- EMPAT PULUH DUA

109 56 1
                                    

Siang ini Anara berangkat ke rumah Malik dengan motor vespa bewarna ungu pastel, tak lupa helm yang ia kenakan juga se-nada dengan warna motornya.

Setibanya di sana Anara disambut hangat oleh Rasya yang sedang bermain bola di teras rumah. Anak kecil itu sangat senang bisa melihat Anara lagi.

"Rasya sayang!" belum Anara melepas helmnya, tapi Rasya sudah datang memeluk kaki Anara. Sangat lucu dan menggemaskan.

"Kanay kangen banget tau sama Rasya." Anara menyamai tinggi badannya dengan Rasya dengan cara berlutut.

"Aca juga kangen, kangen banget!!" dengan cepat Rasya memeluk Anara dengan erat, terlihat anak kecil itu sangat merindukan Anara.

"Pelukaannn!!" ujar Anara yang sangat bahagia.

"Ayo masuk Kanay, bunda hari ini buat kue warna warni." Rasya melepas peluk Anara dan menarik Anara ke dalam rumah.

"Bundaaaaaaaa, Bundaaaaaaa!!" Rasya terus memanggil Lisa sambil berjalan ke dapur sembari menarik Anara.

"Apa sayang? LOH ANARA?" Lisa terkejut bisa bertemu Anara lagi sekarang.

"Bunda, Nara kangen!" Anara mendekat dan mereka berdua saling peluk dan melepas rindu satu sama lain. Sudah seminggu lebih Anara tidak datang menemui Lisa maupun Rasya. Gadis itu benar benar sibuk akan keperluannya di Korea nanti.

"Sayang kemana saja?" tanya Lisa heran.

"Nara belakangan ini sibuk siapin semua berkas, karena Nara jadi kuliah ke Korea." ucap Anara dengan senyumnya. Ada makna di dalam senyuman itu, seperti tidak ingin meninggalkan keluarga ini.

"Alhamdulillah Ya Allah, kamu keterima beasiswa?" tanya Lisa yang antusias.

"Puji Tuhan, Nara lolos!!" mendengar itu Lisa merasa bangga dan amat bangga melihat Anara bisa berada di posisi saat ini.

"Selamat sayang, Bunda senang dengar nya." wajah Lisa tidak bohong ketika mengatakan itu, tampak mengucapkan selamat kepada anak kandung sendiri.

"Makasih bunda." jawab Anara dengan senyumnya.

"Tapi besok Nara harus berangkat, bun" mendengar itu membuat wajah Lisa sedih.

"Bunda jangan sedih..." tambah Anara.

"Berarti bunda berjauhan sama anak perempuan bunda." mata Lisa berkaca kaca saat melihat Anara.

"Kita masih berkomunikasi lewat hp bun, kita bakalan video call setiap hari. Anara janji."

"Beneran loh ya." ujar Lisa.

"Janjiiii!!!"

"Kamu mau cari Malik, ya?" tanya Lisa.

"Karena udah ketemu bunda sama Rasya jadi ya Nara lagi cari Malik." Anara terkekeh.

"Sebentar lagi Mal— Assalamualaikum" belum selesai Lisa berbicara, seketika suara Malik mengisi ruang tengah.

Malik sudah berada di rumah sambil bertanya tanya siapa pemilik vespa berwarna ungu pasta itu kepada dirinya sendiri.

"Nara?" Malik terkejut melihat kekasihnya berada di sini.

"Hai!!" sapa Anara dengan senyum lebar nya.

*******

Malik membawa Anara jalan jalan hari ini, karena hari ini adalah hari di mana terakhir mereka bertemu. Anara melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Malik, sedangkan Malik meraih tangan Anara agar masuk ke dalam saku jaketnya.

Sang Derana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang