- SATU

290 72 92
                                    

"TELATTT TERUS YAA KAMU MALIK!!" suara keras dari guru BK, Erna.

"Anara kamu urus mereka semua." Erna memberikan tugas ke gadis yang ada di sampingnya.

Seorang gadis perempuan mengenakan baju seragam SMA Merah Putih dibalut dengan Almameter bewarna biru gelap yang menjabat sebagai wakil ketua OSIS Merah Putih.

"Cantik." gumam Malik.

Benar, sangat cantik. Wajah imutnya ditambah rambut bewarna kecokelatan ia biarkan terurai dibawa oleh angin. Ya, gadis itu adalah Anara Chantika Langi.

"Malik.. Aku udah bilang sama kamu, jangan telat. Kenapa masih telat?" tatap Anara ke Malik sekaligus menasihatinya.

Malik Aksara Pratama, lelaki yang berada di kantin bersama ketiga teman temannya, lelaki yang selalu buat keributan di sekolah, ketua dari angkatan tahun 2021, tidak pernah bahkan tidak mau mengikuti apapun acara dalam sekolah, ditambah seragam mereka yang terlihat urak urakan entah bagaimana bentukannya, tapi masalah untuk menjaga kekasihnya? ia adalah pemenangnya, ya kekasih yang dimaksud adalah Anara.

"Tadi macet, Ra." Malik tipekal pacar yang bersikap cuek, ia hanya bicara seadanya jika perlu.

"Bagas, Vedro, Fathur kenapa kalian bisa telat?" Anara beralih kepada teman teman Malik yang lainnya.

"Y—ya kesiangan, Ra." ucap mereka secara bersamaan.

Anara menggelengkan kepalanya sembari menatap kedua insan yang berada di hadapannya.

"Kesiangan harus setiap hari ya?" sambung Anara.

"Iya besok gak lagi, seriusan deh seriusan." Bagas, Fathur dan Vedro terlihat ketakutan, kalau sudah berhadapan dengan Anara, tapi tidak dengan Malik. Lelaki itu terlihat santai.

Anara menunjukan list yang berisikan janji mereka bertiga sebanyak 217 kali, tapi itu hanya janji diatas kertas. Mereka sama sekali tidak berubah, tetap seperti itu.

"Semua cowok cuma bisa kasih janji manis aja ya." sindir Anara sembari membolak balikan kertas sembari membaca janji janji palsu dari ketiga lelaki itu.

"Gue gak gitu!" serobot Malik terus menatap kekasihnya.

Anara memberikan senyum simpulnya dan Malik memang benar, selama mereka 1 tahun menjalankan hubungan belum ada satu janji yang tidak ditepati oleh Malik. Lelaki itu tidak pernah sedikitpun memberikan janji manis kepada Anara.

"Sekarang kalian berempat ke tengah lapangan sampai bel pelajaran ketiga bunyi!" titah Anara, gadis itu tidak peduli dengan Malik yang berstatus sebagai pacarnya. Orang tidak disiplin akan tetap salah dimata Anara.

"Yess lapangan indoor!" Fathur loncat kegirangan.

"Outdoor ya bukan indoor." ralat Anara membuat semangat Fathur menghilang begitu saja.

"Nanti pulang sama gue, ya? bunda mau ketemu lo" sebelum pergi ke lapangan, Malik menyampaikan pesan itu ke Anara.

"Iya Malik." jawab Anara.

🐳🐳🐳

Kelas XII IPA 1 sedang melakukan ulangan harian —iya itu adalah kelas Anara, kelas itu terdengar sangat sunyi bahkan hanya terdengar suara gesekan antara pulpen dan kertas.

Perasaan Anara tidak enak, dirinya merasa ada yang mengalir di bawah sana. Keringat gadis itu mulai bercucuran rasanya tidak mungkin, kalau dia harus keluar dalam keadaan bocor. Ah, Pasti semua akan menertawainya dan mencemoohkannya nanti.

Sang Derana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang