam waktu secepat itu.

Sedikit merasa ragu namun setelah melihat keseriusan Boss mereka, keraguan di hati masing-masing anak buah Noir Crussion Lawren lenyap tak bersisa.

Kali ini Noir mengadakan rapat terakhir untuk melancarkan rencananya.

Kedua belas anak buah ellite-nya berkumpul, tak terkecuali 6 orang pemubunuh bayaran kelas S yang disewanya juga hadir dalam pertemuan tersebut.

"Di malam nanti, Max Lenington dan Howard Van Dergout juga akan tiba. Kita buat kejutan untuk kedatangan mereka berdua" penjelasan dari Noir mendatangkan seruan-seruan tak sabar dari masing-masing orang yang ada dalam ruang kerjanya tersebut.

"Boss, melakukan penculikan pada orang penting dalam Nothnagel bukankah akan memicu resiko mereka menyerang kita?" Morgan bertanya.

Pria itu merupakan anak buah ellite Lawren yang masih bisa dibilang baru mengingat dirinya baru diangkat menjadi anak buah ellite kurang dari lima tahun.

Selain itu, Morgan juga belum bisa mencerna dan memahami isi pikiran dari Boss-nya itu.

"Justru itu yang kuinginkan. Dengan diculiknya orang penting Nothnagel, akan memancing mereka untuk datang. Haha.." Noir menjelaskan disertai sedikit tawa.

"Maksudmu, ini adalah salah satu jebakan untuk mereka?" Ronald memastikan yang dibalas dengan sunggingan senyum miring dari Boss-nya.

Respon dari Noir untuk pertanyaan Ronald sudah cukup untuk membuat Ronald mengerti dengan jawaban dari Boss-nya.

Noir dengan sengaja akan memancing Nothnagel untuk datang ke medan pertempuran yang telah dia siapkan.

Dimana medan tersebut lebih menguntungkan dirinya, lalu membantai habis Nothnagel disana.

"Agar tidak kehilangan anak buah pilihanku, kirimkan saja kroco untuk melakukan misi pertama. Buat pengalihan sementara target sesungguhnya akan diatasi oleh Girham" Noir menjelaskan.

"Serahkan semuanya padaku, Tuan Lawren" Girham, salah satu pembunuh bayaran itu angkat bicara.

Sedikit banyak, anak buah Lawren memahami maksud dari pertemuan kali ini.

Meski rencana mereka terdengar sederhana, namun aliansi antara Noir, Max dan Howard telah menyiapkan sebuah kejutan nantinya.

Yang perlu mereka lakukan saat ini hanyalah menunggu sampai matahari terbenam tiba.

.
.
.
Double up kali ini~

So langsung scroll aja ke chapter berikutnya~

Sengaja ku asingkan bagian ini karena topiknya berbeda dengan next chapter 🤗

The King Of The Dark WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang