Kini Anara menemani Malik keliling mall mencari kado untuk oma Malik, sekilas mata Anara tertuju pada toko tas yang modelnya sangat bagus.
"Malik kayaknya itu bagus deh buat oma." ujar Anara sambil menarik tangan Malik menuju toko tersebut.
"Pelan pelan Anara." kini Malik tampak membawa anak kecil ke dalam mall, Anara tampak menggemaskan saat ini.
Anara berjalan mengitari toko tersebut, melihat apakah ada tas yang cocok untuk oma Malik. Gadis itu terlihat sangat serius mencari tas yang menurutnya indah.
"Nara lo udah bolak balik 4 kali.." Malik pusing harus mengikuti Anara dari belakang dan terus mengitari tempat yang sama dan itu itu saja.
"Sebentar Malik, aku lagi cari tas yang bagus buat oma kamu!!" jawabnya.
"Malik Malik Malik!!" panggilnya berkali kali dengan menatap ke benda yang ada di rak paling atas.
"Apa?" tanya Malik.
"Itu bagus tasnya, tapi aku gak sampai ambilnya." ujar Anara dengan kekehan nya. Perempuannya sungguh sangat menggemaskan.
"Yang ini bukan?" Malik menujuk satu tas bewarna cream.
"Iyaaa ituu!!" jawab Anara sangat antusias.
"Itu aja bagus kayaknya bakalan cocok di oma kamu." Malik percayakan semua ini ke Anara karena Anara sangat paham bagaimana selera wanita.
"Yaudah ayo kita ke kasir." lagi lagi Anara menarik jempol tangan Malik menuju kasir pembayaran. Sial, sikap Anara seperti ini membuat Malik tidak bisa berhenti tersenyum.
*******
"Mumpung kita ada disini, lo mau apa?" tanya Malik.
"Jangan jawab aku mau kamu bahagia, jangan sedih lagi." Malik meniru gaya bicara Anara, membuat gadis itu terbahak bahak.
"Kamu ih aku gak gitu cara ngomongnya!" dengus Anara.
"Aku mau makan es krim." benar, saat ini Malik betul betul membawa bayi besar ke dalam mall.
"Ayo kita beli!!" Malik menggenggam tangan gadisnya menuju penjual es krim.
Setibanya mereka di sana, Anara hanya melihat berbagai macam rasa es krim seperti anak kecil yang bingung ingin rasa yang mana. Gadis itu terus berpikir, mana rasa yang menurutnya lezat.
"Aku mau strawberry!!" ucap Anara sambil menunjuk es krim yang menjulang tinggi dari luar kaca.
"Lo alergi, Nara. Yang lain jangan strawberry." Malik melarang Anara dan lagi lagi gadis cantik itu memikirkan mana es krim yang menurutnya lezat.
Hal itu membuat Malik tersenyum lebar, bagaimana bisa ada perempuan segemas Anara saat ini? Anara berhasil membuat Malik jatuh cinta setiap hari.
"Aku mau yang vanilla sama coklat terus toppingnya pakai choco chipps." bukan lapor ke penjual melainkan lapor ke Malik.
"Vanilla coklat, topping choco chippsnya dua ya bang." Malik memesan dan menunggu nomer antriannya dipanggil."Nanti malam ikut ya sama gue, kita pergi ke acara hari ulang tahun oma." ajak Malik, hitung hitung agar Anara semakin dekat dengan keluarga Malik.
"Kamu ajak aku?" tanya Anara. Gadis itu takut salah dengar.
"Kenapa? lo kan pacar gue, ada salahnya kalau gue bawa lo?" Malik mempertegas status Anara saat ini.
"Gak gitu, Lik... Itu kan acara keluarga kamu, aku gak enak kalau harus ikut." untuk pergi ke rumah Malik aja rasanya sudah segan, apalagi harus berjumpa dengan omanya? bisa bisa Anara mati kutu di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Derana [ END ]
Teen Fiction-DISARANKAN UNTUK FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA- "Apa iya ini semua sia sia? apa iya hubungan ini cuma menunda perpisahan? -Anara. Perbedaan keyakinan yang membuat mereka berjarak sangat jauh. Selain permasalahan cinta yang tak kunjung usai, Mal...