-ENAM

191 64 41
                                    

Pagi ini Daru dan keluarga barunya sedang sarapan bersama. Keluarga barunya itu tampak harmonis sama seperti keluarganya dulu saat bersama Lisa, Malik dan Rasya.

"Pa, kapan kapan ajak Malik kesini. Aku mau kenal lebih jauh." terlihat Fanisa yang tulus kepada Malik, ia menganggap Malik selayaknya seorang anak kandung.

"Buat apa? dia aja sama sekali gak bisa menghargai kamu." Daru mempertentangkan itu.

"Kita coba dulu aja ya pa? aku tau kok, kalau Malik belum bisa nerima keadaan, belum bisa nerima aku jadi mama tirinya." tanpa henti Fanisa membujuk Daru.

"Gak usah ma." Rayhan selaku anak dari Fanisa pun angkat bicara.

"Papa bener, Malik aja gak bisa buat hormat sama mama bahkan aku yang abangnya aja dia bersikap acuh." tambah Rayhan, semenjak malam itu Rayhan tidak menyukai Malik.

"Rayhan, jangan bicara seperti itu." tegur Fanisa. Ia tidak mau anaknya memusuhi saudada tirinya.

"Ma udah, ya? kita lagi makan tolong jangan bahas anak itu. Anak pembangkang seperti dia gak pantas untuk diributkan." Fanisa terdiam mendengar kalimat kasar keluar dari mulut suaminya.

Fanisa sangat paham bagaimana perasaan anak lelaki yang malang itu, perpisahan kedua orang tua pada masa remaja sangat sulit diterima dan akan berdampak buruk untuk pergaulan dan perkembangannya.

"Gimana kuliah kamu nak?" tanya Daru pada Rayhan sambil memakan sepotong roti.

"Lancar pa, sekarang aku lagi sibuk di tugas aja sih.. Dosen ngasih tugas gak kira kira." Rayhan mendengus.

"Jangan capek capek kamu tuh, walaupun tugas banyak tapi tidur harus teratur, minum air putih di banyakin juga." Daru tampak khawatir kepada Rayhan, sikap nya sangat berbalik pada Malik yang jelas adalah anak kandungnya.

"Iya pa, siap laksanakan pak bos!" jawab Rayhan sambil memberikan hormat kepada ayah tirinya itu.

🐳🐳🐳

Kini classmeet di SMA Merah Putih pun dilaksanakan. Malik dan anak Zeus yang lain tengah menyiapkan banner yang kemarin mereka buat, bahkan pertunjukan anak ZEUS nanti juga sudah masuk list acara. Anara dan anak OSIS yang lain antusias menunggu pertunjukan tersebut, tapi Gino? ah, lelaki itu tidak percaya akan pertunjukan dari ZEUS.

"Udah semua?" tanya Malik ke semua yang sudah ada di hadapannya.

"Udah Lik, nanti banner yang A di taro deket koridor lantai 2 yang B di koridor lantai 2, tapi sebelah kiri yang C di koridor lantai atas, tapi bagian tengah dan yang D nanti Fathur, Bagas sama Vedro buat terbangin ye." Malik sangat tidak mood untuk memberi instruksi, jadi ia serahkan semuanya kepada Lintang yang menjadi tangan kanannya.

Malik dan yang lain melihat acara sekolahnya ramai. Nanti akan ada perlombaan antara guru dan Siswa Siswi, ada juga pertunjukan dari ekstrakulikuler band dan beberapa pertunjukan lainnya.

"Teman teman mohon perhatiannya sebentar ya!!" suara Anara terdenger keras, karena speaker itu terhubung hingga lantai atas.

"Anak anak ZEUS mau kasih kejutan buat ibu, bapak guru dengan tulisan yang mereka buat.. Semoga kejutannya dapat menyentuh hati bapak, ibu guru sekalian."

"Udah siap belum?" tanya Malik ke semuanya.

"UDAH UDAHH!!" jawab mereka semua.

Musik pun di putar, lagu Endank Soekamti dengan judul sampai jumpa. Saat lagu itu diputar semuanya bernyanyi dari anak kelas 10, 11, 12 bahkan guru guru pun ikut bernyanyi.

Sang Derana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang