- TIGA PULUH DUA

105 51 14
                                    

Hari ini pengumumlan, kalau minggu depan Siswa Siswi SMA Merah Putih akan melaksanakan ujian akhir. Malik dan sekumpulan teman temannya meramaikan papan pengumuman untuk melihat ruangan yang akan mereka tempati.

"Ruang 7." gumam Malik.

"ANJAYYY KITA SERUANGAN!!" suara teriakan Fathur membuat Vedro dan Bagas bersedih, karena harus terpisah.

"Enak banget." raut wajah Vedro berubah iri.

"Gue ruangan 3." tambah Vedro.

"Lo 3, gue ada di ruangan 1!" Bagas menekan kalimatnya, karena kesal.

"Malik, kita seruangan!!" suara itu membuat Malik menolehkan kepalanya.

Suara perempuannya, Anara.

"Yah, alamat ujian kagak kelar ini mah." bisik Vedro.

"Masa sih? gue gak lihat nama lo tadi." ucap Malik. Lelaki itu kembali memastikan dan masuk ke dalam kerumunan itu.

Mencari lembaran yang tertempel dan bertuliskan ruangan 7 menggerakan jari telunjuk nya dari atas hingga bawah agar tidak terlewat sedikitpun nama Anara.

"Anara Chantika Langi"

Ternyata nama Anara ada di absen nomer 6, bisa bisanya tadi Malik melewatkan nama kekasihnya.

********

Selepas pulang sekolah, Anara dan Malik jalan mengelilingi isi mall hanya untuk mencari kado ulang tahun untuk Indy. Ya, nanti malam adalah acara ulang tahun Indy.

"Lo mau kasih kado apa?" tanya Malik ke Anara. Raut wajah lelaki itu tampak bingung.

"Aku udah sediain kado lebih awal." jawab Anara sigap.

"Apa?" tanya Malik penasaran.

"Ih kamu kepo, kan namanya hadiah masa harus dikasih tau!" jawab Anara.

"Iya juga sih..." gumam Malik.

"Aku bantuin cari kado buat Indy aja, gimana?" tawar Indy.

Jelas saja Anara sangat paham apa selera Indy.

Anara langsung menggandeng tangan Malik mengarah ke suatu tempat, sedangkan Malik hanya mengikuti langkah kaki kecil yang ada di sampingnya saat ini.

Sampai pada akhirnya mereka berdua berhenti di Miniso. Malik sangat tau apa saja isi di tempat ini, bahkan Malik sering membawa Anara dan membelikan barang barang untuk gadisnya dari tempat ini.

"Pelan pelan, sayang." Anara benar benar terlihat antusias.

"Ini." Anara berhenti di depan rak yang berisikan boneka panda dan kedua temannya.

"Indy suka mereka bertiga." Anara menunjuk boneka itu, karena merasa tidak sampai.

"Sama aja ternyata.." gumam Malik sambil
menggelengkan kepalanya dan saat itu juga Malik tersenyum.

Bagaimana tidak sama? jika Anara menyukai boneka paus dan Indy menyukai boneka we are bears.

Memang Anara adalah perempuan yang unik dan yang pasti sangat berbeda dengan gadis yang lain. Dimana semua perempuan akan beli barang barang mahal seperti tas, jam tangan, dan yang lain, sedangkan Anara? gadis itu hanya menginginkan barang yang tidak begitu mahal, tapi dapat membuat kenangan bahkan membuat dirinya jauh lebih bahagia.

"Mereka bertiga lucu banget tau." ucap Anara mendangakan kepalanya sambil melihat boneka itu.

"Lo mau yang mana?" tanya Malik.

Sang Derana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang